CryptoHarian

Pakar Beberkan 12 Alasan Kenapa Bitcoin Masih Dalam Tren Bullish

Cryptoharian – Harga Bitcoin (BTC) yang turun menjadi US$ 27. 476 dengan level sebelumnya yang sempat meraih US$ 30.000 membuat banyak investornya berfikir bahwa kini perubahan trend sudah terjadi. Akan tetapi, seorang teknisi pasar kripto bernama Adrian Zdunczyk lewat laman Twitternya telah menyajikan 12 alasan tak terbantahkan mengapa Bitcoin (BTC) tidak berada di pasar beruang. 

Dalam hal ini, Zdunczyk menggabungkan beberapa teknik charting, studi pola grafik, faktor fundamental serta catatan musiman Bitcoin untuk mendukung argumennya. Berikut ini adalah 12 alasan mengapa BTC tidak berada di pasar beruang, menurut Zdunczyk:

1. Fokus Pada Fakta, Bukan Opini

Zdunczyk berpendapat bahwa mengandalkan fenomena yang ada selama beberapa dekade adalah cara yang lebih baik untuk menghasilkan uang dari perdagangan pasar. Hal ini ia nilai lebih baik daripada mencoba menebak masa depan. Sering kali, fakta terbukti dan opini keliru. Oleh karena itu, trader harus fokus pada fakta dan menghindari pengambilan keputusan berdasarkan opini.

2. Tahun Pra-Pemilu Adalah Penampil Terbaik

Menurut Adrian, tahun-tahun pra-pemilu adalah pemain terbaik dalam siklus kepresidenan, dengan hanya satu pecundang dalam 84 tahun. Dia membandingkan aksi harga dan cuaca, dengan menyatakan bahwa masa depan tidak pasti.

3. Sistem Breakout Mengikuti Tren adalah Taktik Berkinerja Terbaik

Adrian mengutip studi dari John R. Hill & George Pruitt, yang mana mereka melakukan pengujian profitabilitas dan ketahanan sistem perdagangan. Hasilnya, menunjukkan bahwa sistem breakout mengikuti tren adalah taktik berkinerja terbaik. Meskipun sebagian besar pengikut tren memiliki tingkat keberhasilan sekitar 30 persen, namun lebih baik berhasil dengan angka tersebut daripada rugi.

Berita Bitcoin: Bitcoin ke US$27.200, Empat Analis Kripto Sebutkan Prediksi Area Bitcoin Selanjutnya

4. Bitcoin berada di Pasar Bull yang Dominan

Dalam hal ini, Zdunczyk menunjukkan garis tren utama 200 hari Bitcoin. Dalam grafik yang ia bagikan, dirinya menunjukkan bahwa itu adalah pasar bull ketika garis naik dan pasar beruang ketika garis turun. Dia menegaskan bahwa Bitcoin berada di pasar bull yang dominan, yang terbukti dengan garis naik.

5. Ketidakpercayaan Dialami Selama Tahap Awal Pembalikan

Dengan kutipan “jumlah terbesar disonansi kognitif dialami selama tahap awal pembalikan”, dia percaya bahwa banyak pedagang masih terjebak dalam kerangka pasar beruang yang ketinggalan zaman, yang merupakan bentuk disonansi kognitif.

6. Koreksi Biasanya Hanya Sebentar

Selain itu memang dalam dunia trading, pergerakan koreksi tidak bisa dihindari. Akan tetapi, koreksi ini relative berumur agak pendek. Trader yang didorong oleh bias penyesalan akan didorong untuk mengambil kesempatan membeli karena takut mereka akan kehilangan lagi.

7. Trading Breakouts Sepanjang Tren Utama adalah yang Paling Dapat Diandalkan

Alih-alih menentang kecenderungan perilaku dominan di pasar, trader harus mengikuti tren utama karena ini adalah cara perdagangan yang paling dapat diandalkan. FOMO atas FUD, maka investor akan menemukan fakta bahwa uang terbesar sedang tren.

8. Perdagangan Melawan Tren Tanpa Kontrol Risiko dapat Menyebabkan Korslet 

Jika trader cenderung melakukan trade dengan countertrend tanpa kontrol, maka hal ini berpotensi untuk menimbulkan kekacauan di pasar. Sementara itu, mengikuti strategi pelarian trennya, ia telah menghasilkan keuntungan lebih dari US$ 440.000 hanya dari dua perdagangan.

9. Supertrend vs HTF Trailer

Beberapa pedagang keliru dalam menfasirkan sistem Adrian dengan supertrend yang tersedia untuk umum. Dia mengklarifikasi bahwa supertrend itu statis, dipotong, menggunakan ATR berlipat ganda. Di sisi lain, HTF Trailer lebih cenderung untuk adaptif, cerdas, menyesuaikan dengan volatilitas, meningkatkan keuntungan, dan membatasi kerugian.

10. US$ 26.500 – US$ 27.000 Dapat Berfungsi Sebagai Satu Titik Minat bagi Pembeli

Dengan koreksi berumur pendek, Zdunczyk menjelaskan bahwa US$ 26.500 hingga US$ 27.000 dapat berfungsi sebagai salah satu titik minat bagi pembeli. Pasalnya, itu adalah wilayah baru-baru ini yang didominasi oleh bulls atau pasar naik. Trader dapat menggunakan heuristik (aturan praktis) dan membeli dukungan.

11. Menjadi ‘Contrarian’ Hanya Bisa Jika Indikator Tunjukkan Ekstrem.

Menurut Zdunczyk, menjadi pelawan atau contrarian hanya bisa dilakukan dengan level indikator ekstrem. Di samping itu, indeks ketakutan dan keserakahan berada di 53 poin dari 100, jauh dari ekstrem. 

Meningkatkan sentimen pasar dapat dikaitkan dengan lebih banyak kepastian dan kepositifan di antara para pedagang bahwa tren akan berlanjut ke arah yang sama, yang merupakan tanda positif untuk BTC. 

12. Tren Fundamental

Zdunczyk juga menyebutkan bahwa setiap halving BTC telah diikuti oleh ATH, dengan even berikutnya yang diperkirakan terjadi pada 20 April 2024. Fakta bahwa April telah menjadi bulan paling bullish untuk BTC dalam 12 tahun terakhir, dikombinasikan dengan Mei menunjukkan pola musiman yang sangat bullish.

Zdunczyk juga menekankan, trader yang masih terjebak dalam kerangka lama pemikiran pasar beruang siap untuk kerugian besar. Dia juga mencatat bahwa kehilangan seringkali merupakan biaya terbesar. 

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.