Jumlah Alamat Aktif Bitcoin Menurun Meski Transaksi Meningkat, Ada Apa? 

Cryptoharian – Meskipun jumlah transaksi di jaringan Bitcoin terus meningkat, tercatat bahwa jumlah alamat aktif yang mengirim atau menerima dana telah menurun ke level terendah sejak Juli 2021, berdasarkan rata-rata pergerakan 7 hari. Melansir dari theblock.co, biaya transaksi meningkat ketika lebih banyak orang menggunakan jaringan.

Rebecca Stevens, seorang analis riset data dari The Block mengungkapkan bahwa tingginya biaya transaksi membuat orang ragu untuk bertransaksi.

Selain itu, hype seputar token Ordinals dan BRC-20, yang memungkinkan orang untuk membuat token non-fungible dan fungible mirip Ethereum di jaringan Bitcoin, telah menyebabkan peningkatan aktivitas secara keseluruhan di jaringan dan juga biaya transaksi dalam beberapa minggu terakhir.

Data dari The Block menunjukkan bahwa jumlah transaksi harian di jaringan Bitcoin mencapai rekor tertinggi pada tanggal 12 Mei. Hal ini terjadi beberapa hari setelah total nilai pasar token yang dibuat dengan protokol Ordinals melebihi US$ 900 juta.

“Ada kemungkinan beberapa orang yang tidak setuju dengan token Ordinals dan BRC-20 dan memilih untuk mundur karena mereka menganggap ide-ide ini sebagai pemborosan ruang di blockchain,” ungkap Stevens.

Berita Bitcoin: Banyak Analis Setuju Level Ini Jadi Penentu Naik Atau Tidaknya Harga Bitcoin

Namun di sisi lain, banyak pendukung inovasi ini yang notabene adalah pengguna Bitcoin lama. Pendukung ini diketahui telah berkecimpung dan memiliki kekayaan Bitcoin yang cukup untuk menjaga hype seputar Ordinals dan BRC-20 tetap berlanjut.

“Selama setahun terakhir, rata-rata biaya transaksi di platform Bitcoin mengalami peningkatan, dari sekitar US$ 2,50 setahun lalu menjadi sebanyak US$ 16,08 pada tanggal 11 Mei,” ujarnya. 

Berdasarkan data dari Coingecko, harga Bitcoin mengalami penurunan sebesar 0,5 persen pada hari Selasa menjadi US$ 27.117. Namun, harga tersebut telah mengalami penurunan sebesar 10,3 persen dalam sebulan terakhir.