Cryptoharian – Setelah lonjakan Bitcoin (BTC) yang hampir mencapai US$ 69.000 pada akhir 2021, mata uang kripto utama ini terjun bebas dan para investornya kelabakan. Meski begitu, banyak pakar sepakat bahwa target rekor selanjutnya bagi Bitcoin adalah US$ 100.000.
Dalam memprediksi pergerakan harga Bitcoin selanjutnya, platform kecerdasan buatan generatif seperti ChatGPT semakin sering digunakan untuk memberikan pandangan.
Dalam hal ini, AI Google Bard juga ternyata dapat difungsikan untuk memberikan jawaban soal jaset kripto, termasuk harganya.
Saat ditanya mengenai faktor-faktor apa yang dapat mendorong Bitcoin mencapai $100.000, Bard menjelaskan bahwa kemungkinan ada empat faktor utama yang dapat mendorong BTC mencapai level tersebut.
Menurut Bard, faktor pertama yang mendorong lonjakan Bitcoin menuju US$ 100.000 adalah adopsi massal. Bard menyebut, ketika lebih banyak individu berinvestasi dalam Bitcoin, permintaan terhadap aset ini kemungkinan akan meningkat, dan mendorong kenaikan harga.
Bard juga menyoroti investor institusional sebagai katalis utama bagi lonjakan Bitcoin.

“Jika investor institusional seperti dana pensiun dan hedge fund berinvestasi dalam Bitcoin, hal ini kemungkinan akan menyebabkan kenaikan harga karena modal investasi mereka yang besar,” tulis Bard.
Faktor lain yang diidentifikasi oleh Bard adalah adopsi pemerintah di luar Amerika yang meningkat terhadap Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah.
Baca Juga: CEO Binance: Banyak Orang yang Sok Tahu Kapan Harga Bitcoin Naik Atau Turun
Tentunya, hal ini dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap Bitcoin, karena keterlibatan pemerintah dapat melegitimasi aset ini dan mendapatkan manfaat dari pengaruh dan kendali pemerintah terhadap ekonomi.
Terakhir, Bard menekankan pentingnya berita positif sebagai faktor penggerak nilai Bitcoin. Dalam penjelasannya, AI ini menguraikan bahwa berita positif dapat menciptakan kegembiraan seputar aset digital dan potensial untuk mendorong harga Bitcoin lebih tinggi.
Analisa Harga Bitcoin Oleh Expert
Dalam analisis harga Bitcoin, pemulihan Bitcoin dari pasar bear yang dialami tahun sebelumnya. Penurunan ini dipengaruhi oleh kekhawatiran tentang regulasi dan faktor-faktor makroekonomi seperti regulasi dan inflasi.
Pada saat penulisan, Bitcoin diperdagangkan seharga US$ 25.800, mencerminkan kerugian mingguan sekitar 4,2 persen menurut Coingecko.
Dalam jangka pendek, pergerakan harga Bitcoin sangat dipengaruhi oleh tindakan regulasi yang diambil oleh Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) dan juga FOMC yang terjadi pada tanggal 14 Juni 2023.
Baca Juga: Penulis The Black Swan Keluarkan Narasi Ofensif Pada Bitcoin, Sebut Inevstor Sebagai Sekte
Sementara itu, analis pasar kripto terkenal Michael van de Poppe menjelaskan prediksinya terkait harga BTC. Menurut Poppe, skenario ideal untuk Bitcoin adalah ‘menjelajahi’ level rendah.
Artinya, harga akan turun sementara untuk menguji level support kunci, memungkinkan adanya dasar yang lebih kuat sebelum kemungkinan pergerakan naik.
Ideally with #Bitcoin, you'd want to see a sweep of the lows. #Bitcoin tested the resistance at $26.1K, but couldn't break through it.
— Michaël van de Poppe (@CryptoMichNL) June 11, 2023
CME gap at $26.5K likely to get filled in the next weeks.
Bids at $25K, flip at $26.1K also a continuation trigger. pic.twitter.com/AwbaVBsglT
“Bitcoin baru-baru ini menguji level resistensi pada US$ 26.100 tetapi tidak berhasil menembusnya,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan gap CME yang signifikan pada US$ 26.500 yang kemungkinan akan terisi dalam beberapa minggu mendatang. Gap CME terjadi ketika harga aset di Chicago Mercantile Exchange (CME) berbeda dari harga penutupan hari sebelumnya.
Kendati demikian, ia menyoroti dua level penting untuk Bitcoin. Pertama, yakni permintaan pada harga US$ 25.000 dan pembalikan pada US$ 26.100. Adanya permintaan pada US$ 25.000 menunjukkan level di mana para pembeli mungkin akan masuk.
“Selain itu, pembalikan pada US$ 26.100 di mana resistensi berubah menjadi support, dapat bertindak sebagai pemicu momentum naik lebih lanjut,” pungkas Poppe.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.