CryptoHarian

Sejak Awal Juni, Konsumsi Energi Bitcoin Diklaim Turun 25% 

Cryptoharian – Terhitung sejak awal bulan Juni ini, rupanya konsumsi energi listrik dari aktivitas Bitcoin (BTC) telah turun drastis sebesar 25 persen. Data tersebut dihimpun oleh Cambridge Bitcoin Electricity Consumption Index, pada Jumat lalu yang tentu menjadi sebuah sentimen menarik untuk kripto utama.

Berdasarkan indeks tersebut, konsumsi energi BTC saat ini ada di sekitar 10,65 gigawatt. Konsumsi ini melenceng dari perkiraan 14,34 gigawatt, yang tercatat pada hari ke enam di bulan Juni.

Pada titik tersebut, perkiraan konsumsi daya tahunan dari Bitcoin berada di 93,33 terawatt per jam. Angka tersebut merupakan penurunan yang sangat besar sejak bulan Mei, di 150 terawatt per jam.

Estimasi tersebut diperoleh dari “ambang profitabilitas” yang menggunakan berbagai jenis rig penambangan sebagai titik awal perhitungan. Penurunan ini juga menempatkan konsumsi energi kripto utama kembali di bawah Argetina, di 125 TW/jam, dan beberapa negara lain seperti Norwegia dan Finlandia.

Konsumsi daya BTC sendiri berasal dari mekanisme konsensusnya, yakni Proof-of-Work (PoW) yang memberi insentif kepada para penambang dengan menggunakan energi listrik untuk memecahkan kode dan menambang blok dalam jaringan. 

Penurunan harga BTC tampaknya menjadi dalang di balik merosotnya konsumsi energi dan hash rate.

Selain itu, para penambang juga diketahui telah secara kumulatif menjual kepemilikan BTC mereka, sekitar 80.000 koin BTC, untuk menutup biaya operasional guna tetap berjalan dan bertahan di tengah pasar Bearish yang melanda kripto.

Pasar kripto yang suram saat ini berdampak buruk bagi industry. Dampak tersebut seperti aksi PHK pada beberapa bisnis, penutupan cabang, kebangkrutan dan lain sebagainya. Harga kripto yang menurun membuat investor dan trader lebih berhati-hati, sehingga volume transaksi pun tidak setinggi tahun 2021.

Tentu saja, penurunan konsumsi dan hash rate pada akhirnya akan dimanfaatkan oleh pelaku industri untuk membangun momentum pemulihan pada pasar, yang pada akhirnya menghentikan koreksi yang disebut sebagai Crypto Winter.[st]

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.