Iqbal MaulanaCryptoharian – Bitcoin, mata uang digital telah mendobrak batas harga atas terbaru dan telah mencapai lebih dari US$ 50.000. Aset ini kembali menjadi sorotan dengan potensi mencetak rekor tertinggi baru pada tahun 2024. Melansir dari cointelegraph.com, sejumlah faktor kunci menjadi pendorong utama di balik kenaikan harga yang fenomenal ini. Mari kita telaah lebih lanjut.
Pertama-tama, kita melihat kepada keputusan dari Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika (SEC), yang memberikan lampu hijau bagi perdagangan ETF Bitcoin secara langsung pada tahun 2024. Langkah ini bukan hanya mengubah pemandangan pasar kripto, tetapi juga memicu lonjakan harga tidak hanya untuk Bitcoin, tetapi juga mata uang kripto lainnya seperti Ether dan Solana.
Bitcoin, khususnya, berhasil melampaui ambang US$ 50.000 dan menembus nilai kapitalisasi pasar sebesar US$ 1 triliun pada tanggal 16 Februari lalu. Angka ini mencerminkan kenaikan luar biasa sebesar 118 persen selama setahun terakhir.
Faktor berikutnya, yakni adanya pemotongan pasokan Bitcoin (halving) yang akan datang menjadi sorotan utama. Dijadwalkan akan berlangsung pada pertengahan April 2024, halving seperti diketahui merupakan tindakan untuk mengurangi tingkat penerbitan Bitcoin, mengikuti pola yang telah terbukti membawa dampak signifikan pada harga Bitcoin.
Analis percaya bahwa siklus bull Bitcoin yang mengikuti halving, telah memberikan gambaran bahwa Bitcoin dapat mencapai rekor tertinggi baru dalam waktu dekat.
Kemudian faktor lainnya adalah, aliran masuk yang signifikan ke dalam ETF Bitcoin spot menunjukkan minat institusional yang semakin meningkat terhadap kelas aset ini. Dalam waktu sedikit lebih dari sebulan sejak peluncurannya, dana ETF Bitcoin telah menarik lebih dari US$ 4,5 miliar.
Bahkan, BlackRock’s IBIT mencatat peluncuran yang sangat sukses, melebihi 100.000 aset BTC di bawah manajemennya pada tanggal 13 Februari. Semakin tingginya permintaan untuk ETF Bitcoin menegaskan status Bitcoin sebagai aset yang semakin diterima secara institusional.
Faktor terakhir, yakni analisis teknis menunjukkan indikasi yang kuat untuk potensi kenaikan harga lebih lanjut. Pola grafik yang terbentuk menunjukkan adanya potensi breakout bullish, dengan target yang ditetapkan pada rekor tertinggi sebelumnya. Indikator lain, seperti RSI (Indeks Kekuatan Relatif) dan perpotongan bullish dari Exponential Moving Averages (EMAs), semakin memperkuat prospek bullish Bitcoin.\
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.
Muhammad Syofri
