CryptoHarian

Simak Tips Ala Trader Lokal Atasi Keserakahan dan Pola Pikir Judi di Aset Kripto

Cryptoharian – Dalam perjalanan portfolio siapapun saat trading forex ataupun saham dan kripto, pastinya pernah melewati masa dimana mereka termakan oleh sifat greedy (rakus) dan mindset judi yang sempat muncul. 

Dalam hal ini, seorang trader kripto dan forex yang asal Surabaya yang biasa dipanggil Alex, merupakan salah satu orang dengan pengalaman loss hingga ratusan juta rupiah karena berjudi dan rakus. 

Selama tujuh tahun perjalanan tradingnya, ia mendapatkan berbagai macam ilmu, khususnya saat mengolah emosi ketika dihadapkan pada perolehan untung besar. 

“Hal yang paling utama menurut saya saat kita trading, adalah pikiran yang jernih dan target yang ditetapkan. Itu adalah fondasi utama dalam bisnis ini,” ungkap Alex. 

Mengenai aset kripto, Alex mengaku aset tersebut memiliki volatilitas yang luar biasa dibandingkan forex. Karena itulah, banyak orang di dunia kripto lebih cenderung berjudi tanpa disadari. 

“Anggaplah aktivitas trading ini adalah bisnis konvensional seperti toko kelontong, kios pasar atau umkm. Kita mungkin gak akan untung tiap hari, tapi setidaknya jumlah profit masih lebih besar dibandingkan rugi,” ujarnya. 

Menurut Alex, beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk meredam emosi saat trading kripto adalah:

  1. Pelajari Pergerakan Pasar 

Kripto yang dikenal dengan aset yang naik turunnya sangat signifikan, cenderung untuk menimbulkan ketakutan dan keserakahan tersendiri dalam pikiran. Karena itulah perlu adanya analisa pergerakan pasar, termasuk apa saja agenda dunia yang tersusun maupun tiba-tiba. 

“Kalau soal ilmu prediksi pergerakan pasar masih sama dengan forex. Bedanya, kalau di kripto ini misal kalau harga Bitcoin turun, altcoin lainnnya juga ikut turun. Kita bisa ambil referensi dari para analis, atau pakai prediksi sendiri,” kata Alex. 

Namun, yang perlu dipahami oleh trader adalah jangan sampai ada anggapan kalau nilai Bitcoin turun jauh ,  artinya sudah bottom. Pasalnya, saat winter pertengahan tahun lalu, Bitcoin turun hingga US$ 20.000. Angka tersebut dianggap sebagai bottom oleh banyak pihak. 

“Ternyata, malah anjlok lagi kebawah gara-gara kejadiannya FTX. Artinya kan kita harus jeli melihat pergerakan pasar, jangan ada asumsi terburu-buru, yang akhirnya menimbulkan kerugian,” paparnya. 

  1. Jangan Rakus Saat Mendapat Profit Besar

Belajar dari pengalaman, Alex pernah mendapatkan US$ 200 dari dana modal sebesar US$ 50 di aset Bitcoin. Karena keuntungan besar yang ia peroleh dalam tiga hari tersebut, ia lantas menyesal karena ragu untuk menaruh modal yang lebih besar. 

“Pas dapat profit segitu. Nyesel saya kenapa ga US$ 500 sekalian saya masuk. Akhirnya, dari keuntungan tadi itu saya masuk lagi all in, bahkan nambah US$ 150. Ternyata harganya makin turun terus dan saya liquid. Hilang udah itu US$ 350,” ucap Alex. 

  1. Jangan Balas Dendam Atas Kerugian 

Bagi beberapa orang, emosi yang timbul karena kehilangan uang atau rugi pastinya muncul berapi-api. Hal itu mendorong trader untuk masuk lagi dengan modal yang lebih besar, dengan harapan sekedar untuk menutupi kerugian, dan kalau bisa mendapat untung juga. 

“Ini nih, yang biasanya jadi jurang maut. Kalau akal sehat trader di posisi ini sudah kalah, dia pasti jatuh ke jurang yang lebih dalam cepat atau lambat. Ini mah apa bedanya sama kita ke kasino, yang dipenuhi harapan dibandingkan analisa,” urainya. 

Menurutnya, trader harus bisa memejamkan mata sejenak saat melihat kerugian, dan menahan diri sekuat mungkin supaya tidak terburu-baru masuk lagi. Jika tidak, hal ini akan terus berlanjut setiap kali trader melakukan pembelian. 

“Pikiran yang marah adalah pikiran yang kalah,” tutur Alex. 

Baca Juga: Berapa Cardano (ADA) Yang Anda Perlu Untuk Menjadi Milyuner?

Berita Bitcoin: Analis Tersohor Bagikan Informasi Terkait KRIPTO yang Potensial di Tahun 2023

  1. Tentukan Target

Fondasi utama, lanjut Alex, yang mendasari setiap aktivitas trading adalah target, entah itu harian, mingguan, bulanan bahkan tahunan. Tiap trader harus memiliki target profit atau loss mereka. 

“Misal, kita trading mingguan. Modal kita US$ 100, lalu kita tentukan selama seminggu itu profit keuntungan US$ 50. Kalau dalam tiga atau dua hari ternyata sudah tercapai, ya kita langsung tutup perdagangan minggu itu. Kalau belum, kita ambil saja berapapun untungnya,” lanjut Alex. 

Begitupun dengan kerugian atau loss. Dalam seminggu misalkan target kerugian adalah US$ 25, trader harus memasang stop loss pada angka tersebut. Jika pergerakan pasar menyentuh angka itu, maka perdagangan minggu ini ditutup dengan kerugian. 

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.