CryptoHarian

Koreksi Masih Bayang-Bayangi Pergerakan Bitcoin, Menurut Analis Ini

Cryptoharian – Halving yang akan berlangsung di bulan April 2024 mendatang, membangkitkan perkiraan adanya penurunan besar pada beberapa minggu sebelumnya, Hal ini pun ternyata benar-benar terjadi, dengan kinerja Bitcoin (BTC) yang kini berada di angka US$ 66.594. Harga ini merupakan cerminan negatif sebesar 5,93 persen dalam sehari.

Hal ini pun memicu munculnya opini dari seorang analis bernama kripto dengan nama samaran Scient, terkait perkiraan yang akan terjadi pada Bitcoin selanjutnya. Menurut, Scient memprediksi bahwa Bitcoin akan berada dalam bayang-bayang fase koreksi. 

Dalam hal ini, ia memberikan target harga yang akan turun ke kisaran antara US$ 61.000 hingga US$ 62.000. Namun, setelah fase koreksi tersebut, Scient memperkirakan harga Bitcoin akan naik lagi, bahkan mungkin sampai mencapai US$ 85.000.

“Rencana jangka waktu tinggi (HTF) saya tetap sama. Koreksi menuju US$ $61.000 – US$ 62.000 mengikuti pergerakan menuju US$ 85.000,” ungkap Scient lewat cuitannya di X.

Namun, Scient dalam hal ini mengatakan ada satu hal penting yang harus diperhatikan, yaitu harga Bitcoin harus mampu kembali menetapkan level dukungan di sekitar US$ 71.500. Jika hal ini terjadi, menurut Scient, maka kemungkinan besar fase koreksi tersebut akan berakhir dan harga Bitcoin bisa melaju menuju harga tertinggi baru tanpa mengalami penurunan yang signifikan.

“Jika US$ 71.500 dapat diraih kembali, maka kita bisa mengesampingkan koreksi dan menargetkan ATH baru sebelum koreksi yang layak,” ujarnya.

Sementara itu, analis populer lain bernama Altcoin Sherpa menyatakan bahwa jika area 66 ribu dolar terlampaui, kemungkinan area likuiditas berikutnya berada di sekitar US$ 63.000. 

“Jika penurunan berhasil menjebol wilayah US$ 66.000, maka area likuiditas berikutnya mungkin sekitar US$ 63.000,” kata Sherpa.

Kendati demikian, ia juga menekankan bahwa level support akan tetap menjadi support sampai ada bukti sebaliknya. Tidak hanya itu, catatannya juga menunjukkan bahwa terakhir kali garis 200 EMA (Exponential Moving Average) pada grafik 4 jam tersentuh adalah pada awal Februari.

“Terakhir kali EMA 4 jam 200 disadap adalah pada awal Februari,” pungkas Sherpa.

Catatan: Berita ini merupakan prediksi para ahli, mohon simak disclaimer di bawah artikel.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.