CryptoHarian

Mengapa Virus Korona Tidak Mempengaruhi Harga Bitcoin?

Ketika wabah virus korona di China terus menarik perhatian global, harga Bitcoin telah melonjak Rp 5 juta dari Rp 122 juta, menjadi Rp 127 juta beberapa hari lalu. Pada saat yang sama, pasar saham tradisional bereaksi negatif dan mengalami sedikit penurunan di antara banyak laporan tentang infeksi.

Pada saat pers, Bitcoin berharga Rp 125 juta menurut Indodax.

Tetapi apakah benar-benar ada semacam korelasi antara aksi harga dan situasi di Wuhan?

Analis Crypto dan pendiri Quantum Economics, Mati Greenspan, mengatakan keduanya jelas tidak berkorelasi.

“Pasar telah terlalu panas akhir-akhir ini dan sesi de-leveraging kecil ini mungkin terjadi dengan atau tanpa ketakutan pandemi. Bagi mereka yang bertanya-tanya bagaimana berita itu mempengaruhi bitcoin dan cryptos lainnya, perasaan saya adalah dampaknya kurang dari nol.”

Argumen yang lebih luas yang dibuat oleh beberapa Bulls Bitcoin adalah bahwa cryptocurrency adalah aset safe haven – yang akan di datangi investor secara berbondong-bondong ketika tanda-tanda ketidakpastian muncul. Tetapi banyak analis tidak setuju dengan narasi ini. Ia mengatakan:

“Meskipun ada tanda-tanda integrasi baru-baru ini, aset crypto sebagian besar tetap tidak berkorelasi dengan pasar tradisional.”

Baca Juga: Tom Lee Masih Bullish Terhadap Bitcoin di 2020

Bava Juga: Jepang Juga Mau Membuat Cryptocurrency Sendiri

Jika ada, China terganggu oleh virus korona, pada saat pemerintah memberikan mandat untuk mendorong blockchain tetapi tidak pada Bitcoin.

Sebagai permulaan, jumlah pertanyaan yang terkait dengan Bitcoin telah “melihat penurunan tajam” pada layanan pencarian China Baidu di antara wabah virus korona, menurut Garlam Won, kepala pemasaran di Harmony (ONE).

Dia juga mencatat bahwa volume perdagangan Bitcoin terus turun di LocalBitcoins di China, yang sekarang mencapai level terendah dua tahun. Ini menunjukkan bahwa China – tempat terjadinya wabah – bukanlah tempat aktivitas Bullish terbaru yang datang.

Jika ada, virus korona akan berdampak negatif pada industri Bitcoin di Tiongkok. Bisnis dan konferensi crypto cenderung mengalami kemunduran yang signifikan selama beberapa minggu ke depan, jika semuanya menjadi lebih buruk. Lebih lanjut, jika virus korona menyebar ke provinsi berikutnya di sepanjang Sichuan, itu dapat mengganggu para penambang Bitcoin di sana. Keduanya merupakan tanda-tanda Bearish.

Keputusan China memang berpengaruh banyak di dunia cryptocurrency, tetapi untuk saat ini, virus korona tidak mengganggu ke harga fluktuasi Bitcoin. Mungkin pengaruhnya lebih lemah dari yang kita pikirkan. Bagaimana menurut Anda?

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Septiady

Penggemar Cryptocurrency dan Mengembangkan Bisnis di Internet dan Percaya Bahwa Informasi Harus Disebarluaskan Secara Transparan. Tidur, Makan dan Tulis

Add comment