CryptoHarian

Kebijakan The Fed Panen Kritik, Inflasi AS Terancam Makin Memburuk

Pembuat kebijakan moneter AS bersiap menghadapi tekanan inflasi yang semakin memburuk hingga dikhawatirkan mendorong resesi lebih cepat.

Sejumlah analis sudah berulang kali memprediksi, The Fed segera menaikkan suku bunga dana federal setidaknya 75 hingga lebih dari 100 basis poin (bps) pada pertemuan berikutnya.

Tidak hanya kenaikan suku bunga, sebelumnya The Fed sudah mengurangi neraca $8,5 triliun pada 1 Juni.

Sumber dari Bank Sentral AS menyebut, jika konflik antara Rusia dan Ukraina tak kunjung usai, inflasi bisa saja semakin memburuk. Untuk diketahui, inflasi saat ini merupakan yang terburuk selama 40 tahun ekonomi AS.

Kalangan analis ekonomi, meyakini bank sentral AS memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan demi pengetatan moneter.

Eks penasihat ekonomi mantan presiden Barack Obama, Larry Summers, baru-baru ini memperingatkan The Fed terkait ancaman yang mungkin menghantui ekonomi AS.

“Seberapa terampil [Federal Reserve]? Mereka memiliki masalah keseimbangan yang sangat sangat sulit dalam menetapkan kebijakan moneter, mengingat situasi di mana kita menemui (krisis),” ujar Summers saat ditanyai perihal potensi resesi.

Laporan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS terbaru mengatakan, data Juni mencerminkan peningkatan 9,1% dari tahun ke tahun.

Sementara, inflasi menyebabkan sejumlah orang waspada terhadap langkah The Fed yang melakukan dovish pada dua kenaikan suku bunga federal fund berikutnya dan mungkin menghentikan pengurangan pelonggaran kuantitatif (QE) bank sentral.

Analis dari LH Meyer mengatakan dalam laporan dari Wall Street Journal (WSJ), langkah The Fed mungkin berhenti lebih awal akibat potensi resesi yang meningkat.

Meski The Fed memiliki opsi untuk mengurangi neraca ekonomi pada 2023 nanti. Namun, kritikus Bersikeras Bank Sentral Tidak akan mengurangi QE sama sekali.

Peneliti dari LH Meyer memperkirakan, resesi kemungkinan akan terjadi pada tahun 2024.

Namun, laporan dari WSJ itu mendapatkan kecaman dari warganet di Twitter yang tidak percaya The Fed telah mengurangi neraca keuangannya.

“Neraca terus bertambah, tidak ada pengurangan,” tulis salah seorang warganet, dikutip via Bitcoin.com.

Kritik Program QE Fed

Pada akhir Juni lalu, pakar ekonomi Peter Schiff ‘menyalahkan’ The Fed lantaran tetap melanjutkan proses QE.

“Kenaikan $1,9 miliar meningkatkan ukuran neraca Fed menjadi $8,934 triliun. Saya bertanya-tanya kapan Fed akan berhenti menciptakan inflasi dengan mengakhiri QE dan benar-benar mulai melawannya dengan memulai QT (pengetatan kuantitatif),” kata Schiff.

The Fed diklaim menghancurkan ekonomi AS dan dunia demi menyelamatkan bank-bank besar AS.

Keegoisan Bank Sentral tersebut dibuktikan dengan neraca The Fed yang sejak 2020 silam lebih besar sepanjang sejarah. Pasokan moneter sejak saat itu juga banyak diperdebatkan sebagai salah satu kesalahan The Fed. [Mn]

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Mada Narawita