Pengembang Bitcoin Menarget Pasar Meme Koin, Apakah Shiba Inu dan Pepe Akan Mati?

Cryptoharian – Koin PEPE, yang didasarkan pada Ethereum sebagai koin ERC-20, menghadapi persaingan dari jaringan blok lain yang berusaha menyediakan solusi alternatif dan mendapatkan sebagian pasar.

Salah satu contoh yang mencolok adalah munculnya token BRC-20 pada jaringan blok Bitcoin, yang belakangan ini mendapatkan popularitas signifikan.

Sebuah platform pelacak token BRC-20, brc-20.io menunjukkan bahwa saat ini ada sekitar 24.677 token BRC-20 yang ada, dengan total nilai sekitar US$ 475.058.296.

Melansir dari Brc-20.io, nilai kumulatif dari token BRC-20 melampaui US$ 1 miliar bulan lalu. Beberapa faktor yang berkontribusi pada pertumbuhan tersebut, yakni pengakuan yang semakin meningkat terhadap Bitcoin sebagai jaringan blok yang dapat diandalkan dan aman, serta keinginan akan fungsionalitas tambahan yang tidak ditawarkan secara asli oleh Bitcoin.

Jaringan Bitcoin telah menjadi tempat bagi variasi meme token asli, seperti token BRC-20 yang dikenal sebagai ‘Pepe.’ Saat tulisan ini dibuat, nilai token BRC-20 ‘Pepe’ adalah US$ 0,20, mencerminkan peningkatan sebesar 1,1 persen dalam sehari terakhir. Kapitalisasi agregat token ini telah melebihi US$ 8,3 juta, menunjukkan nilai yang signifikan terkait dengan token tersebut.

Sebaliknya, Pepe Coin mengalami penurunan sebesar 7 persen dalam periode 24 jam yang sama, dengan harga US$ 0,00000119. Meskipun nilai per token lebih rendah, Pepe memiliki kapitalisasi pasar yang lebih tinggi sebesar US$ 466,1 juta. 

Baca Juga: 3 Alasan Bitcoin Bergerak Turun Drastis ke US$ 25.400 Dini Hari

Sementara itu, token BRC-20 ‘SHIB,’ tengah berada di harga US$ 0,000000041, dengan kapitalisasi pasar sekitar US$ 4 juta pada hari Senin, 5 Juni. Sebaliknya, token ERC-20 asli yang disebut Shiba Inu memiliki harga US$ 0,00000853, dengan kapitalisasi pasar yang jauh lebih tinggi melebihi US$ 5 miliar.

Meskipun semua memecoin memiliki komunitas yang tumpang tindih, ideologi inti yang mendasarinya berbeda. Contohnya, Bitcoin Ordinals mengandalkan kekuatan dari jaringan blok Bitcoin, sedangkan SHIB dan PEPE memanfaatkan kepercayaan pada fungsionalitas kontrak pintar pada jaringan blok Ethereum. 

Shiba Inu, dengan segala kemajuannya mampu untuk mengisi keunggulan unik dalam industri yang sulit diungguli oleh pendatang baru. Tim dan komunitas yang berdedikasi membuatnya relevan dalam jangka pendek hingga menengah. 

Performa Shiba Inu Kian Loyo

Sebagaimana diketahui, kinerja Shiba Inu mengalami kelesuan yang berkelanjutan. Nilai Shiba Inu telah mengalami penurunan, diperkirakan karena para investor merasa bahwa ekosistemnya kurang memiliki perkembangan yang signifikan untuk mendorong kenaikan harganya.

Melansir dari watcher.guru, rilis serta pembaruan terbaru tidak berhasil memberikan dampak yang berarti di sektor-sektor terkait.

Baca Juga: Tiga Kripto Ini Undervalue Menurut Santiment, Ada Shiba Inu Lho!

Salah satu contohnya adalah permainan ShibaEternity, yang tidak memenuhi harapan dan kehilangan popularitas karena jumlah pengguna yang terbatas dibandingkan dengan permainan play-to-earn lainnya. Selain itu, permainan tersebut tidak berkontribusi dalam menghasilkan nilai yang dapat membakar token SHIB.

Selain itu, rilis dari pengembangan yang diantisipasi seperti SHIB: The Metaverse dan jaringan Shibarium layer-2 masih tertunda. Saat ini hanya tersedia informasi terbatas mengenai mekanisme pembakaran token SHIB. 

Akibatnya, investor merasa skeptis mengenai potensi SHIB dan apa yang bisa ditawarkannya di masa depan. Ketidakpastian seputar pengembangan ini telah menyebabkan penurunan sentimen investor.

Faktor-faktor ini secara kolektif menunjukkan tren penurunan sentimen, di mana investor sebagian besar memiliki pendapat negatif tentang SHIB. Saat ini, harga SHIB telah turun karena gagal menarik sentimen positif dari investor.