CryptoHarian

Milyuner Ini Klaim Industri Kripto di Amerika Telah Mati Gegara Kelakuan Regulator

Cryptoharian – Seorang pemodal ventura bernama Chamath Palihapitiya, yang sebelumnya percaya bahwa Bitcoin telah menggantikan emas, sekarang berpikir bahwa industri kripto di Amerika sudah mati karena tekanan peraturan.

Melansir dari channel Youtube All-In Podcast, Palihapitiya menyatakan bahwa pihak berwenang AS dengan sengaja elah menargetkan industri kripto untuk dijatuhkan. 

Pasalnya menurut Palihapitiya, regulator memandang aset kripto sebagai ancaman bagi pendirian keuangan dan telah mendorong batas-batas ekonomi startup. Namun, ia berpendapat bahwa sektor ini juga berusaha bekerja dengan regulator untuk melakukan hal yang benar.

Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) dan Ketuanya, Gary Gensler telah dituduh oleh industri kripto karena regulasi oleh yang dipaksakan. Lembaga ini telah mengejar tuntutan hukum terhadap perusahaan kripto, alih-alih menetapkan kerangka peraturan yang jelas. 

“Gensler bertanggung jawab atas krisis perbankan yang terjadi pada kripto, yaitu Silvergate Bank dan Signature Bank of New York,” ungkap Palihatipiya.

Dalam hal ini, ia menjelaskan bahwasanya tekanan peraturan pada pertukaran kripto mendorong beberapa perusahaan untuk mempertimbangkan pemindahan operasi mereka di luar AS.

Namun, hal ini tidak berlaku bagi Coinbase AS, yang pada pekan lalu mengumumkan Bermuda telah memberikan perusahaan lisensi untuk beroperasi di wilayah tersebut.

Pertukaran kripto ini juga mempertimbangkan kota Cina semi-otonom Hong Kong, di mana pemerintah-nya merangkul aset digital dan kripto sebagai cara untuk menghidupkan kembali statusnya sebagai pusat keuangan internasional. 

“Regulator keuangan Hong Kong, telah mengusulkan aturan untuk memungkinkan perdagangan ritel aset digital dan membantu menghubungkan perusahaan kripto dengan bank,” ujarnya.

Baca Juga: Bitcoin Sempat Anjlok ke US$27.341, Berikut Penyebab dan Pandangan Analis!

Menurutnya, tekanan pada industri kripto sangat signifikan ini dilatari oleh kurangnya tindakan SEC pada pembuatan peraturan telah mendorong Coinbase untuk menuntut badan pengawas.

Seperti diketahui, perusahaan mengajukan petisi yang meminta pembuatan peraturan Juli lalu, namun tidak mendapat jawaban. 

Coinbase juga menerima Pemberitahuan Wells dari SEC pada 22 Maret lalu, menginformasikan perusahaan tentang tindakan hukum yang akan segera terjadi.

Situasi ini telah menyebabkan beberapa orang menuduh Gensler tidak melakukan apa pun untuk melindungi perusahaan-perusahaan Amerika dan mendorong mereka ke tangan Partai Komunis Tiongkok.

“Terlepas dari peraturan negatif di AS, saya percaya bahwa beberapa perusahaan kripto berusaha melakukan hal yang benar ketika bekerja dengan regulator. Coinbase dalam hal ini sangat hebat, dan perusahaan ini sekarang membawa SEC ke pengadilan karena yakin bahwa badan pengawas tersebut telah melanggar hukum,” pungkas Palihatpitiya.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.