Cryptoharian – Harga Bitcoin (BTC) kini telah mencapai US$ 29.765, hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh para investor dan trader. Dengan lonjakannya yang berhasil melewati harga US$ 28.500, para analis memiliki keyakinan tersendiri bahwa saat ini tren baru di pasar kripto adalah tren bullish.
Salah satunya adalah analis aset kripto di Twitter bernama IncomeSharks, yang menyatakan bahwa Bitcoin belum terlihat menembus garis ‘Supertrend’ sejak mengalami pembalikan tren di harga US$ 20.500.
Berdasarkan grafik yang ia bagikan, terlihat bahwa Sharks menandai titik pembalikan Supertrend bullish di level US$ 20.500 pada awal tahun ini. Dari sana, harganya kian beranjak naik hingga mencapai level saat ini.
“Ini murni asumsi. Apakah harga akan naik atau turun dari sini, kedua skenario tersebut sekarang logis,” ungkap Sharks.
Sementara itu, analis teknikal dengan nama samaran CrypNuevo juga membagikan sesuatu terkait kenaikan harga BTC ini. Dalam cuitannya, ia menyebutkan bahwa pasar telah berkisar pada zona tertentu, dengan level resistensi yang jelas.
Dalam hal ini, pedagang retail menurutnya telah mengambil langkah short, dan menciptakan peluang dorongan yang lebih tinggi (short squeeze).
“Langkah Bitcoin menuju angka US$ 30.000 telah membuat banyak trader bersemangat. Namun tetaplah berhati-hati, mengingat ini adalah angka psikologis yang kuat, dan banyak trader terjebak dalam posisi ini,” ujarnya.
Nuevo juga menjelaskan, pasar akan membuat para trader dan investor percaya bahwa BTC harus mempertahankan posisi itu, jika menginginkan kenaikan di angka US$ 50.000 berikutnya. Selain itu, Order Book juga menunjukkan banyak aktivitas sekitar US$ 30.000.
“Karena itulah trader harus waspada supaya tidak membeli di harga atas atau menangkap pisau jatuh. Trader harus bersabar dan menunggu konfirmasi terkait perubahan struktur di LTF,” kata Nuevo.
Berita Bitcoin: Pasang Mata, Berikut 5 Hal yang Harus Dicatat Investor Bitcoin Selama Minggu Ini
Untuk yang akan datang, dirinya juga mengimbau kepada followenya untuk memasang perhatian pada data rilis CPI yang akan dirilis pada hari Rabu. Dalam hal ini, ia memperirakan untuk para investor mengantisipasi pergerakan menuju US$ 29.900 atau US$ 30.200 sebelum adanya aksi jual.
“Pasar suka bermain-main di sekitar resisten atau support psikologis. Mungkin terlalu dini untuk mengatakan apa yang akan terjadi karena masih ada hampir 24 jam tersisa sebelum rilis CPI,” paparnya.
Kendati demikian, analis centang biru lainnya bernama Cold Blooded Shiller menuturkan, dirinya telah bullish tentang kripto selama berminggu-minggu. Akan tetapi, aksi harga baru-baru ini telah membuat Shiller mempertimbangkan kembali bias bullish-nya.
“Jika BTC kembali ke dalam kisaran US$ 28.800, saatnya untuk melakukan lindung nilai. Tapi jika kembali di bawah US$ 26.600 tanpa adanya respon segera, saya mulai meragukan berapa banyak untung yang bisa diraih oleh BTC,” tulis Shiller.
Shiller percaya bahwa breakout dalam rentang bulanan seharusnya tidak macet dan harus diperdagangkan lebih tinggi dengan cepat.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.