CryptoHarian

Analis Bloomberg: Harga Bitcoin Akan Mencapai Rp 280 Juta Pada tahun 2020

Bitcoin mengalami penurunan besar dua hari lalu setelah menembus $10.000. Harga BTC di pialang indonesia adalah Rp 145 juta karena ada sell-wall senilai Rp 6 miliar.

Seperti dilaporkan dari Cryptoharian sebelumnya, aset tersebut anjlok Rp 10 juta dalam beberapa menit setelah menyentuh $10.000 karena tekanan jual yang begitu banyak.

Walaupun volatilitas dan aksi jual yang tinggi, seorang analis Bloomberg “melihat” Bitcoin akan mencapai $20.000 atau Rp 280 juta-an pada tahun 2020.

Dia menyimpulkan dengan faktor-faktor fundamental untuk mendukung kenaikan tersebut.

Menurut analis senior komoditas di Bloomberg, Mike McGlone, cryptocurrency terkemuka ini berada di jalan yang benar untuk mencapai $20.000 pada akhir tahun 2020.

McGlone menjelaskan aksi harga Bitcoin selama beberapa bulan terakhir, sebelum dan sesudah Halving, terlihat sangat mirip dengan aksi harga pada 2016.

Jika sejarah terulang, maka harga Bitcoin akan mencapai $20.000.

Bitcoin meniru pengembalian (return) 2016 ke puncak harga sebelumnya. Setelah penurunan hampir 75% pada tahun 2018, Bitcoin akan mendekati $20.000 tahun ini, menurut kami, jika BTC mengikuti tren 2016.

Perlu dicatat bahwa, dalam trading Bitcoin, aksi harga beberapa tahun yang lalu masih sangat penting.

Baca Juga: Bagaimana Prospek Harga Jangka Pendek Dan Panjang Bitcoin?

Baca Juga: Data Analis: BTC Masih Ada Peluang untuk Adopsi Massal dari Investor Institusi

McGlone sangat optimis dengan hal ini karena ada beberapa faktor pasar, seperti:

  • BTC mengungguli pasar saham, yang mungkin akan menarik investor ke pasar cryptocurrency.
  • Bitcoin mendapatkan adopsi dari investor institusi, yang dibuktikan dari pasar berjangka CME.
  • Alamat BTC yang aktif bertambah.
  • Momen Halving menunjukkan efek positif terhadap supply-demand di pasar crypto.

Arthuer Hayes, chief executive dari BitMEX, menjelaskan dalam edisi April buletinnya “Crypto Trader Digest” bahwa aset (BTC) masih berada di jalur untuk mencetak harga tertinggi di tahun ini.

Jumlah stimulus fiskal dan moneter yang dilakukan oleh bank sentral dan pemerintah di seluruh dunia akan mendukung hal ini, Hayes menulis:

Semua orang tahu perubahan akan terjadi, itu kenapa bank sentral dan politisi akan menggunakan semua alat pada masalah ini. Dan saya ulangi, itu adalah inflasi karena lebih banyak uang fiat untuk mengatasi barang-barang dan tenaga kerja yang menurun. Ada dua hal yang harus dimiliki selama transisi ke sistem baru: Emas dan Bitcoin.

Pernyataan ini juga didukung oleh penemu dan juga CEO dari Pantera Capital, perusahaan hedge fund berfokus pada blockchain.

Dan Morehead menjelaskan di newsletter perusahaan pada bulan Maret bahwa dengan menambah pasokan uang, bank sentral mendorong harga aset langka terhadap nilai dollar.

Ketika pemerintah meningkatkan jumlah uang kertas (fiat), ini membuat lebih banyak uang fiat untuk membeli sesuatu yang memiliki jumlah tetap, seperti saham dan real estat. Konsekuensinya adalah mereka juga akan menaiikan harga seperti emas, bitcoin dan cryptocurrency lainnya.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Septiady

Penggemar Cryptocurrency dan Mengembangkan Bisnis di Internet dan Percaya Bahwa Informasi Harus Disebarluaskan Secara Transparan. Tidur, Makan dan Tulis

Add comment