CryptoHarian

Apa Artinya Crypto Winter ? Kenali Penyebab dan Strategi Supaya Tetap Cuan

Apa artinya crypto winter? Ketika market sedang merah, tak sedikit orang yang langsung menggembar-gemborkan fenomena tentang datangnya “musim dingin” di dunia crypto. Padahal, merahnya market crypto tidak selalu bisa dikategorikan dalam fenomena tersebut.

Meski demikian, harus diakui bahwa bahasan tentang musim dingin di pasar kripto adalah sesuatu yang menarik. Kecemasan, panik, dan harapan-harapan sering muncul saat market tak kunjung membaik.

Lalu apa sebenarnya definisi atau pengertian crypto winter? Apa yang mesti dilakukan untuk menghadapinya? Di artikel ini, kami akan mengupas tuntas tentang fenomena tersebut sekaligus memberikan tips strategi cuan meski dalam kondisi serba merah.

Apa Artinya Crypto Winter?

Crypto winter secara ringkas bisa didefinisikan sebagai suatu periode yang cukup lama di market kripto di mana harga berbagai mata uang digital mengalami penurunan dan stagnansi.

Tingkat penurunan bervariasi tergantung koinnya namun biasanya lebih dari 50%.

Istilah musim dingin kripto sendiri pertama kali dicetuskan oleh seorang analis data asal Afrika Selatan bernama Eugéne Etsebeth pada tahun 2018. Kala itu, Etsebeth mendapati bahwa setelah mengalami puncak kenaikan pada tahun 2017, harga Bitcoin terus menurun dan tak juga membaik. Pada 2019, BTC bahkan mencapai bottom-nya di harga 3,500 dollar.

Kapan Terjadinya Crypto Winter?

Hingga hari ini setidaknya telah terjadi 2 periode crypto winter yaitu:

  1. Crypto winter tahun 2018 dengan penyebab utama adalah bubble burst.
  2. Crypto winter tahun 2021 yang disebabkan masalah-masalah makroekonomi seperti covid-19, perang Rusia-Ukraina, dan inflasi.

Berapa Lama Periode Crypto Winter?

Berbeda dengan stock market yang sudah ada sejak bertahun-tahun yang lalu, pasar kripto baru muncul beberapa waktu belakang ini. Karena itulah, belum banyak yang bisa dianalisis dari market ini, termasuk mengenai berapa lama musim dingin kripto akan berlangsung.

Hanya saja, berkaca pada crash yang terjadi pada 2017-2018, dibutuhkan kurang lebih 2 tahun hingga akhirnya market memasuki periode bullish.

Apa Artinya Crypto Winter Sama dengan Bear Market?

Tak sedikit yang mungkin bertanya-tanya tentang hubungan antara crypto winter dengan bear market. Sebetulnya, kedua istilah tersebut memiliki makna yang mirip namun tetap berbeda.

Bear market adalah istilah yang berasal dari pasar saham yang kemudian diadopsi di dunia kripto. Market bearish ditandai dengan penurunan harga setidaknya 20% selama beberapa minggu hingga beberapa bulan. Selama periode bearish, perilaku irasional dan pesimis cenderung mendominasi pasar.

Di sisi lain, musim dingin kripto, sebagaimana dijelaskan di atas, mengacu pada periode penurunan dan stagnansi dalam waktu yang cukup lama. Harga kripto yang telah turun tidak mengalami ‘pullback’ sehingga menciptakan kelesuan yang terus-menerus. Biasanya, periode ini berlangsung di antara 2 siklus bullish.

Apa Saja Penyebab Crypto Winter?

Mengetahui apa artinya crypto winter saja tentu belum cukup untuk mendapatkan pemahaman utuh mengenai fenomena tersebut. Anda juga harus mengetahui aspek lainnya termasuk apa yang menjadi penyebab fenomena itu.

Agar lebih jelas, simak poin-poin di bawah ini.

1. Bubble Burst

Bubble burst adalah sebuah fenomena yang ditandai dengan kenaikan nilai sebuah aset secara tajam yang diikuti dengan penurunan secara tajam juga. Dalam sejarah kripto, bubble burst terbukti menjadi penyebab crypto winter pada tahun 2018.

2. Crash pada Koin dengan Market Cap Besar

Crash pada koin “micin” tak akan memberikan efek apapun. Namun crash pada koin-koin besar bisa mendorong terjadinya bearish dalam waktu yang cukup lama. Crash pada Luna dan UST, misalnya, berkontribusi melemahkan market kripto yang sudah tertatih-tatih akibat inflasi.

3. Perang

Bahasan tentang apa artinya crypto winter dan perang sekilas tak ada kaitannya sama sekali. Padahal, pada kenyataannya perang juga bisa mendorong terjadinya musim dingin kripto. Data dari Coinmarketcap memperlihatkan adanya likuidasi hingga 200 milyar dollar saat Russia mengumumkan perang dengan Ukraina.

Image: coinmarketcap.com

4. Pandemi

Pandemi global seperti covid-19 menyebabkan perlambatan aktivitas ekonomi. Sebagai akibatnya, volum perdagangan dan kapitalisasi market pun turut mengalami penurunan setelah beberapa lama.

5. Kebijakan Finansial

Kebijakan finansial juga bisa berkontribusi pada terjadinya crypto winter. Contoh, pada 2018, muncul rumor dilarangnya crypto di Korea Selatan. Bubble pada harga BTC dan rumor-rumor pelarangan seperti ini pada akhirnya menyebabkan bearish yang berlangsung selama 2 tahun.

6. Inflasi

Pada akhirnya, faktor makroekonomi utama yang menyebabkan musim dingin di dunia kripto adalah terjadinya inflasi. Inflasi menyebabkan daya beli masyarakat melemah. Sebagai akibatnya, jumlah investasi dan volum trading akan berkurang yang membuat market mengalami kesulitan untuk ‘recover.’

Tanda-tanda Cyrpto Winter

Berikut ini beberapa tanda terjadinya musim dingin dalam dunia crypto currency.

  1. Penurunan pada hampir semua mata uang lebih dari 50%.
  2. Penurunan volume trading di berbagai exchanger.
  3. Penurunan marketcap pada hampir semua koin.
  4. Tidak adanya pullback atau recovery yang signifikan.
  5. PHK besar-besaran dan kebangkrutan perusahaan crypto.
  6. Pencairan dana mulai sulit dilakukan.

Apa Artinya Crypto Winter Tak Bisa Untung?

Memasuki periode musim dingin kripto, tak sedikit trader maupun investor yang merasa putus asa. Apalagi bila fenomena ini dibarengi dengan inflasi serta pertumbuhan ekonomi global yang tersendat-sendat.

Sebuah survei yang dilakukan Checkout.com telah membuktikan hal tersebut. Ditemukan bahwa 40% pemilik kripto usia 18-35 tahun menarik aset mereka untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Pesimisme juga muncul lantaran pasar kripto tidak setua pasar saham. Di pasar saham, New York Stock Exchange bisa dirunut sejarahnya hingga tahun 1972. Artinya pasar ini telah terbukti tahan banting. Sedangkan BTC sebagai koin utama crypto baru muncul pada tahun 2009.

Meski demikian, ternyata tak sedikit kalangan yang tetap optimis dan merasa bisa mendapatkan keuntungan di tengah badai musim dingin ini. Penelitian yang dilakukan PYMNTS and BitPay’s, contohnya, menunjukkan bahwa 56% responden cukup tertarik membeli aset kripto di tahun 2023. Bahkan kalangan milenial menyatakan mereka sangat tertarik untuk melakukan pembelian aset mata uang digital tersebut.

Kondisi bearish sendiri seringkali dimanfaatkan untuk mulai melakukan investasi jangka panjang. Meski begitu, perlu digaris-bawahi bahwa tidak ada yang bisa menjamin harga crypto akan kembali seperti sedia kala.

Strategi Menghadapi Crypto Winter

Bicara tentang apa artinya crypto winter dan potensi cuannya memang hal yang sah-sah saja. Namun tentu diperlukan strategi konkrit untuk menghadapi persoalan ini. Misalnya dengan:

  1. Tidak terburu-buru berinvestasi. Teliti dan lakukan riset kecil-kecilan sebelum menentukan koin yang akan dibeli. Pilih koin yang prospeknya bagus, dibuat oleh tim yang terpercaya, dan aman.
  2. Jangan gegabah memasukkan dana yang terlalu besar. Berinvestasilah dalam jumlah yang tidak akan Anda sesali. Aplikasikan prinsip “investasi dengan uang dingin.”
  3. Lakukan pembelian di waktu yang berbeda. Jangan melakukan pembelian besar di satu waktu. “Cicil” pembelian tersebut supaya Anda bisa mendapatkan harga yang lebih murah.
  4. Hindari terlalu ngotot tidak mau menjual. Hodl bukanlah prinsip yang harus selalu dipertahankan. Bila Anda yakin sebuah koin masih bisa turun nilainya, lakukan cut loss ketika kerugian Anda belum besar.
  5. Hati-hati melakukan trading bagi pemula. Bagi trader pemula, berhati-hatilah melakukan trading saat market sedang bearish. Sebab dibanding saat market sedang bullish, trading ketika pasar sedang merah memiliki resiko lebih tinggi dan bisa berdampak besar pada kesehatan mental.

Nah, kiranya, demikianlah pembahasan mengenai apa artinya crypto winter, penyebabnya, hingga strategi yang tepat untuk menghadapinya. Semoga tulisan ini bermanfaat.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Septiady

Penggemar Cryptocurrency dan Mengembangkan Bisnis di Internet dan Percaya Bahwa Informasi Harus Disebarluaskan Secara Transparan. Tidur, Makan dan Tulis