CryptoHarian

Awas! Investor Kripto Surabaya Sebut Halving Berpotensi Jadi Ajang ‘Pembantaian’

Cryptoharian – Menyambut halving yang kurang 3 hari lagi, para investor kripto bersiap dengan penuh semangat. Pasalnya, banyak analis dan influencer yang menyebut bahwa halving akan membawa terbang harga kripto utama, yakni Bitcoin (BTC). 

Namun, di tengah kegembiraan ini ada salah satu hal yang perlu diwaspadai oleh para investor. Salah satu investor kripto asal Surabaya dengan nama Adrian (bukan nama asli), mengungkapkan bahwa investor alangkah baiknya untuk tidak FOMO saat halving telah tiba. Hal ini, lantaran ia mengkhawatirkan adanya pembantaian massal di pasar kripto. 

“Dari apa yang saya lihat di media sosial sekarang, banyak orang sudah mulai notice dan bahkan terjun ke kripto karena iming-iming keuntungan besar. Tapi yang mereka mungkin tidak tahu itu pemain besar udah ngincar orang-orang seperti ini,” ungkap Adrian, Rabu (17/4/2024).

Adrian menjelaskan, para pemain besar yang ia maksud ialah whales, termasuk para influencer di media sosial. Dalam pemaparannya, ia memprediksi setelah halving, harga BTC benar akan naik dalam kisaran waktu seminggu. Akan tetapi, para pemain besar yang ia sebutkan bakal berlomba-lomba ‘membantai’, dengan aksi jual massal. 

“Nah ketika sudah naik karena banyak orang FOMO yang masuk, pemain besar ini ada potensi jual besar-besaran. Bahaya lagi kalau investor anyaran terus dia all-in,” ujarnya. 

Menurutnya, para  investor tidak langsung semerta-merta memasukkan uang, melainkan memakai cara Dollar Cost Averaging (DCA). Dia berdalih, investor berpengalaman pasti mengetahui untuk menjual di saat tren ramai, dan membeli saat tren sedang sepi. 

“Gak ada salahnya masuk sebelum halving. Tapi untuk hati-hati ya sedikit-sedikit saja. Kalau profit ya syukur, kalau turun yan beli lagi. Tidak perlu tergesa-gesa karena influencer juga bersiap untuk mengambil uang yang kamu inevstasikan.  Tinggal pinternya kita saja sekarang,” kata Adrian. 

Tidak hanya itu, dia juga memperingatkan bahwa konflik di Timur Tengah juga berpotensi menjatuhkan harga Bitcoin. Pun demikian dengan kebijakan The Fed yang belum pasti soal suku bunga Amerika. 

“Sudah banyak kejadian negatif soal orang-orang yang rungkad di kripto. Kita juga bisa belajar dsri winter tahun 2022 lalu, banyak perusahaan amburadul. Jangan sampai jadi korban selanjutnya,” pungkas Adrian. 

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.