CryptoHarian

Pendiri DiamondSwap: Saya Masih Bullish Terhadap Bitcoin

Cryptoharian – Dalam beberapa hari terakhir, harga Bitcoin (BTC) kembali mengalami penurunan sebesar 3 persen sejak Juni 2024. Di sisi lain, Ethereum (ETH) berhasil sedikit naik dari harga awalnya pada hari Senin, meskipun terjadi penurunan besar di pasar pada hari yang sama.

Melansir dari cryptobriefing.com, pendiri DiamondSwap bernama Hank Wyatt menyatakan bahwa perbedaan dari pergerakan kedua koin tersebut disebabkan oleh antisipasi peluncuran ETF Ethereum Spot di Amerika Serikat.

“Antisipasi terhadap peluncuran ETF Ethereum menopang stabilitas kinerja harga Ethereum,” ungkap Wyatt, Rabu (26/6/2024).

Wyatt menjelaskan, telah banyak investor kripto berharap ETF ini akan meningkatkan popularitas serta likuiditas Ethereum. Keinginan ini membuat ETH lebih kuat dibandingkan Bitcoin saat pasar sedang mengalami penurunan.

“Masalah lainnya adalah kekhawatiran akan pengembalian aset yang dilakukan oleh Mt Gox pada para kreditur. Rencana pembayaran Mt Gox akan dimulai pada bulan Juli mendatang,” ujarnya.

Seperti analis pada umumnya, ia meyakini bahwa ketika pengembalian aset dilakukan dalam bentuk Bitcoin, nantinya para kreditur akan melakukan aksi jual besar-besaran.

Berita Kripto: Ketua SEC: Proses Persetujuan ETF Ethereum Spot Berjalan Mulus

“Banyak yang takut Bitcoin bakal membanjiri pasar dan menurunkan harga lebih jauh lagi,” kata Wyatt.

Menurutnya, baik Bitcoin maupun Ethereum dipengaruhi oleh ekspektasi ETF. Hal ini dapat dilihat dari antusias investor dan aliran dana yang signifikan ke ETF, bahkan pada saat pra peluncuran.

“Aliran ini telah menjadi pendorong utama kenaikan harga BTC baru-baru ini, dengan penerbit ETF membeli lebih banyak Bitcoin daripada yang diproduksi setiap hari,” paparnya.

Kendati demikian, Wyatt tetap optimis tentang prospek Bitcoin di paruh kedua tahun 2024, terutama melihat faktor-faktor ekonomi besar. Namun, untuk jangka pendek, situasinya tetap sulit karena beberapa indikator teknis.

“Bitcoin telah kehilangan beberapa level support utama seperti MA 100 hari, MA 20 hari, MA 50 hari dan EMA 100 hari,” tutur Wyatt.

Dari apa yang ia lihat, MA 50 hari yang merupakan indikator pasar bull yang penting, telah turun pada hari Selasa (18/6/2024). Dua hari kemudian, BTC mencoba naik menuju level MA 50 hari, namun gagal di angka US$ 66.500. Dirinya pun juga menekankan pentingnya MA 50 hari dan potensi kenaikan dari pola wedge menurun pada grafik harian.

“Breakout ini bisa lebih kuat dari yang sebelumnya, dan berpotensi melempar harga Bitcoin hingga US$ 72.000. Tetapi kalau melihat pergerakan harga sekarang ini, saya tidak berharap adanya perubahan signifikan sebelum masuk kuartal ketiga,” pungkas Wyatt.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.