CryptoHarian

Binance Disinyalir FUD Lagi, Bagaimana Pergerakan Bitcoin?

Cryptoharian – Berdasarkan kabar yang beredar di antara para penggemar aset kripto, saat ini pemerintah AS sedang mempertimbangkan untuk mengajukan tuduhan penipuan terhadap Binance.

Salah satu bursa terbesar ini, bakal dievealuasi oleh Departemen Kehakiman AS terkait potensi tuduhan dan khawatir tentang dampak potensial mereka terhadap konsumen.

Menurut Bloomberg, Jaksa federal sangat khawatir bahwa tuduhan semacam itu dapat memicu penurunan harga hebat di platform Binance akibat banyak yang menarik dana secara massal. Seperti diketahui, hal yang serupa pernah terjadi dengan FTX pada tahun sebelumnya. 

Situasi ini sekali lagi menandai kemunduran bagi Binance di AS, karena pertukaran telah menghadapi pengawasan ketat dalam beberapa bulan terakhir.

Kemungkinan tuduhan akan tindak pidana penipuan sedang dipertimbangkan oleh Departemen Kehakiman, meskipun mereka juga mengeksplorasi opsi lain seperti denda atau perjanjian non-penuntutan yang ditangguhkan. 

Untuk opsi non-penuntutan atau denda, dapat berfungsi sebagai jalan tengah. Hal ini dapat diwujudkan dengan meminta pertanggungjawaban Binance atas aktivitas penipuan sambil tetap menjaga kepentingan konsumen.

Berita Bitcoin: Bitcoin Kembali Naik Setelah Turun Drastis Kurang dari Satu Hari, Apakah Karena Microstrategy?

Sampai sekarang, baik Departemen Kehakiman dan Binance telah menahan diri untuk tidak mengomentari tuduhan potensial. Kehadiran bursa ini di AS telah diperiksa dengan cermat, dan tuduhan ini akan datang menyusul gugatan yang sebelumnya diajukan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).

Perlu dicatat bahwa seluruh industri aset digital telah menghadapi pengawasan peraturan yang meningkat di AS sejak awal tahun. Binance, bersama dengan Coinbase, telah menjadi salah satu perusahaan yang ditargetkan oleh tuntutan hukum SEC. 

Pada awal tahun ini, bursa tersebut juga dihadapkan dengan tuduhan dari Komisi Perdagangan Berjangka Komoditi (CFTC). Jika Departemen Kehakiman melanjutkan dengan tuduhan terhadap Binance, situasinya bisa menjadi lebih kompleks untuk pertukaran.

Analisa Pergerakan Bitcoin Kedepan

Sementara itu, untuk prediksi pergerakan harga Bitcoin sendiri kini masih menjadi teka-teki dengan adanya FUD tersebut. Dalam hal ini, analis pasar kripto asal Indonesia bernama Kevin Sailly lewat akun Youtube-nya, telah memberikan update target harga.

“Sentimen negatif seperti ini dapat mempengaruhi market secara keseluruhan. Dengan close candle yang terjadi pada pergerakan kemarin ini bisa memberikan indikasi yang cukup positif. Cuman memang pada time frame daily pun kita belum berhasil reclaim area US$ 29.800 Dollar atau kita bulatkan menjadi US$ 30.000,” ungkap Kevin.

Baca Juga: SEC Klaim Bitcoin Bukan Kripto, Apa Dasarnya?

Menurutnya, ini adalah area SnR yang memang saat ini fungsinya itu sebagai pembatas antara Bitcoin bisa kembali bullish. Dalam ekspektasinya, adalah harga bisa bullish ke area US$ 30.000 lebih dan meneruskan rally-nya. Namun ada kemungkinan lain akan kegagalan dan reject, yang mana berpotensi mengirim harga BTC kembali ke kisaran angka US$ 28.100. 

“Kalau menurun, maka dia mungkin jatuhnya di US$ 28.100 untuk meneruskan penurunan kembali hingga ke range price kisaran Fibo 50 persen atau bahkan US$ 27.179 pada Fibo 0618,” ujarnya.

Kevin juga menjelaskan bahwa itu adalah level atau area Golden ratio. Selain itu, dia juga menyoroti pentingnya melihat closing time frame daily sebagai indikator untuk mengenali aksi sell-off (penjualan besar-besaran) pada harga Bitcoin.

Kevin mengungkapkan, jika terjadi sell-off setiap kali harga bergerak mendekati kisaran US$ 30.000 atau US$ 29.750, maka area tersebut menjadi penting untuk diamati secara mendalam sebagai level kunci yang dapat mempengaruhi pergerakan harga Bitcoin di masa depan.

Kevin menggambarkan situasi saat ini sebagai fase yang krusial, dengan harga Bitcoin berada pada perbatasan antara kenaikan dan penurunan. 

“Sebelumnya, probabilitas harga Bitcoin adalah membentuk volume tinggi. Namun, setelah berhasil menembus zona pasokan sebelumnya dan melakukan retest di sekitar US$ 30.000, harga Bitcoin mengalami penurunan tajam setelah sesi Eropa, menyentuh titik terendah di sekitar US$ 28.900,” pungkas Kevin.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.