CryptoHarian

Bitcoin Ungguli Kinerja Emas dan Minyak Mentah, Apa Bakal Melesat Dalam Beberapa Minggu? 

Cryptoharian – Bitcoin (BTC), kripto terbesar di dunia sedang mengalami reli pasca penurunan sejak awal tahun 2023, dan berhasil mengungguli komoditas utama seperti Minyak Mentah (WTI) dan Emas (XAU) dalam 90 hari terakhir.

Pada awal tahun 2023, harga Bitcoin berada di US$ 16.479 menurut Coingecko. Tanpa terpengaruh oleh tekanan penjualan di pasar keuangan global, BTC berhasil melampaui level harga US$ 31.000 pada tanggal 14 April 2023, yang menjadi lokal top untuk pertengahan tahun 2023.

Menurut laporan dari Glassnode, harga Minyak Mentah (WTI) mengalami penurunan sebesar 4 persen dalam 90 hari terakhir, dengan harga perdagangan rata-rata saat ini sebesar US$ 70,30. Di sisi lain, harga logam mulia seperti Emas mengalami kenaikan masing-masing sebesar 7 persen.

Bitcoin telah berhasil melampaui kinerja komoditas utama lainnya, dengan kenaikan sebesar 15 persen dalam periode yang sama.

Saat ini, Bitcoin diperdagangkan sebesar US$ 27.700, dengan volume perdagangan dalam 24 jam mencapai sekitar US$ 11,163 miliar.

Data dari Glassnode menunjukkan bahwa Bitcoin semakin diminati oleh investor. Jumlah alamat Bitcoin yang memiliki 1 BTC mencapai ATH pada bulan Mei, sedangkan jumlah alamat yang memiliki lebih dari 0,01 BTC mencapai rekor tertinggi sebesar 12,02 juta pada hari yang sama.

Baca Juga: Harga Bitcoin Hanya US$ 22.700 di Australia, Ada Apa?

Selain itu, jumlah deposit pertukaran Bitcoin (rata-rata pergerakan 7 hari) mencapai level terendah dalam tiga tahun sebesar 1,76 juta, menunjukkan preferensi investor terhadap Bitcoin daripada komoditas lainnya.

Namun, dalam 30 hari terakhir harga Bitcoin mengalami penurunan lebih dari 3,2 persen. Pasar ditandai dengan volatilitas rendah dan kisaran perdagangan yang sempit, sehingga muncul kemungkinan terganggunya keseimbangan saat ini dalam waktu dekat.

Analisa Bitcoin Saat Ini

Sementara itu menurut seorang analis kripto bernama Justin Bennet, aksi harga Bitcoin yang terbaru telah menunjukkan rebound positif. Dalam unggahan Twitter-nya, Bennet menyatakan kepuasannya atas rebound dari US$ 27.494 dan sekarang berada di level US$ 27.680.

Berita Bitcoin: Analisis Harga 5 Crypto Potensial: Bitcoin, Ethereum, Dogecoin, Shiba Inu, ATOM

“Kisaran Bitcoin yang perlu diperhatikan terletak antara US$ 28.250 dan US$ 27.500. Jika berhasil menembus US$ 28.250, hal ini dapat menjadi sinyal untuk momentum naik lebih lanjut, dengan potensi mengambil likuiditas ke arah level harga US$ 29.000 dan US$ 30.000,” ungkap Bennet. 

Kendati demikian, kegagalan dalam mempertahankan support di atas US$ 27.500 dapat menyebabkan terisi gap CME. Gap CME adalah area di chart harga Bitcoin di mana tidak ada aktivitas perdagangan selama akhir pekan, tetapi dapat menciptakan kekosongan pasar yang seringkali terisi nanti. 

“Jadi, jika harga turun di bawah US$ 27.500, hal ini dapat memicu sentimen bearish dan potensial menyebabkan harga Bitcoin kembali mengisi gap CME,” pungkas Bennet. 

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.