Muhammad SyofriCryptoharian – Memasuki hari Senin (11/3/2024) pagi, harga Bitcoin (BTC) mengalami koreksi sebesar 0,24 persen dalam 24 jam terakhir. Setelah sebelumnya telah mencapai kembali ATH di angka US$ 69.912, saat ini posisinya telah bergeser menjadi US$ 68.131.
Dalam hal ini, seorang analis pasar kripto dengan nama samaran Doctor Profit, memberikan gambaran tentang situasi Bitcoin minggu lalu dan apa yang harus diperhatikan para investor dalam minggu ini.
Dalam laporannya, Doctor Profit menyebutkan bahwa Bitcoin sebelumnya berada di titik penting, dimana capaian harganya berada pada resistensi tertinggi dalam setahun sekitar US$ 69.000.
Laporan tersebut membahas beberapa fase pergerakan Bitcoin, dan memberikan pandangan yang jelas bagi para investor untuk memahami pasar.
“Bitcoin saat ini bergerak pada resistensi tertinggi sepanjang masa (ATH) tahunan yang signifikan di sekitar wilayah US$ 69.000. Sangat penting untuk memahami zona dan fase pergerakan BTC dalam siklus bullish ini untuk memahami gambaran lengkapnya,” ungkap Doctor Profit.
Berdasarkan riset yang dilakukan, analisis tersebut membagi pergerakan Bitcoin menjadi empat fase utama, yakni akhir dari pasar bear, masa pra-bull, fase bullish emas dan fase Super Cycle. Doctor Profit menyatakan bahwa saat ini Bitcoin sudah masuk ke fase bullish emas, dengan harga berkisar antara US$ 48.000 dan US$ 70.000.
“Jika harga melebihi US$ 72.500, maka fase Super Cycle dimulai yang ditandai dengan lonjakan harga yang signifikan,” ujarnya.
Prediksi dari Doctor Profit sejauh ini telah cukup akurat, terutama ketika Bitcoin baru-baru ini melampaui US$ 48.500. Namun, dalam laporan ini ditegaskan juga agar tidak berharap pada lonjakan harga yang cepat dalam waktu dekat.
“Sebaliknya, kita mungkin akan melihat periode pergerakan sideways antara US$ 64.000 dan US$ 80.000 dalam wilayah bullish emas,” kata Doctor Profit.
Kendati demikian, pergerakan mendatar ini bukan tanda kelemahan Bitcoin, melainkan waktu yang diperlukan untuk membiarkan altcoin dengan kapitalisasi pasar tinggi mengejar. Selain itu, dirinya menekankan potensi dari altcoin seperti Ethereum (ETH), Binance Coin (BNB), dan Solana (SOL), yang bisa melonjak nilainya dalam waktu dekat.
Laporan tersebut juga mengingatkan untuk memantau data inflasi, terutama Indeks Harga Konsumen (CPI) dan Indeks Harga Produsen (PPI), yang akan dirilis minggu ini. Data-data ini bisa menciptakan volatilitas di pasar, jadi para investor perlu waspada.
“Rilis ini mungkin menimbulkan volatilitas, jadi tetap waspada,” pungkas Doctor Profit.
Catatan: Berita ini merupakan prediksi para ahli, mohon simak disclaimer di bawah artikel.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.
Septiady
Iqbal Maulana
