CryptoHarian

RWA Digadang Jadi Tren Masa Depan Investasi Blockchain

Cryptoharian – Perkembangan dunia mata uang kripto sudah tidak diragukan lagi. Pasalnya, di era yang sekarang serba digital ini, manusia harus mengikuti pergerakan zaman agar tidak menjadi pribadi yang tertinggal.

Seperti perkembangan di dunia kripto, dimana kini terdapat tren baru yang mulai menarik perhatian masyarakat, yakni tokenisasi dan Real Word Assets (RWA). Sebelumnya, investor memang banyak yang tertarik pada ‘emas digital’, namun kini fokus perlahan telah ke sektor baru ini.

Dengan kemungkinan peluncuruan ETF Ethereum pada bulan Juli, pertanyaan yang sering muncul yakni apakah RWA akan menjadi sektor besar berikutnya?

Disampaikan oleh salah satu influencer kripto di media sosial X dengan nama samaran Crypto, Distilled, yang menjelaskan bahwa meskipun komunitas kripto sedang fokus pada ETF Ethereum, ada tren yang lebih besar sedang berkembang di bawah permukaan. Salah satunya adalah tokenisasi keuangan.

“Bahkan CEO BlackRock, Larry Fink percaya bahwa tokenisasi akan menjadi ‘generasi berikutnya untuk pasar’. Teknologi blockchain digunakan untuk mengatasi kendala aset tradisional, membuka likuiditas dan peluang investasi baru,” ungkap Distilled.

Ia mengungkapkan, tokenisasi menggunakan teknologi blockchain untuk mengubah aset tradisional menjadi token digital, sehingga lebih mudah diakses dan diperdagangkan. Ini meningkatkan likuiditas dan membuka peluang investasi untuk semua tingkat modal.

“Potensi pasar ini sangat besar, dengan perkiraan bisa mencapai US$ 10 triliun pada tahun 2030, 10 kali lipat kapitalisasi pasar Bitcoin sekarang,” ujarnya.

Potensi Pertumbuhan yang Luar Biasa

Distiiled mengatakan juga bahwa tokenisasi tidak hanya berlaku untuk kripto, tetapi juga untuk saham, obligasi dan real estate. RWA adalah sektor yang masih belum layak digarap dan memiliki potensi untuk tahun 2024 dan 2025.

Baca Juga: 7 Asset RWA Yang Dilirik Oleh Trader Handal

“RWA menjadi sektor seksi dalam gerakan tokenisasi. Dari 1 Januari hingga 31 Mei, pemimpin RWA menunjukkan rasio Sharpe yang lebih tinggi dari Bitcoin,” kata Distilled.

Dia juga membeberkan riset yang dilakukan Binance, tentang dua area inovasi utama dari sektor RWA, yakni:

  • RWA Rails: Proyek yang menyediakan kerangka kerja regulasi dan operasional untuk RWAs.
  • Penyedia Aset Tokenized: Entitas yang berfokus pada penciptaan dan permintaan untuk RWAs.

Blockchain seperti Manta dan Polymesh berfungsi sebagai tulang punggung sektor RWA, yang dirancang khusus untuk memfasilitasi proses tokenisasi. Platform ini memastikan transaksi aset ter-tokenisasi dengan aman, transparan dan efisien.

Pasar Publik vs Pasar Privat

Meskipun sebagian besar platform fokus pada pasar publik, Distilled meyakini bahwa peluang besar sebenarnya ada di pasar privat. Pasar privat memiliki lebih banyak ekuitas dan RWA daripada pasar publik.

“Salah satu pemain yang menonjol di pasar privat adalah Dusk Network (DUSK), yang menggabungkan privasi dan kepatuhan untuk perdagangan on-chain yang aman dari RWA privat. Pendekatan unik ini membuat DUSK menjadi inovator potensial dalam lanskap RWA,” paparnya.

Selain itu, obligasi yang ditokenisasi termasuk produk pendapatan tetap dan token yang menghasilkan aset, kini sedang meningkat permintaannya. Pasar baru-baru ini melampaui US$ 1,5 miliar, naik dari US$ 114 juta pada Januari 2023, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan.

Di sisi lain, Ondo Finance (ONDO) juga menunjukkan performa dengan TVL lebih dari dua kali lipat tahun ini. Tidak hanya itu, Ondo Finance juga memiliki saham di dana tokenized BlackRock BUIDL, meskipun masih belum jelas seberapa banyak valuasinya didorong oleh tata kelola versus spekulasi.

“Real estate, yang menjadi kelas aset terbesar di dunia saat ini sedang difraksionalisasi dan ditokenisasi, meskipun masih dalam tahap awal. Potensi pertumbuhan dan inovasi di area ini sangat besar,” pungkas Distilled.

Sebagai catatan, Distilled menegaskan bahwa ada sejumlah tantangan di sektor RWA, termasuk

  • Hambatan dan kemacetan regulasi
  • Akumulasi nilai yang lemah pada token tata kelola
  • Persaingan dari blockchain pemerintah
  • Kurangnya standarisasi dan likuiditas rendah
  • Kerentanan keamanan
Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.