CryptoHarian

Gareth Soloway: Keruntuhan Pasar Saham Dapat Seret Bitcoin Jatuh ke US$ 15.000

Cryptoharian – Gareth Soloway, Kepala Strategi Pasar di InTheMoneyStocks.com dan Presiden VerifiedInvesting.com, memprediksi bahwa resesi AS sudah dekat. Dilansir dari Channel Youtube kitco.com, ia menilai resesi ini dapat memiliki implikasi positif yang signifikan untuk emas, tetapi risiko besar untuk ekuitas dan Bitcoin.

“Data pertumbuhan AS baru-baru ini mungkin menyesatkan karena adanya penurunan impor yang signifikan. Sementara ekonomi mungkin masih berkembang, impor yang lebih rendah secara artifisial meningkatkan angka PDB. Saya yakin penurunan impor adalah salah satu indikator sebelum resesi,” ungkap Soloway.

Soloway menuturkan, kepercayaan konsumen juga menutupi kelemahan ekonomi. Hal ini, lantaran individu berpenghasilan tinggi dengan eksposur pasar saham melaporkan sentimen yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok berpenghasilan rendah. 

“Saya pun sebenarnya khawatir bahwa begitu resesi melanda, akan ada lonjakan PHK terutama dengan ledakan AI yang akan datang,” ujarnya.

Tidak hanya itu, ia pun juga meragukan kemampuan The Fed untuk merekayasa soft landing selama resesi. Pasalnya, preseden historis di mana soft landing belum tercapai.

Dalam hal ini, The Fed cenderung mengikuti data yang tertinggal dan kompensasi yang berlebihan, dimana hal tersebut dapat menyebabkan penurunan ekonomi.

Berita Bitcoin: Binance Disinyalir FUD Lagi, Bagaimana Pergerakan Bitcoin?

“Meskipun emas bukan aset berkinerja terbaik tahun ini, namun aset itu akan mencapai level tertinggi baru sepanjang masa pada tahun 2023. Kenaikan ini sebagian besar karena kelemahan dolar AS, kemungkinan resesi, dan inflasi yang berkelanjutan,” kata Soloway.

Soal Bitcoin, Soloway mengungkapkan prediksi yang pesimis dalam jangka pendek. Sebab, ia melihat potensi risiko jika pasar saham yang mengalami penurunan 20 hingga 30 persen, maka hal tersebut dapat berdampak negatif terhadap harga Bitcoin. 

Kegagalan BTC untuk menembus level US$ 30.000 dan kerentanannya terhadap skenario resesi yang lebih dalam dapat mendorong harganya turun, mungkin serendah US$ 9.000 hingga US$ 10.000.

Perlu diketahui, Soloway juga telah memiliki pandangan bearish terhadap Bitcoin sejak lama. Hingga kini pun, ia memandang Bitcoin akan mengalami penurunan, padahal kenaikan aset digital ini terhitung sudah 80 persen.

Baca Juga: Update Harga Bitcoin: Potensi Bearish Lebih Besar Ketimbang Bullish Walaupun Harga Menembus US$29.700

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.