CryptoHarian

Bitcoin Masih Menargetkan ke Level Ini Walaupun Sudah Turun

Cryptoharian – Di dunia investasi kripto yang sangat familiar dengan volatilitas, menavigasi pergerakan dari penjelasan analis merupakan salah satu hal umum. Salah satu analis papan atas di platform X dengan nama samaran Bluntz, telah mencuri perhatian berkat salah satu analisis pasar terbarunya. 

Melansir dari dailyhodl.com, Bluntz menuturkan bahwa Bitcoin mungkin sedang menghadapi situasi yang menantang, seperti yang ditunjukkan oleh pola koreksi ABC yang terlihat pada grafik harian. Dengan menggunakan teori Gelombang Elliott, yang menekankan pola siklus dalam pergerakan pasar, Bluntz memperkirakan bahwa BTC mungkin akan mengalami fase koreksi setelah mengalami tren naik dalam lima gelombang.

“Dalam kasus BTC kali ini, kemungkinan terjadi skenario ‘max pain’ di mana harga akan mencapai titik tertinggi. Ini akan membuat semua orang merasa FOMO dan banyak orang akan terkecoh. Dari titik tertinggi, BTC saya liha akan mengalami penurunan secara tiba-tiba sebelum benar-benar naik kembali,” ungkap Bluntz.

Berdasarkan analisis grafiknya, Bluntz memperkirakan Bitcoin akan melonjak hingga US$ 76.000 sebelum turun kembali ke US$ 64.000. 

“Setelah turun ke angka US$ 64.000, saya memperkirakan adanya rebound dimana kenaikan akan mencapai rekor tertinggi baru sebesar US$ 82.000,” ujarnya.

Pergerakan Emas yang Menarik Perhatian

Bluntz juga menuturkan bahwa, Bitcoin bukanlah satu-satunya aset yang menarik perhatian Bluntz. Analis tersebut juga memberikan pandangannya tentang aset emas, dengan menyarankan bahwa logam mulia tersebut bisa mengalami reli yang signifikan. 

Dengan proyeksi tren naik lima gelombang, Bluntz memperkirakan harga emas akan melewati angka US$ 3.600. 

“Lonjakan potensial ini adalah awal pertumbuhan yang cepat setelah satu dekade pertumbuhan yang lambat,” kata Bluntz.

Analis Lain Juga Beri Target Harga Serupa

Analis lain dengan nama akun Jelle di media sosial X, juga turut menuturkan pendapatnya. Dalam penjelasannya terkait pergerakan harga BTC, ia menyebut bahwa meskipun sempat terjadi penjualan panik, Bitcoin segera pulih dan kembali mendekati level tertinggi tahun 2021. 

Jelle menjelaskan dalam cuitannya bahwa tidak ada kejutan, saat Bitcoin turun akibat berita inflasi. Tapi secara garis besar, untuk saat ini kripto utama tersebut harga masih akan berkembang.

“Kondisi pasar yang berubah-ubah, memang dirancang untuk menggoyahkan investor sebelum terjadinya lonjakan. US$ 82.000 tetap menjadi target saya selanjutnya,” pungkas Jelle.

Catatan: Berita ini merupakan prediksi para ahli, mohon simak disclaimer di bawah artikel.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.