CryptoHarian

Berita Kripto: Selain Binance VS FTX, Ini Adalah Salah Satu Alasan BTC Turun

Cryptoharian – LBRY Credits yang membawahi token LBRY harus menerima kekalahan pada persidangan. Perusahaan yang merupakan sekutu dari Ripple ini, sebelumnya menghadapi tuntutan yang diajukan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).

Menurut memorandum putusan, SEC dalam pengaduannya menuding LBRY melakukan penawaran dan penjualan sekuritas yang tidak terdaftar. Hal tersebut menurut SEC telah melanggar Bagian 5 dari Securities Act tahun 1933.

Melawan tudingan tersebut,  LBRY mengaku tidak percaya telah menjual sekuritas. Pihaknya mengatakan bahwa token LBC-nya berfungsi sebagai mata uang digital yang merupakan komponen penting dari Blockchain LBRY.

Pernyataan akan kekalahan tersebut disampaikan oleh akun resmi LBRY di Twitter, yang diunggah pada Senin (7/11/2022).

“Kami kalah. Mohon maaf semuanya,” ungkap LBRY.

LBRY mengklaim meski kalah namun mereka menegaskan untuk tidak menyerah. Dalam cuitan berikutnya, LBRY mengatakan bahwa pihaknya memiliki tim yang cerdas, puluhan juta konten, ratusan ribu pembuat konten, dan salah satu aplikasi web3 paling populer di dunia.

“Kami akan menjilat luka kami sebentar tapi kami tidak menyerah. Kami memiliki tim yang cerdas, puluhan juta konten, ratusan ribu pembuat konten, dan salah satu aplikasi web3 paling populer di dunia. Yang terbaik belum datang,” ujarnya.

Baca Juga: Asal Usul Perkelahian Binance dan FTX

Melansir dari Reuters.com, Komisi Sekuritas dan Bursa AS memenangkan gugatannya terhadap perusahaan penerbitan berbasis blockchain LBRY Inc pada hari Senin, ketika seorang hakim AS memutuskan bahwa perusahaan tersebut menawarkan aset digitalnya sebagai sekuritas.

Hakim Distrik AS, Paul Barbadoro di Concord, New Hampshire memutuskan bahwa tidak ada juri yang dapat menolak klaim SEC, bahwa LBRY menawarkan kredit sebagai investasi dalam jaringan distribusi kontennya.

Hakim telah memutuskan dalam kasus lain bahwa token digital tertentu adalah sekuritas. LBRY berpendapat bahwa, LBRY tidak seperti dalam kasus tersebut. Selain itu, pihaknya mengklaim bahwa kreditnya berfungsi sebagai mata uang pada platformnya sejak awal, memungkinkan pembuat konten mendapatkan uang tunai dan menerima tip.

Selain itu, hakim juga menolak pembelaan LBRY karena tidak memperhatikan hukum yang berlaku untuknya. Perusahaan telah mengatakan kasusnya adalah yang pertama, di mana SEC menuduh pelanggaran pendaftaran terhadap penerbit token digital yang tidak melakukan penawaran koin awal.

Sementara itu, CEO LBRY, Jeremy Kauffman mengatakan keputusan itu berpotensi mengancam seluruh industri mata uang kripto di Amerika Serikat, dengan menetapkan standar yang akan menganggap hampir setiap kripto sebagai sekuritas. Ia pun melampiaskan kemarahannya dalam satu teriakan di Twitter, dan mengatakan untuk kembali bekerja. 

“Aku membiarkan diriku berteriak untuk sekali ini. FUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU—-. Baiklah sekarang kembali bekerja,” pungkas Kauffman. [St]

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.