Bitcoin Naik Rp 3 Juta Dalam Satu Malam, Bagaimana Menurut Analis?

Bitcoin (BTC) masih diperdagangkan sideways untuk beberapa minggu terakhir. Namun, harga mulai kenaikan menjadi Rp 116 juta-an.

Selama beberapa bulan terakhir, harga BTC mencapai Rp 198 juta dan berada di harga tersebut untuk beberapa hari. Namun, harga tiba-tiba turun ke Rp 178 juta-an, lalu Rp 140 juta-an dan stagnan di Rp 120 juta-an untuk satu bulan.

Banyak analis mengatakan bahwa BTC masih akan turun, ada yang memprediksi harga akan menjadi $6.000 (Rp 84 juta-an), $ 3.000 (Rp 42 juta-an). Bahkan, ada orang yang mengatakan akan jatuh ke $2.000 (Rp 28 juta-an).

Pada saat pers, harga Bitcoin naik 3.9 persen dari Rp 111 juta menjadi Rp 116 juta, menurut CoinGecko.

Mohit Sorout, mitra di Bitazu Capital, mencatat bahwa sejumlah indikator Bitcoin sedang mencapai titik persimpangan, yang ia yakini adalah di mana harga BTC akhirnya akan naik.

Baca Juga: 20 Peluang Usaha Rumahan Modal Kecil Dan Tips Untuk Memulai 2019

Baca Juga: 6 Game Penghasil Uang Terbanyak Hingga Miliaran Rupiah Di 2019

Baca Juga: Bitcoin Biasanya Melonjak Ketika Mendekati Halloween, Akankah Sejarah Terulang?

Indiator Relative Strength Index (RSI), Directional Indicator positif, dan Directional Indicator negatif, semua harus direset ke level horizontal yang penting,” ia berargumen sebelum menambahkan bahwa “level tersebut hanya memiliki satu pekerjaan: untuk mengubah harga BTC.”

Seperti yang ditunjukkan oleh grafik yang dapat dilihat di atas, Bitcoin kemungkinan akan jatuh sedikit lebih rendah ke bawah (berpotensi untuk meretest level Low di $ 7.700), kemudian memulai tren Bullish baru, sehingga membalikkan tren negatif yang ditunjukan oleh indikator tersebut. 

Josh Rager, analis cryptocurrency terkenal, mempunyai pendapat yang berbeda. Ia mengatakan bahwa kenaikan BTC tersebut hanya volatilitas biasa. Tidak ada indikasi bahwa BTC akan memasuki trend bullish. Jika BTC memasuki Higher High, ada kemungkinan harga akan melambung lebih tinggi.