CryptoHarian

Akui FOMO, Sejumlah Pemuda di Surabaya Beli BTC di harga US$ 23.000

Cryptoharian – Bitcoin (BTC) meraih harga US$ 23.700 hari ini, berhasil menimbulkan Fear of Missing Out (FOMO) alias fenomena takut ketinggalan kenaikan harga, kendati pasar masih berada pada dua kemungkinan, yakni bull run atau fake out. 

Seperti halnya yang dilakukan oleh dua pemuda di Surabaya, yang memutuskan untuk membeli BTC di harga US$ 23.000, dengan dalih takut tertinggal momen bull run yang menurut mereka bakal terjadi dalam beberapa bulan kedepan. 

“Kalau dibilang FOMO sih memang iya. Tapi perkiraan saya kalaupun nanti ternyata fake out, ya saya tinggal hold saja karena gak mungkin bakal dibawah terus harganya,” ungkap Tomi (27), karyawan dari salah satu perusahaan E-Commerce besar di Indonesia. 

Tomi menjelaskan, ia memasuki pasar dengan dana sebesar Rp 5 juta di harga Bitcoin saat ini. Jika ternyata harganya turun, maka dia akan kembali masuk dengan jumlah budget yang sama. 

“Saya simpel aja. Gausah masuk terlalu banyak, karena kan kalau turun saya bisa nyerok lagi, dan kalau naik tinggal take profit aja,” ujarnya. 

Sementara itu, Zainal (25) atau biasa dipanggil Ze juga membeli di harga US$ 23.000, lantaran ia yakin bahwa pasar sudah mencapai bottom. Ia pun lantas menaruh dana dalam jumlah besar untuk Bitcoin, yakni sebesar 50 juta. 

“Sudah kenyang saya jadi hodler, dan saya juga nyesal karena gak beli di harga US$ 16.000. Padahal harga segitu itu diskon besar, dan saya lewatin. Jadi ya paling nggak saya beli di harga sekarang, soalnya harga ini adalah bottom winter,” kata Ze. 

Dirinya yang bekerja sebagai desainer website ini juga mengaku sering memantau pergerakan BTC sejak tahun 2016. Uang yang ia pakai untuk membeli kripto utama tersebut, merupakan hasil tabungan selama ia bekerja selama 3 tahun. 

Saat ditanya apakah ia yakin bahwa BTC akan kembali ke ATH, Ze mengatakan bahwa di tahun 2023 ini harga bisa mencapai US$ 50.000. Selain itu, Ze mengaku bahwa mentor atau pembimbingnya bahwa tidak ada salahnya jika membeli sekarang. Pasalnya, ketika harga BTC mencapai ATH pun masih banyak yang membeli. 

“Kalau misalkan jatuh harganya saya pun gak masalah. Soalnya saya di spot, bukan futures. Selain itu, saya ambil jangka panjang. Kalau saya ambil jangka pendek, paling tidak saya masuk itu Rp 10 juta saja,” pungkas Ze. 

Berita Bitcoin: Analis: Hanya Masalah Waktu Sebelum Bitcoin Naik

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.