Iqbal MaulanaCryptoharian – Dalam sebuah cuitan terbaru, ekonom terkenal sekaligus pendukung besar aset emas yakni Peter Schiff ‘mengamuk’. Pasalnya, ia menilai bahwasanya pemegang atau investor saham emas ini banyak yang menjual kepemilikannya dan beralih ke aset digital Bitcoin (BTC).
Ia pun menuliskan kekesalan tersebut di Twitter, dengan menghubungkan antara saham emas tradisional dan minat yang sedang naik terhadap dana pertukaran Bitcoin (ETF). Namun, ia tampak berusaha meyakinkan followernya bahwa itu justru merupakan hal bagus, lantaran terbukanya peluang serok.
“Investor saham emas saat ini mendapat hadiah dari investor yang menjual sahamnya untuk mengumpulkan uang guna membeli BitcoinETFs,” ungkap Schiff di platform X, Selasa (27/2/2024).
Schiff menyarankan bahwa investor emas mungkin mendapat keuntungan tak terduga dari orang-orang yang memilih menjual saham emas mereka untuk membeli ETF Bitcoin. Menurutnya, para “investor yang kurang bijaksana” ini akan menyesal nantinya.
“Para investor bodoh yang beralih ke BitcoinETFs itu kemungkinan besar akan menyesal. Mereka telah memberikan kesempatan kepada investor yang lebih cerdas untuk menambah kepemilikan mereka,” ujarnya.
Tidak hanya itu, bahkan dalam postingan lainnya dia mengatakan bahwa Bitcoin bukanlah versi digital dari emas seperti yang sering diklaim, melainkan merupakan cara digital untuk bertaruh melawan emas.
“Sepertinya Bitcoin bukanlah emas digital, tapi cara digital untuk bertaruh melawan emas,” kata Schiff.
Dalam pandangannya, Bitcoin bisa dianggap sebagai “anti-emas digital”. Bahkan, ia mengklaim para pembeli Bitcoin harus berharap bahwa dolar tetap kuat terhadap mata uang fiat lainnya, bahwa inflasi tetap terkendali, dan bahwa kredibilitas The Fed tidak hilang.
“Jadi sebenarnya digital anti emas. Pembeli Bitcoin perlu berharap bahwa dollar tetap kuat terhadap mata uang fiat lainnya, inflation tetap terkendali, dan kredibilitas The Fed tidak hilang,” paparnya.
Kendati demikain, ia tetap berpegang teguh pada keyakinannya bahwa emas lebih berharga daripada Bitcoin. Ia pun tak ragu menyebutkan bahwa Bitcoin berbeda dari pasar pada umumnya. Dia mengibaratkan bahwa pasar biasanya akan menggunakan ‘tangga untuk naik’ dan ‘lift untuk turun’.
“Kalau Bitcoin naik pakai elevator, turunnya malah lompat,” pungkas Schiff.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.
Muhammad Syofri
