CryptoHarian

Harga Bitcoin Timbulkan Kepanikan di Pasar Kripto, Analis Prediksi Potensi Pembalikan Arah

Cryptoharian – Sebulan terakhir ini, harga Bitcoin (BTC) bikin para investor haha-hihi dalam kekecewaan. Pasalnya, BTC telah turun cukup drastis setelah mencapai rekor tertinggi dalam 22 bulan sebesar US$ 49.000. Melansir dari newsbtc.com, sampai hari ini harga Bitcoin berada di bawah angka kritis US$ 40.000, dan ini membuat banyak orang khawatir akan berlanjutnya pasar bullish atau tren kenaikan harga secara umum.

Hal ini pun memantik reaksi dari seorang trader profesional bernama Marco Johanning, yang menyatakan bahwa kemungkinan ‘bottom’ dari penurunan harga sekarang mungkin sudah dekat, dan ini bisa membuka peluang pembalikan arah.

“Bitcoin tampaknya akan mencoba untuk kembali ke level US$ 41.500 atau bahkan mungkin naik dari level yang lebih rendah, tergantung pada skenario tertentu yang terjadi,” ungkap Johanning.

Dalam pernyataannya, dia juga menyoroti adanya likuiditas besar di sisi penurunan, terutama di sekitar level US$ 39.000, yang baru-baru ini diuji beberapa kali. Selain itu, Johanning membantah keraguan mengenai level harga US$ 37.800, dengan mengatakan bahwa harapan untuk penurunan ke kisaran US$ 30.000 mungkin terlalu pesimis. 

“Likuiditas utama berada di bawah US$ 40.000, dan trader yang mendapatkan keuntungan dari kisaran US$ 30.000 kemungkinan telah mengatur order stop mereka untuk melindungi keuntungan,” ujarnya.

Berita Bitcoin: Bitcoin Turun ke $39.000 di Akhir Bulan! Bagaimana Pergerakan Selanjutnya?

Ketika harga Bitcoin mendekati order stop ini, penjualan otomatis terjadi dan mendorong harga turun hingga menemui tekanan beli yang signifikan. Johanning mengidentifikasi beberapa titik dukungan, termasuk blok order harian di US$ 37.700 dan support untuk high timeframe (HTF) di US$ 38.500.

“Kemungkinan juga ada pengisian celah dan ketidakseimbangan di Chicago Mercantile Exchange (CME), dengan celah berikutnya diantisipasi di bawah US$ 33.000,” kata Johanning.

Dalam prediksi menarik, Johanning mengatakan bahwa ada potensi short squeeze, di mana harga dapat naik dengan cepat setelah terjadi pembalikan arah. Dalam hal level Fibonacci retracement, dia berpendapat bahwa karena harga Bitcoin sudah kehilangan level US$ 40.200, kemungkinan turun hingga level Fibonacci 0,5 persen bisa terjadi, yang sejalan dengan harga di atas level US$ 37.800.

“Harga mungkin bakal menyentuh US$ 37.800 dengan singkat, sebelum akhirnya naik di atas level dukungan HTF sebesar US$ 38.500,” pungkas Johanning.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.