Cryptoharian – Seorang analis aset kripto dengan rekam jejak prediksi yang lumayan mengesankan, yakni Stockmoney Lizards menyatakan bahwasanya pola historis Bitcoin seakan mengulangi pergerakannya sekali lagi.
Menurutnya, saat ini para penggemar Bitcoin (BTC) dengan penuh semangat menantikan kemungkinan breakout yang bisa mendorong aset digital ini ke kisaran US$ 32.000 hingga US$ 35.000.
Stockmoney Lizards, dalam hal ini telah menarik paralel antara kondisi Bitcoin saat ini dan saat kunci pada tahun 2019.
Pada tahun 2019, Bitcoin menghadapi tingkat resistensi kritis berkisar antara US$ 11.000 hingga US$ 13.000. Hambatan berat ini akhirnya berhasil ditembus setelah pasar bearish mencapai titik terendahnya pada Desember 2018.
“Perlu diperhatikan, Indeks Arus Uang (Money Flow Index) yang menanjak memberikan indikator awal tentang breakout yang akan datang,” ungkap Stockmoney Lizards.
Jika kita melihat ke saat ini, Bitcoin berada dalam situasi yang agak mirip. Bitcoin kini telah berada dalam kisaran US$ 25.000 hingga US$ 31.000. Apa yang telah menarik perhatian analis dan penggemar adalah Arus Uang yang positif saat ini terlihat di pasar.
“Untuk saat ini, alangkah baiknya bersiap untuk penembusan di minggu-minggu mendatang yang berpotensi mendorong ke kisaran harga US$ 32.000 – US$ 35.000,” ujarnya.
Baca Juga: Bitcoin Masih Tidak Bullish Untuk Bulan Ini Menurut Dua Analis
Sementara itu melansir Twitter, dengan Bitcoin kembali berada di atas level dukungan US$ 26.000, perhatian semua orang tertuju pada potensi breakout signifikan.
Menurut Yann Allemann dari Glassnode, Bitcoin siap keluar dari kisaran perdagangan multi-week mencapai US$ 30.000. Lonjakan 0,6 persen dalam data Indeks Harga Konsumen AS diperkirakan memengaruhi harga Bitcoin.
Meskipun ada hambatan di sekitar US$ 27.400 dan US$ 28.200, Allemann percaya bahwa ini hanyalah tantangan sebelum mencapai US$ 30.000. Kapitalisasi pasar Bitcoin saat ini lebih dari US$ 514 miliar dengan volume perdagangan sekitar US$ 8,16 miliar, menunjukkan minat finansial yang signifikan.
Baca Juga: 11 Prediksi Harga Bitcoin Menurut Investor Institusi di Tahun 2024, Ada yang Capai US$ 1 Juta!
Kendati demikian, data inflasi AS menunjukkan kenaikan 0,6 persen di bulan Agustus, terutama karena harga bensin naik. Kenaikan tahunan CPI adalah 3,7 persen, dengan CPI inti naik 0,3 persen. Meskipun inflasi meningkat, The Fed diperkirakan tidak akan melakukan intervensi segera dalam pertemuan mereka yang akan datang.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.