CryptoHarian

Token Bernamakan George Floyd Memasuki Pasar Saat Protes Memburuk

Saat dunia tengah dilanda pandemi mematikan, Covid-19, dan berfikir hanya inilah satu-satunya hal yang akan mengintai dan mematikan manusia. Kematian George Floyd telah membuat orang-orang terkejut dan marah seketika.

George Floyd, pria keturunan Amerika Afrika bersuia 46 tahun ini, meninggal pada 25 Mei di Minneapolis karena aksi seorang perwira polisi yang menekan lututnya ke leher Floyd selama hampir sembilan menit yang membuatnya meregang nyawa.

Keganasan polisi ini terekam dalam sebuah video dan menjadi viral dengan sangat cepat. Aksi protes nasional yang menuntut keadilan bagi Floyd telah berjalan dengan kuat selama 10 hari, slogan-slogan seperti “Black Lives Matter” telah banyak digunakan.

Dihari kesepuluh aksi protes ini, berita tentang penangkapan empat orang polisi yang terlibat dalam kasus kematian Floyd ini muncul. Dalam perjuangan mencari keadilan ini, Token George Floyd yang disebut dengan FLYD, telah hadir ke pasar.

Baca Juga: Data Analis: BTC Masih Ada Peluang untuk Adopsi Massal dari Investor Institusi

Berdasarkan websites nya, pencipta token ini telah memilih jaringan Ethereum dan total pasokan token yang berdiri di 612 juta. Dan ini adalah alamat tokennya:

“0x6f275909fe7713bb336e42d5d6f29d7b195f4a65”.

Websites ini menyarankan agar token ini difungsikan untuk memastikan nama George Floyd akan tetap “Hidup Selamanya” melalui platform desentralisasi. Dalam websitesnya disampaikan:

“… jaringan terdesentralisasi kami yang akan menawarkan dukungan bagi para pemrotes dan mereka yang menghadapi ketidakadilan dari polisi dan pemerintah. Kami bermaksud agar orang lain menggunakan platform kami untuk mengakses dunia mata uang crypto yang tidak terbatas untuk menyelesaikan jaminan dan membantu orang lain selama mereka membutuhkan.”

Juga, whitepaper dari token ini masih dalam pengerjaan dan diharapkan aka dirilis pada tanggal 6 Juni 2020. Dalam websites pun mengklaim bahwa proyek ini akan menyumbangkan sebagian hasilnya untuk keluarga George Floyd serta gerakan “Black Lives Matter”, tetapi masih belum menjelaskan penggunaan FLYD sebagai metode pembayaran.

Tetapi, pencipta websites telah menyebutkan detail yang berkaitan dengan airdrops untuk token ini, namun hal-hal lain seperti halaman ‘Syarat dan Ketentuan’ dan ‘Kebijakan Privasi’ masih belum ada.

Melalui akun Twitter-nya, FLYD pun menuliskan:

“Kami akan memiliki 3 airdrop pada 4-6 Juni dan kami akan merilis Whitepaper baru dengan Roadmap lengkap kami dan rencana untuk masa depan yang panjang di 17:00 EST pada 6 Juni.”

Selama protes ini, banyak pihak dan komunitas yang memandang Bitcoin sebagai suatu cara protes yang tepat. Salah satunya adalah Changpeng Zhao, yang mengatakan di Twitter:

“Bitcoin adalah [cara] protes yang damai.”

Meski secara sosial FLYD terlihat baik-baik saja, namun kewaspadaan masih perlu dipasang sebagai sabuk pengaman kita karena dari sisi legalitas, token ini masih samar dan belum dapat dipastikan.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Septiady

Penggemar Cryptocurrency dan Mengembangkan Bisnis di Internet dan Percaya Bahwa Informasi Harus Disebarluaskan Secara Transparan. Tidur, Makan dan Tulis

Add comment