CryptoHarian

Kenapa Harga Bitcoin Tidak Naik Menurut Founder Datadash

Cryptoharian – Musim dingin atau winter kripto, yang telah memberikan hantaman keras kepada Bitcoin (BTC) telah membuat pasar jatuh ke bawah US$20.000. Dibantu dengan keruntuhan FTX, menunjukkan penurunan yang lebih dalam hingga kisaran US$ 15.700.

Meskipun pada Januari 2023, BTC tengah mendapatkan momentum naik kembali hingga US$ 24.000, beberapa hari lalu hadir kembali sebuah FUD yang disebabkan oleh Komisi Bursa dan Sekuritas AS (SEC) yang menyebabkan penurunan kembali di harga US$ 21.800.

Namun di balik semua itu, Founder dari Datadash yang merupakan seorang analis terkenal dengan subscriber Youtube yang mencapai 511 ribu, yakni Nicholas Merten bahwsanya indikator utama yang dia gunakan menunjukkan pembalikan tren dari bull ke bear sudah terlihat.

Merten mengatakan, indikator ini terlihat setelah penurunan sebesar 5 persen yang terjadi lantaran ditutupnya layanan staking Kraken. 

“Kita sudah mendapatkan tanda peringatan juga sebelumnya, yakni di angka US$ 22.800, yang menunjukkan bahwa momentum telah terhenti dan pembalikan tren sedang terjadi, ini bukan-lah sebuah awal dari pasar bull,” ungkap Merten dalam channel Youtube Datadash. 

Kenapa Bitcoin Tidak Naik?

Dirinya juga menjelaskan, kebanyakan investor takut akan berita SEC dan regulasi terkait aset digital. Pasalnya, staking adalah kegiatan yang memungkinkan orang untuk  mendapatkan hasil atau koin tambahan di aset seperti Ethereum dan aset lainnya. 

“SEC dan para regulator mengejar layanan ini (staking), lantaran ini adalah nilai besar untuk kripto. Itulah kenapa mereka mengejar pertukaran kripto seperti Kraken, dan mungkin selanjutnya adalah Coinbase, atau mungkin perusahaan lain yang menyediakan layanan staking,” kata Merten. 

Staking ini, lanjutnya, merupakan fitur besar bagi banyak orang. Selain itu, staking adalah alasan besar mengapa banyak orang membeli aset seperti Ethereum, Polygon atau seluruh aset yang mirip dan memungkinkan para penggunanya mendapatkan semacam hasil (yield).

“Jadi dengan langkah SEC itu, banyak dari investor yang mempertanyakan undang-undang sekuritas dari langkah mereka. Karena itu tidak hanya menakuti BTC, tetapi juga Ethereum serta aset Proof of Stake lainnya,” pungkas Merten. 

Berita Bitcoin: Akhir Februari Bakal Jadi Momen Bull Run Menurut Dua Trader Papan Atas

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.