CryptoHarian

3 Sentimen Negatif Ini Bentuk Kerugian Sebesar $800 Juta dalam 30 Menit untuk Bitcoin

Pasar crypto terlihat bergerak turun secara drastis dengan Bitcoin yang turun ke daerah sekitar $26,000 dari $29,000 hanya dalam waktu kurang dari satu hari. Di saat yang bersamaan terdapat sekitar $800 Juta posisi transaksi di pasar derivatif seperti futures yang mengalami likuidasi berujung kerugian bagi para trader.

Kondisi ini dikabarkan terjadi karena adanya beberapa sentimen negatif yang kembali memperburuk kondisi pasar Bitcoin yang sebelumnya juga sudah dihantui beberapa sentimen negatif. 

3 Sentimen Negatif Baru Bitcoin

Tercatat bahwa terdapat kerugian sebesar $769 Juta hanya dalam waktu 30 menit setelah tiga sentimen negatif baru beredar di pasar crypto. Kerugian ini ditanggung mayoritas oleh trader ritel terutama trader pasar derivatif dengan aset berbasis Bitcoin.

Walau saat ini sudah mulai pulih dan angka likuidasi mulai berkurang, menurut data dari Coinglass rata-rata likuidasi per jam masih berada di angka sekitar $1,48 Juta yang berarti setiap jamnya terdapat kerugian sebesar angka tersebut. 

Kondisi ini berarti pasar crypto masih bergerak secara volatil yang membuat risiko masih besar jika trader ingin melakukan transaksi saat ini. Volatilitas ini muncul karena masih besarnya ketidakpastian yang ada akibat adanya tiga sentimen negatif yang beredar saat ini. 

Sentimen negatif pertama adalah kabar rumor yang beredar terkait Perusahaan Elon Musk yaitu Space X yang melakukan penjualan Bitcoin sebesar $373 Juta. Walau sudah beredar dan membuat kekhawatiran, hingga saat ini masih belum ada konfirmasi dan bukti pasti terkait penjualan ini. 

Baca Juga: Ahli Analis Teknikal Beberkan Fakta Terkait Penurunan Bitcoin Baru-Baru Ini, Simak Selengkapnya!

Sayangnya, mayoritas investor sudah terlanjur menanggapi kabar yang beredar ini dengan negatif dan melakukan penjualan karena khawatir akan mengalami kerugian lanjutan dengan adanya potensi koreksi lanjutan. 

Kondisi ini juga diperburuk dengan adanya sentimen negatif kedua yang berasal dari Cina dimana dikabarkan bahwa perusahaan properti kedua terbesar di Cina, Evergrande, mengabarkan pengajuan kebangkrutan atas perusahaannya. 

Evergrande adalah Perusahaan yang menguasai tanah sebesar 6 Miliar meter persegi di Cina dengan beberapa proyek dari proyek rumah hingga komersil di 22 daerah di Cina. Sayangnya Perusahaan ini dikabarkan memiliki utang sebesar $300 Miliar yang masih terus tidak bisa dibayar. 

Kondisi ini membuat Evergrande akhirnya mengajukan kebangkrutan karena dianggap tidak sanggup untuk membayar dan tidak lagi bisa menghasilkan keuntungan, bahkan dari tanahnya yang sangat luas.

Kondisi ini membuat kekhawatiran di pasar keuangan termasuk crypto, karena terdapat risiko sistemik dimana mayoritas utang sebesar $300 Miliar ini dipinjam dari banyak bank tidak hanya di dunia namun di seluruh dunia. 

Oleh karena itu ada kemungkinan pemberi utang tersebut akan mulai menjual asetnya di pasar keuangan demi menutup kerugian dari Evergrande tersebut. Hasilnya ada kemungkinan aset yang dijual tersebut adalah aset crypto, sehingga kekhawatiran ini menyebar ke pasar crypto. 

Berita Bitcoin: Bitcoin Sentuh US$28.350, Ini Target Selanjutnya Menurut Analis

Terakhir sentimen negatif juga berasal dari Amerika dimana keuntungan atau Yield dari surat utang obligasi negara terlihat mengalami peningkatan ke 4,3% angka tertinggi sejak 2007. Seharusnya secara teori, saat keuntungan obligasi tinggi, berarti permintaan terhadap obligasi semakin menurun dan umumnya berarti investor lebih memilih aset berisiko. 

Sayangnya kondisi ini tidak terjadi dan aset berisiko seperti crypto dan saham tidak mendapatkan sentimen positif tersebut. Hal ini disebabkan kondisi perekonomian yang sedang dalam kondisi negatif menuju krisis. 

Kondisi ini membuat kekhawatiran atas perekonomian yang membuat investor lebih memilih menyimpan uang kas dan meninggalkan aset investasi demi menjaga keberlangsungan hidup. Ditambah lagi secara sejarah, saat keuntungan sudah setinggi ini di 2007, satu tahun setelahnya yaitu 2008, terjadi krisis besar. Jadi terdapat antisipasi adanya krisis di 2024. 

Analisis Harga Bitcoin

Dengan banyaknya sentimen negatif ini, terdapat kemungkinan bahwa Bitcoin masih akan terus bergerak turun dalam beberapa pekan ke depan terutama karena saat ini harga Bitcoin telah keluar dari zona apresiasinya sejak Januari 2023.

Grafik Mingguan BTCUSD

Terlihat bahwa ada kemungkinan Bitcoin akan mengalami koreksi secara drastis dengan target berada di sekitar $22,000 hingga $20,000 jika mengacu pada pergerakan sebelumnya dan pada alat bantu analisis indikator Fibonacci Retracement. 

Kondisi ini juga didukung dari indikator RSI dan MACD yang memperlihatkan bahwa volume transaksi mulai mengarah ke negatif dimana saat ini volume jual lebih banyak dibandingkan volume beli. 

Data ini juga didukung oleh data inflow yang terlihat mengalami peningkatan sejak 12 Agustus 2023 hingga saat ini. 

Grafik Inflow Bitcoin 12 Agustus 2023– 18 Agustus 2023

Terlihat bahwa data inflow mengalami peningkatan secara signifikan bersama harga Bitcoin yang turun yang berarti saat ini lebih banyak whale yang memindahkan dananya ke wallet exchange dan bersiap untuk menjual. 

Oleh karena kondisi ini, ada kemungkinan jika grafik pekan ini tertutup di bawah garis apresiasi atau di sekitar $26,000 beberapa pekan ke depan Bitcoin akan mengalami koreksi. 

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.