CryptoHarian

Rekt Capita: Penjualan Bitcoin Belum Selesai Jika Dilihat Dari Volume

Cryptoharian – Rekt Capital, yang merupakan salah satu analis yang dipercaya di kalangan Crypto Twitter (CT) telah memberikan update terbaru soal pergerakan harga Bitcoin (BTC). Lewat platform media sosial X, dirinya menyatakan bahwa telah muncul kekhawatiran mengenai potensi koreksi harga bagi Bitcoin (BTC). 

Pernyataannya ini didasarkan pada pengamatan grafik BTC, yang telah membentuk pola double top dan implikasinya terhadap pergerakan harga masa depan kripto utama ini.

Rekt Capital menyatakan, pola double top Bitcoin terbentuk pada volume yang meningkat, dimana hal tersebut mengindikasikan minat yang signifikan dari para trader. Namun, yang terjadi setelah terbentuknya puncak kedua adalah kelanjutan terbentuk pada volume yang menurun. 

“Double Top terbentuk pada volume yang tinggi. Tetapi kelanjutan setelah puncak kedua terbentuk, volume malah menurun,” ungkap Rekt Capital.

Analisis ini menunjukkan bahwa terobosan terbaru dari volume penjualan dapat menjadi titik balik yang signifikan. Meskipun terjadi terobosan ini, volume tekanan jual masih lebih rendah daripada pada kasus-kasus sebelumnya ketika BTC berbalik arah pada dasar pasar sebelumnya.

Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan masih ada ruang untuk pergerakan turun lebih lanjut sebelum pasar mencapai titik jenuh penjual.

“BTC mungkin perlu melihat sedikit lebih banyak volume penjual masuk sebelum titik jenuh jual tercapai,” ujarnya.

Baca Juga: Banyak Analis Prediksikan Penurunan Harga Bitcoin Dalam Jangka Pendek, Ini Targetnya!

Menurut analisa lainnya, ada kemungkinan Bitcoin berada di ambang penurunan besar yang lain. Pasalnya, baru-baru ini kripto utama tersebut melanjutkan kerugiannya, dengan catatan kinerja terburuknya sejak November 2022. 

Hal tersebut disampaikan oleh analis kripto bernama Ali, yang dikenal atau @ali_charts di platform media sosial X. Dalam hal ini, ia menunjukkan bahwa jika Bitcoin kehilangan support di US$ 25.400, maka kemungkinan penurunan lebih lanjut mengintai, dengan potensi harga mencapai US$ 22.650 atau bahkan US$ 20.590.

Sebaliknya, Ali menekankan bahwa agar mata uang kripto ini menandakan pembalikan bullish, maka Bitcoin harus berhasil menembus dan mempertahankan posisi di atas tingkat resistensi di US$ 28.830.

Berita Bitcoin: Kurang Dari 3 Bulan, Seorang Whale Misterius Akumulasi 6.600 Bitcoin

Penurunan ini disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti adanya lonjakan global dalam imbal hasil obligasi, tren yang secara historis mengurangi minat investor untuk membeli aset-aset berisiko seperti mata uang kripto, sesuai laporan dari Bloomberg. 

Tidak hanya itu, imbal hasil Surat Utang Amerika Serikat jangka panjang mencapai level tertinggi dalam beberapa tahun. Lanskap ekonomi seperti ini menggambarkan likuiditas yang terbatas, yang dapat menjadi masalah bagi aset-aset berisiko, termasuk mata uang kripto utama.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.