CryptoHarian

Kripto Exchange Bittrex US Bankrut Gegara SEC? Ini Faktanya! 

Cryptoharian – Bittrex Inc, sebuah bursa mata uang kripto yang berbasis di Seattle telah mengajukan perlindungan kebangkrutan. Langkah ini ditempuh pasca perusahaan tersebut dituduh oleh Komisi Bursa dan Sekuritas (SEC) melakukan operasi bursa efek yang tidak terdaftar. 

Perusahaan tersebut menghentikan operasinya di Amerika Serikat pada tanggal 30 April, dan mengklarifikasi bahwa pengajuan kebangkrutan tidak akan berdampak pada Bittrex Global, yang melayani pelanggan di luar Amerika Serikat. Operasi mereka di luar Amerika Serikat berbasis di Liechtenstein. 

Dalam petisi kebangkrutan yang diajukan di pengadilan Wilmington, Delaware yang merupakan aset dan kewajiban Bittrex berada di kisaran US$ 500 juta hingga US$ 1 miliar.

Meskipun mengajukan kebangkrutan, Bittrex menjamin bahwa mereka masih memiliki aset mata uang kripto milik pelanggan Amerika Serikat yang belum menarik dana sebelum tanggal 30 April.

Perusahaan menyatakan bahwa aset-aset ini “aman dan terjamin”. Pihaknya berencana meminta pengadilan kebangkrutan untuk membuka kembali secara terbatas akun pelanggan agar mata uang kripto dapat dikembalikan kepada pelanggan.

Industri mata uang kripto telah menyaksikan beberapa perusahaan mengalami kebangkrutan dalam beberapa waktu terakhir akibat penurunan harga aset, peningkatan pengawasan regulasi dan bahkan tuntutan pidana seperti yang terjadi pada bursa terkenal FTX.

Bittrex sendiri menghadapi gugatan dari SEC pada tanggal 17 April lalu, dengan tuduhan bahwa CEO sebelumnya yakni William Shihara mendorong penerbit aset mata uang kripto yang ingin menjadikan token mereka tersedia di platform perusahaan.

Baca Juga: Emas vs Bitcoin: Mana yang Lebih Potensial Untuk Hadapi Resesi? 

Ini dilakukan untuk menghapus pernyataan publik yang dapat memicu penyelidikan regulator terhadap penawaran token tersebut sebagai efek sekuritas. 

Bittrex dengan tegas membantah tuduhan tersebut. Mereka menyatakan bahwa aset mata uang kripto di platform mereka bukanlah sekuritas atau kontrak investasi.

Meskipun gugatan SEC masih dalam proses, sebelumnya Bittrex telah setuju membayar denda sebesar US$ 29 juta kepada Departemen Keuangan Amerika Serikat atas “pelanggaran yang nyata” terhadap sanksi terhadap beberapa negara dan peraturan anti pencucian uang. 

Kepala kreditur tak terjamin terbesar yang terdaftar dalam petisi kebangkrutan Bittrex adalah Kantor Pengendalian Aset Asing Departemen Keuangan, yang memiliki piutang sebesar lebih dari US$ 24 juta.

Di antara kreditor utama Bittrex lainnya terutama pelanggannya yang memegang jumlah yang signifikan dalam pertukaran. 

Baca Juga: Lempar Bola Panas, Ben Armstrong Klaim Semua Koin Meme Bakal Nol Kecuali Dogecoin

Meskipun petisi tidak mengungkapkan nama-nama pelanggan ini, terungkap bahwa 16 dari mereka memegang setidaknya US$ 1 juta di akun mereka. Akun pelanggan terbesar yang tersisa di platform Bittrex dinyatakan memiliki aset senilai US$ 14,6 juta menurut pengajuan kebangkrutan.

Pada saat pers, harga Bitcoin berada di angka US$ 27.600 menurut Coingecko.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.