Bahaya! Harga Bitcoin Bisa Turun Ke Rp 120 Juta

Harga Bitcoin (BTC) telah “menggila” selama 36 hingga 48 jam terakhir. Setelah jatuh ke level $ 7.300 (Rp 102 juta) di pertengahan minggu ini.

BTC melesat lebih tinggi pada hari Jumat dan Sabtu, memberikan “hype” pada para pedagang di seluruh pasar cryptocurrency. Faktanya, posisi Long dan Short di BitMEX senilai $ 400 Juta telah dilikuidasi selama sesi perdagangan baru-baru ini.

Kenaikan harga pada BTC adalah hal yang positif. Namun, tidak mengkonfirmasi Reversal tren Bullish.

Jika Anda telah mengawasi dengan cermat grafik harga cryptocurrency dalam beberapa jam terakhir, Anda tahu momentum Bullish Bitcoin telah hilang.

Cryptocurrency utama ini sekarang diperdagangkan pada kisaran level $ 9.200 (Rp 132 juta-an) – hampir $ 1.400 lebih rendah dari level tertinggi mingguan – dan Bears tampaknya telah kembali mengendalikan pasar.

Baca Juga: Cara Menjadi Dropshipper Sukses Untuk Pemula Dengan Modal Kecil

Baca Juga: Cara Membuat Blog Yang Menghasilkan Uang 2019

Namun, analis CryptoHamster baru-baru ini mengamati bahwa Bitcoin masih terlihat Bullish pada kerangka waktu yang lebih tinggi.

Mereka baru-baru ini memposting grafik di bawah ini, yang menunjukkan bahwa candle Heikin-Ashi satu minggu Bitcoin saat ini memiliki dua wick tinggi di kedua sisi dan tubuh hijau kurus.

Bagi mereka yang tidak berpengalaman dalam analisis teknikal yang satu ini, ini menyiratkan “potensi Reversal tren.”

Namun, banyak orang berkomentar bahwa mereka masih percaya BTC masih di zona bullish.

Menurut pedagang NekoZ, cryptocurrency terkemuka harus memegang titik harga $ 9.097 (127 juta), yang mana BTC telah turun setelah menyentuh harga tersebut dalam 6 bulan terakhir.

Penutupan candle dalam grafik 6 jam di bawah level ini dapat menyiratkan koreksi 10% untuk kembali ke bawah level $ 8.000 (Rp 112 juta), ungkap NekoZ pada grafik dibawah ini. Disamping itu, harga BTC harus bisa menyentuh dan diperdagangkan di $9.700 (Rp 136 juta) untuk menjadi tren bullish.