CryptoHarian

Apakah Bitcoin Akan Mati Dalam Waktu Dekat Menurut AI Google Bard?

Cryptoharian – Semakin berkembangnya dunia digtal, semakin berkembang pula teknologi sekelas kecerdasan buatan (AI) yang tengah digarap oleh beberapa perusahaan kelas dunia saat ini.

Tidak hanya dalam AI, di dunia keuangan pun nama Bitcoin mulai didengar oleh masyarakat dunia sejak tahun 2012 lalu. 

Kali ini, tim kami memberikan suatu pertanyaan pada AI Google yang biasa dikenal oleh pengguna dengan nama Bard, terkait apakah Bitcoin akan mati dalam waktu dekat ini. 

Menjawab pertanyaan tersebut, Bard menjelaskan secara teks bahwasanya nasib Bitcoin masih belum pasti.

Hal ini, lantaran memprediksi kematian atau kelangsungan hidupnya merupakan tantangan tersendiri bagi banyak orang. Namun, beberapa faktor dapat berkontribusi pada potensi kejatuhannya.

Salah satu diantaranya adalah peraturan dari pemerintah. Ini jelas merupakan ancaman signifikan bagi Bitcoin.

Saat ini, telah banyak pemerintah di seluruh dunia yang meneliti mata uang kripto, dan tidak sedikit yang memberlakukan larangan.

Tindakan keras dari pemerintah merupakan salah satu batu sandungan besar yang dapat mengurangi nilai Bitcoin dan menghambat kegunaannya.

Baca juga: Michael Saylor: Bitcoin Akan Naik 10 Kali Lipat Jika Ada Kejelasan Regulasi

Potensi lain yang dapat membunuh Bitcoin adalah inovasi teknologi. Dalam hal ini, teknologi blockchain yang mendasari pergerakan Bitcoin masih dalam tahap awal pengembangan.

Masuk akal bahwa mata uang berbasis blockchain yang lebih efisien dapat muncul, membuat Bitcoin menjadi usang.

Kemudian, potensi terakhir adalah nilai Bitcoin juga sangat bergantung pada popularitasnya. Jika orang kehilangan kepercayaan pada Bitcoin, nilainya bisa anjlok. Skenario ini dapat terjadi karena pelanggaran regulasi besar atau penjualan massal oleh pemegang Bitcoin.

Namun terlepas dari ancaman yang menjulang ini, Bitcoin memang memiliki keunggulan tertentu. Aset ini beroperasi sebagai mata uang terdesentralisasi, dan kebal terhadap kontrol pemerintah.

Selain itu, kelangkaan Bitcoin yang terbatas pada 21 juta Bitcoin dapat berkontribusi pada apresiasi nilai jangka panjangnya.

Baca Juga: Binance Diterpa Isu Terkait Dump Bitcoin Demi Selamatkan BNB, Simak Selengkapnya!

Jika kita melihat dari sisi positifnya, maka ada sejumlah keunggulan lain dari Bitcoin, yaitu:

1. Dapat menyaksikan peningkatan penerimaan sebagai metode pembayaran utama, yang mengarah ke permintaan yang meningkat dan harga yang berpotensi lebih tinggi.

2. Bisa berfungsi sebagai penyimpan nilai yang aman, melampaui mata uang tradisional dalam hal pelestarian kekayaan dan perlindungan inflasi.

3. Bitcoin dapat memfasilitasi pembayaran internasional yang lebih mudah diakses dan hemat biaya, menarik bagi bisnis dan individu yang membutuhkan transfer uang lintas batas.

Namun disamping keunggulan tersebut, Bitcoin juga menyimpan risiko tertentu, yaitu:

1. Volatilitas: Harga Bitcoin menunjukkan fluktuasi yang signifikan, menjadikannya pilihan investasi yang berisiko.

2. Masalah Keamanan: Sebagai teknologi yang relatif baru lahir, Bitcoin tetap rentan terhadap peretasan dan potensi kerentanan sistem lainnya.

3. Kurangnya Regulasi: Berada di luar ranah pengawasan pemerintah, investor Bitcoin tidak memiliki perlindungan yang biasanya disediakan oleh otoritas pengatur.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.