CryptoHarian

3 Alasan Kenapa Investor Musti Tetap Bullish Dalam Beberapa Bulan Mendatang

Cryptoharian – Harga Bitcoin (BTC) saat ini berkonsolidasi di bawah zona resistensi yang signifikan di US$ 27.530. Meski begitu, ada alasan bagus untuk tetap bullish dan mengharapkan harga untuk terus naik baik secara historis maupun berdasarkan peristiwa makro saat ini.

Menghadapi ketidakpastian yang seringkali terjadi di pasar, para investor BTC dituntut untuk cermat dan memiliki kesabaran dalam melihat peluang.

Setelah gonjang-ganjing karena kolapsnya bank di Amerika dan Eropa, The Fed yang kembali menaikkan suku bunga acuan hingga SEC yang mulai gatal untuk regulasi kripto, ini alasan bagi para investor untuk tetap bullish dalam beberapa tahun mendatang:

1. Sistem Perbankan AS Sedang Rapuh

Salah satu alasan untuk tetap bullish pada Bitcoin adalah kerapuhan sistem perbankan AS. Jurnalis ekonomi Holger Zschaepitz mencatat bahwa bank-bank AS kekurangan ratusan miliar dolar, dan simpanan di bank-bank komersial turun sekitar 3% tahun lalu membuat sistem keuangan lebih rapuh.

Charles Edwards, yang merupakan salah satu pendiri Capriole Investments menunjukkan bahwa The Fed secara membabi buta mengikuti kebijakan kenaikan suku bunga yang gila dan menimbulkan pertanyaan retoris tentang bank mana yang akan runtuh berikutnya.

2. Quantitative Easing Secara Diam-Diam Bakal Mendukung Aset Berisiko

Alasan lain untuk tetap bullish pada Bitcoin adalah kembalinya pelonggaran kuantitatif siluman (QE), melalui Program Pendanaan Berjangka Bank (BTFP) Fed.

Meskipun saat ini tidak ada konsensus tentang apakah BTFP adalah QE atau tidak, mayoritas ahli melihat titik balik dalam kebijakan moneter The Fed dengan utang negara dimonetisasi dan mata uang semakin direndahkan. 

The Fed telah memperbarui neracanya, dan sekitar dua pertiga dari Pengetatan Kuantitatif (QT) telah dibalik. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan suku bunga hari Rabu bisa menjadi yang terakhir dalam siklus ini.

Salah satu pelaku pasar emas, Peter Schiff berpendapat bahwa QE telah dimulai meskipun Powell mengklaim bahwa The Fed tidak melakukan QE, karena tidak mencetak uang dan membeli obligasi khusus untuk menurunkan suku bunga jangka panjang.

3. Potensi Bullish BTC

Banyak metrik yang berpusat pada Bitcoin juga terlihat bullish. Dari banyaknya prediksi harga BTC, salah satu analis dengan nama Byzantine General mencatat bahwa minggu lalu adalah rekor volume baru untuk Bitcoin. Selain itu secara historis, penembusan terjadi dengan banyak volume berkelanjutan. 

Analis lainnya, Ali Martinez menyarankan bahwa pola megafon bullish tetap valid dan dapat menandakan kenaikan harga bitcoin menjadi US$ 34.000. Pada saat penulisan, harga BTC berada di kisaran US$ 27.600 dan berkonsolidasi tepat di bawah zona resistensi utama.

Berita Bitcoin: Catat! Dua Katalis yang Memutuskan Nasib Bitcoin

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.