CryptoHarian

Data On-Chain Paparkan Penambang Bitcoin Menjual Hasil Tambangan BTC

Cryptoharian – Data on-chain Bitcoin telah memaparkan sebuah fakta, bahwa para penambang Bitcoin sedang menjual koin mereka. Faktor-faktor yang mempengaruhi tekanan penjualan ini bisa berasal dari pendapatan yang berkurang akibat perlambatan aktivitas Ordinals, serta tingkat kesulitan penambangan dan hash rate yang mencapai rekor tertinggi.

Perusahaan analitik on-chain Glassnode menyoroti bahwa para penambang diketahui mengirimkan jumlah koin yang signifikan ke sejumlah bursa.

Tercatat pula dalam data Glassnode, bahwa aliran masuk penambang Bitcoin ke bursa mencapai level tertinggi dalam tiga tahun pada tanggal 3 Juni lalu.

Di samping itu, data Coin Metrics juga menunjukkan penurunan signifikan. Metrik ini memberikan pandangan dimana tren peningkatan kepemilikan penambang sejak Mei 2023. Namun, kemudian tren tersebut terbalik pada minggu kedua Juni.

Tingkat kesulitan penambangan Bitcoin telah mencapai level tertinggi sepanjang masa pada awal Juni. Namun, memang tingkat kesulitan ini diatur setiap dua minggu berdasarkan total daya komputasi atau hash rate jaringan. Hal ini dilakukan untuk memastikan blok baru yang ditambahkan rata-rata setiap 10 menit.

Peningkatan kesulitan dari aktivitas penambangan, telah menyebabkan pendapatan penambang berkurang. Minimnya hasil yang mereka terima berdampak pada pada profitabilitas, bahkan mungkin meningkatkan kerugian mereka. 

Baca Juga: Seorang Penambang BTC Menangkan Rp 2,37 Miliar, Hoki Abis!

Selain itu, persaingan antara penambang telah meningkat. Ini terbukti dengan hash rate jaringan yang mencapai rekor tertinggi baru pada tanggal 11 Juni. Persaingan yang meningkat ini kemungkinan akan berkontribusi pada tekanan penjualan saat penyesuaian kesulitan berikutnya mendekat.

Faktor lain yang mempengaruhi tekanan penjualan adalah penurunan aktivitas Ordinals Bitcoin, yang bertanggung jawab atas peningkatan pendapatan penambang.

Pada bulan Mei, total biaya yang dibayarkan untuk inskripsi Ordinal pada Bitcoin turun ke level terendah dalam dua bulan. Penurunan ini sejalan dengan tren volume perdagangan di pasar nonfungible token.

Masih dari data Glassnode, pendapatan rata-rata penambang selama tujuh hari turun dari level tertinggi US$ 33,9 juta pada bulan Mei, menjadi US$ 25,8 juta pada awal Juni.

Dilansir dari Cointelegraph.com, awal musim panas di Belahan Bumi Utara telah memberikan beban pada penambangan. Pasalnya, kenaikan suhu di wilayah tersebut menyebabkan membengkaknya biaya listrik. 

Pada tahun 2022, gelombang panas selama musim panas menyebabkan penutupan sementara operasi penambangan di Texas, yang menyumbang sekitar 15 persen kapasitas penambangan di Amerika Serikat. Gelombang panas serupa pada tahun 2023 dapat lebih mempengaruhi tingkat hash penambangan jaringan.

Biaya produksi Bitcoin dengan perangkat keras penambangan yang ada saat ini berkisar antara US$ 35.532 hingga US$ 21.244. Selama harga Bitcoin tetap di atas US$ 25.000, penurunan tingkat hash penambangan mungkin terbatas. 

Baca Juga: Satu Hari Sebelum Rapat FOMC , Ini Target Harga Bitcoin Menurut 3 Analis

Namun, jika situasi memburuk selama musim panas dan biaya penambangan meningkat tanpa diimbangi oleh harga BTC, industri ini dapat mengalami penjualan BTC dan penurunan tingkat hash jaringan secepat kilat.

Bitcoin Sangat Bearish di Kuartal Ketiga 2023

Mengenai harga, seorang analis kripto centang biru di Twitter bernama Toni Ghinea menyatakan bahwa penurunan pasar yang sedang berlangsung, yang umumnya disebut “the dump” masih jauh dari berakhir. 

“Altcoin yang merujuk pada aset kripto selain Bitcoin, saat ini berada di bawah titik terendah yang terlihat pada 22 November. Hal ini menunjukkan penurunan nilai yang signifikan bagi banyak kripto alternatif,” ungkap Ghinea.

Ghinea juga mengungkapkan kekhawatiran tentang kemampuan Bitcoin untuk tetap mempertahankan level support US$ 25.000 dalam jangka waktu yang lebih lama. Dirinya mengindikasikan bahwa setiap lonjakan harga yang terjadi dalam minggu ini harus dihadapi dengan hati-hati.

“Indikasi saya mengatakan ada gerakan menyesatkan yang dirancang untuk menggoda investor, supaya mereka kembali memasuki pasar dan memberikan likuiditas bagi mereka yang ingin keluar dari posisi mereka,” pungkas Ghinea.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.