CryptoHarian

Seorang Pakar Kebijakan Wanti-Wanti Bakal Banyak Intervensi Dari Regulator Untuk Kripto

Cryptoharian – Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat telah menghentikan layanan staking Kraken dan penerbitan BUSD oleh Paxos dalam beberapa hari ini.

Hal yang terkesan sebagai cara masuk paksa regulator pada aset kripto ini mendapatkan banyak kecaman dari berbagai pihak, bahkan Komisaris SEC sendiri.

Dari sinilah, para investor aset kripto mulai was-was, dengan prediksi bahwa SEC akan melanjutkan intervensi ini kepada seluruh bursa kripto, yang bakal menyebabkan kejatuhan harga Bitcoin (BTC) lebih jauh lagi. 

Baru-baru ini, Direktur Hubungan Pemerintah di Asosiasi Blockchain, Ron Hammond mengekspresikan ketidaksenangannya pada peristiwa regulasi terbaru di ruang kripto ini lewat Twitternya. 

“Ini mungkin Hari Valentine, tetapi jangan berharap banyak cinta untuk kripto dalam sidang Senat Perbankan. Bukan hanya Kongres, regulator perbankan juga telah meluncurkan pengajuan pengadilan penuh terhadap perusahaan kripto AS,” tulis Hammond. 

Hammond juga menyoroti sesuatu yang telah diperhatikan oleh komunitas kripto akhir-akhir ini, yaitu laju regulasi, panduan, undang-undang, dan hearing baru yang meragukan tanpa henti pada tahun 2023.

Pakar tersebut juga mengatakan bahwa perkembangan yang paling mengejutkan, adalah agresivitas regulator perbankan federal yang tampaknya tertarik untuk memutus hubungan perbankan mereka dengan perusahaan kripto pada tahun ini.

Ia menyebut, The Fed pada minggu lalu menerbitkan peraturan terakhir yang membuat keributan di DC. Surat yang terbit pada tanggal 7 Februari 2023 itu, terkesan sebagai salam perpisahan daripada pernyataan kebijakan. 

“Tidak hanya melarang bank negara dari aktivitas kripto, tetapi juga membatasi penerbitan stablecoin dan masih banyak lagi,” ujarnya.

Karena itulah, ia meminta pada komunitas kripto untuk memantau sidang konfirmasi IRS hari ini di Komite Senat Keuangan dan amandemen SEC, terhadap Undang-Undang Penasihat Investasi seputar masalah penahanan.

Sementara itu, firma investasi Bernstein mengatakan bahwasanya keputusan regulator untuk melarang semua program staking tidak akan berjalan dengan mudah, lantaran beberapa perusahaan dapat memutuskan untuk melawan peraturan tersebut. 

Baca Juga: Whales Shiba Inu Membeli 10 Triliun SHIB, Apakah SHIB Bisa Mencapai US$1?

Firma tersebut juga mencatat, industri kripto masih berpegang teguh dengan ketidak hadiran dari regulasi khusus. Pasalnya, regulasi hanya akan mencederai lingkungan kripto, serta para investor atau trader yang berkompeten. 

Padahal, dalam Howey Test telah tertera dengan jelas bahwa layanan staking bukanlah sebuah sekuritas seperti yang diklaim oleh SEC.

Howey Test ini sendiri digunakan oleh Mahkamah Agung AS untuk menentukan apakah suatu transaksi memenuhi syarat sebagai kontrak investasi. Jika transaksi dianggap sebagai kontrak investasi, maka hal tersebut diklasifikasikan sebagai sekuritas.

“Regulator akan kesulitan untuk melakukan pendekatan “paksa” ini terhadap ribuan pendiri DeFi, tanpa menyediakan kerangka kerja yang transparan,” tulis laporan Bernstein. 

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.