CryptoHarian

Bitcoin Turun Tajam di Bawah US$ 40.000, Grayscale Jadi Biang Kerok

Cryptoharian – Bitcoin (BTC), mata uang kripto utama yang sempat mengalami lonjakan pada 2 pekan lalu kini telah mengalami penurunan tajam. Tak tanggung-tanggung, puncak harga BTC pada bulan Januari pasca persetujuan ETF beberapa waktu lalu mengantarkan aset ini pada harga US$ 49.000.

Namun, karena banyak orang yang memanfaatkan ‘sell the news’, akhirnya harga pun jatuh ke angka US$ 43.000 hingga US$ 45.000.

Kini, penurunan kembali terjadi hingga angka US$ 39.627. Berdasarkan data dari CoinMarketCap, angka tersebut merupakan hasil dari penurunan sebesar 4,77 persen dalam kurun waktu 24 jam.

Melansir dari theblock.co, penurunan harga Bitcoin ini terkait dengan penarikan dana dari Grayscale’s spot ETF. Perusahaan pengelola aset kripto terkemuka ini, mengalami penarikan dana yang signifikan dari Grayscale Bitcoin Trust (GTBC). 

Dari laporan yang dirilis oleh CoinDesk hari ini, bursa kripto nonaktif FTX telah menjual hampir US$ 1 miliar saham dalam dana GTBC Grayscale. Penjualan besar ini terjadi bersamaan dengan konversi instrumen Grayscale menjadi spot Bitcoin ETF.

Sementara itu melansir dari cryptopotato.com, seorang analis bernama Chris J Terry yang bekerja di BTCdata, baru-baru ini mengungkapkan keprihatinannya tentang masa depan Bitcoin. Menurutnya, harga Bitcoin bisa tetap stabil atau turun sampai penyelesaian penjualan GBTC sebesar US$ 25 miliar selesai. 

“Keputusan Grayscale untuk menjaga tingkat biaya ETF sebesar 1,5 persen adalah kesalahan strategis yang bisa menjadi catatan buruk dalam sejarah kripto,” ungkap Terry.

Berita Bitcoin: Kenapa Harga Ethereum Kian Menurun?

Namun, pendapat berbeda datang dari Mike Novogratz, dimana ia mengklaim bahwa meskipun beberapa investor menjual GBTC, sebagian besar akan beralih ke Exchange-Traded Funds (ETF) alternatif. 

“Jadi coba lihat gambaran besarnya. Generasi muda yang mudah mengakses ETF, ditambah kemampuan leverage hingga empat kali lipat, akan membuat harga Bitcoin bangkit kembali dalam enam bulan,” ujar tokoh yang merupakan CEO dari perusahaan Galaxy Digital Asset.

Pada 11 Januari 2024, Novogratz berbicara di CNBC’s “Squawk Box,” di mana dia menekankan potensi jangka panjang Bitcoin dan perkembangan ETF kripto. Dalam acara ini, ia memprediksi bahwa akan muncul dua atau tiga ETF spot Bitcoin yang dominan, dengan tingkat kesalahan dalam melacak pergerakan harga menjadi kunci menentukan pemimpin pasar.

“ETF akan membuat Bitcoin lebih mudah diakses oleh investor biasa, tanpa perlu pengetahuan teknis yang mendalam,” pungkas Novogratz. 

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.