CryptoHarian

Penjualan Aset FTX Disetujui dan Data CPI Bakal Tendang Harga Bitcoin? Ini Kata Analis Papan Atas

Cryptoharian – Kekhawatiran akan penjualan aset FTX sebesar US$ 3,4 miliar pada beberapa hari lalu telah membuat investor berharap-harap cemas. Dengan kini penjualan tersebut telah mendapat persetujuan, kini kecemasan tersebut telah berubah menjadi ketakutan. Tidak hanya itu, data Consumer Price Index (CPI) yang baru saja dirilis juga memberikan kejutan tak terduga bagi pasar.

Salah satu analis papan atas, Michael van de Poppe telah memberikan update prediksi dengan adanya dua kabar besar ini. Untuk lebih detil, mari kita kupas satu per satu apa yang disampaikan oleh Poppe

Ketahanan Pasar Menghadapi Penjualan Aset FTX

Meskipun jumlah aset kripto yang sangat besar dalam pertanyaan, pasar telah menunjukkan ketahanan yang mengherankan. FTX memiliki sebagian besar asetnya di Solana yakni US$ 1,2 miliar, tetapi sebagian besar aset ini di-stake dan tidak dapat dijual secara langsung.

Pertanyaan kunci sekarang adalah: Apa yang terjadi selanjutnya? FTX telah mendapatkan lampu hijau untuk menjual hingga US$ 200 juta aset setiap minggu untuk menutupi kewajiban mereka. Meskipun ini bisa memberikan tekanan penjualan tambahan pada pasar, tampaknya para trader sudah mengantisipasi hal ini.

Penting untuk dicatat bahwa penjualan besar-besaran Solana yang diantisipasi belum terjadi. Ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa Solana sudah dijual habis pada minggu sebelumnya, menyebabkan kemungkinan skenario “jual berdasarkan rumor, beli berdasarkan berita.”

Berita Bitcoin: Analisis 5 Kripto Potensial: Bitcoin, Shiba Inu, STX, MKR, VET

Data CPI Mengungkapkan Kekhawatiran Inflasi

Secara bersamaan, rilis data Consumer Price Index (CPI) telah mengirimkan gelombang kejutan ke dunia keuangan. CPI headline datang pada angka 3,7 persen, melebihi ekspektasi sebesar 3,6 persen yang mengindikasikan lonjakan inflasi yang mengkhawatirkan.

Namun, CPI inti memberikan gambaran yang berbeda, yakni 4,3 persen sesuai dengan ekspektasi. Penurunan mengejutkan dalam CPI inti ini mungkin akan meredakan kekhawatiran akan kenaikan suku bunga yang segera.

Perkembangan ini telah menciptakan lingkungan ketidakpastian dan intrik. Sementara itu, Poppe menyatakan bahwa Bitcoin tetap dalam mode konsolidasi di sekitar US$ 26,100.

Di sisi lain, analis kripto lain bernama Crypto Tony menjelaskan bahwa dirinya telah menetapkan dua titik kunci yang akan menjadi sinyal bagi langkah selanjutnya. Pertama, dia menunggu jika harga Bitcoin turun hingga mencapai US$ 25.600. Jika ini terjadi, dia berencana untuk membuka posisi long (beli) pada saat itu.

Baca Juga: 7 Strategi Mengambil Untung di Pasar Kripto Ketika Bull Run Datang Menurut Trader

Di sisi lain, jika Bitcoin berhasil menguasai kembali level US$ 26.600, Tony juga akan mempertimbangkan untuk membuka posisi long (beli). Dengan pendekatan yang cermat seperti ini, dia menghindari tergesa-gesa dan memberikan prioritas pada pengambilan keputusan yang tepat.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.