CryptoHarian

Apakah Bitcoin Masih (Bisa) Dianggap Murah di Tahun 2020?

Bitcoin (BTC) telah mengalami lonjakan harga hebat dalam sebulan terakhir, melonjak dari level $ 9.000 menjadi sekitar $ 12.000.

Dengan memasuki wilayah harga lima digit angka, kenaikan 33% ini membuat banyak orang berspekulasi bahwa cryptocurrency utama ini mungkin sudah terlalu mahal, dan telah terlalu ‘jauh’ untuk dikejar!

Namun, melihat mekanisme deflasi yang telah diprogram sebelumnya dari Bitcoin dan beberapa faktor makroekonomi, harga aset sebenarnya masihlah murah.

Sebelum berargumen, masih kita simak fakta data berikut.

Saat penulisan ini, total kapitalisasi pasar Bitcoin adalah sekitar $ 220 miliar, sedangkan seluruh kapitalisasi pasar crypto adalah $ 370 miliar. Nilai tertinggi sepanjang masa adalah lebih dari $ 800 miliar di puncak gelembung crypto tahun 2017.

Sebaliknya, semua Emas yang ada bernilai $ 12 triliun (55x Bitcoin), sedangkan 2.000 miliarder dunia saja bernilai $ 8 triliun. Nilai pasar saham kira-kira $ 100 triliun.

Beberapa orang masih akan mengatakan bahwa kapitalisasi pasar Bitcoin dinilai terlalu tinggi, namun, pertahankan angka di atas ketika memikirkan betapa kecilnya pasar ini dibandingkan dengan jenis investasi lain.

Saat memeriksa sejarah BTC yang relatif singkat hanya dalam satu dekade, seseorang dapat melihat beberapa hasil utama. Misalnya, itu tidak stabil – Bitcoin telah melihat persentase pergerakan dua digit dalam hitungan jam dan terkadang bahkan menit.

Meskipun ada banyak penurunan harga yang substansial, bagaimanapun, kenaikannya jauh lebih jelas, dan Bitcoin menjadi aset investasi dengan kinerja terbaik sepanjang dekade terakhir dengan ROI 8.900.000% !

Selain pergerakan harga jangka pendek yang kuat, BTC juga cenderung bergerak dalam siklus yang lebih ekstensif.

Menurut satu teori, Sang crypto utama ini telah bergerak dalam apa yang disebut siklus berkembang. Artinya, setiap siklus lebih panjang dari siklus sebelumnya.

Sejauh ini, sudah ada tiga siklus yang diselesaikan, dan yang terakhir bertepatan dengan akhir dari Bull Run 2017 ketika Bitcoin mencapai hampir $ 20.000 (ATH).

Baca Juga: Jason Williams Morgan Creek: Warren Buffett Akan Segera Membeli Bitcoin

Baca Juga: Regulasi Crypto Baru Untuk Singapura Telah Mendapat Dukungan dari Bank Sentral

Kemudian datang pasar Bears yang berkepanjangan yang membuat anjlok hebat harga menjadi $ 3.100 setahun kemudian.

Namun, penurunan besar itu telah memulai siklus ekspansi keempat dan saat ini, yang seharusnya berakhir pada akhir 2022. Teori ini menunjukkan bahwa ketika itu berakhir, BTC bisa mencapai $ 100.000. Dengan demikian, harga saat ini tampaknya tidak terlalu mahal untuk dibeli.

Persediaan yang terbatas dan adanya momen Halving pun membuat nilai dari BTC menjadi terjaga kepositifannya karena permintaan yang ada akan terus menekan disaat pasokan berkurang setengahnya.

Tidak seperti uang fiat, dimana inflasi akan terus mengejarnya, Bitcoin sebaliknya.

Dengan persediaan hanya 21 juta dan moment halving yang membuat produksi BTC semaking berkurang. Bitcoin memiliki potensial sebagai aset nilai lindung dan harga menguat layaknya seperti emas.

Apakah menurut anda emas mahal di angka Rp 500 juta beberapa tahun lalu? Bagaimana dengan sekarang dimana emas menjadi Rp 1 miliar per Kg?

Apakah Bitcoin akan menjadi Emas kedua?

Baca Juga: Jangan Membeli Chainlink Menurut Salah Satu Investor

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.