CryptoHarian

Analis Bloomberg Prediksi Bitcoin Akan Tetap Tertekan Saat Kenaikan Suku Bunga Menggila

Cryptoharian – Seorang analis dan ahli strategi komoditas senior di Bloomberg Intelligence, Mike McGlone memberikan pernyataan unik terkait Bitcoin (BTC) baru-baru ini. Dalam penyampaiannya, ia mengklaim bahwa Bitcoin mungkin menemukan posisi untuk berkembang saat suku bunga naik.

Melansir dari Twitter, McGlone menyoroti ketersediaan perdagangan Bitcoin yang terus menerus 24/7 dan catatannya. 

“Ini merupakan salah satu pilihan investasi yang menarik, terutama karena The Fed mengindikasikan pengetatan kebijakan moneter,” ungkap McGlone.

Dalam hal ini, McGlone menunjukkan pada moving average (MA) 20 minggu Bitcoin. Dia menyarankan bahwa tren saat ini dalam mata uang kripto ini dapat memiliki dampak pada semua aset berisiko, termasuk ekuitas tradisional. 

McGlone juga menaruh perhatian pada tingkat federal funds futures satu tahun (FF13) dengan posisi di atas 5 persen, yang mana  mengindikasikan prospek terbatas untuk pelonggaran likuiditas dari The Fed. 

“Bitcoin menunjukkan pola serupa pada awal tahun 2022, sejalan dengan harga berjangka untuk siklus pengetatan saat ini. Namun, kenaikan cepat tingkat federal funds dari nol menjadi 5,25 persen bisa menimbulkan tantangan bagi semua aset berisiko, termasuk Bitcoin,” ujarnya.

Baca Juga: Analisis 5 Kripto Potensial: Bitcoin, Shiba Inu, STX, MKR, VET

Ia menambahkan, saat memasuki era suku bunga yang meningkat, The Fed telah menunjukkan bahwa suku bunga kemungkinan tidak akan turun sebelum Q2 2024.

Meskipun sebagian besar ekonom memperkirakan bank sentral akan mempertahankan suku bunga federal funds dalam kisaran 5,25 persen hingga 5,50 persen selama pertemuan kebijakan berikutnya, beberapa orang percaya bahwa mungkin akan ada setidaknya satu kenaikan suku bunga lagi sebelum akhir tahun.

Sementara itu, seorang analis dengan sebutan Crypto Feras di platform X menyebutkan bahwasanya signifikansi level harga US$ 31.000 sebagai tingkat resistensi yang signifikan, terlepas dari kehebohan yang mengelilingi selama reli bull sebelumnya. Dirinya berpandangan, Bitcoin saat ini berusaha mempertahankan posisinya di atas level ini, yang berfungsi sebagai dukungan pertamanya.

“US$ 31.000 adalah resisten yang signifikan, terlepas dari hype yang kami dapatkan saat itu. Di sini, BTC mencoba untuk mempertahankan support langsung pertamanya,” kata Feras.

Menurutnya, kegagalan untuk mempertahankan posisi di atas US$ 31.000 bisa memiliki dampak mendalam bagi aset digital paling berharga di dunia ini. Feras menyarankan bahwa jika Bitcoin gagal mempertahankan level dukungan ini, maka bisa menuju pergerakan ke bawah yang signifikan, mungkin bahkan jatuh di bawah level US$ 20.000.

“Tapi aku tidak melihat adanya indikasi atau alasan harga akan turun di bawah US$ 20.000. Menurutku, lebih baik DCA di rentang harga US$ 20.000 – US$ 25.000 untuk jangka panjang,” pungkas Feras.

Baca Juga: Arthur Hayes: Keputusan The Fed Bakal Lambungkan Harga Bitcoin Hingga US$ 70.000

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.