CryptoHarian

Cara Menggunakan Alat Bantu Manajemen Risiko saat Analisis untuk Trading di Tradingview

Tradingview merupakan alat bantu yang sangat lengkap untuk para trader. Tidak harus versi berbayar, tradingview sudah bisa membantu trader dalam melakukan analisis untuk mencari keuntungan. 

Selain untuk analisis, tradingview juga bisa digunakan untuk membantu menjaga perhitungan manajemen risiko saat ingin membuka posisi trade. 

Dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai cara menggunakan tradingview untuk menghitung manajemen risiko sebelum membuka posisi trade. 

Alat Bantu Manajemen Risiko

Saat menggunakan tradingview, trader bisa menggunakan beberapa alat yang tersedia pada kolom di sebelah kiri mulai dari alat bantu untuk melakukan analisis teknikal hingga alat bantu untuk menghitung manajemen risiko. 

Untuk menghitung manajemen risiko, trade bisa memilih logo yang jika didekatkan dengan kursor akan memperlihatkan tulisan “Forecasting and Measurement Tools”. 

Kategori ini ini merupakan kumpulan alat yang bisa digunakan untuk menghitung proyeksi harga hingga menghitung potensi keuntungan dan kerugian agar trader bisa disiplin menjaga rasio risiko yang biasa digunakan. 

Rasio risiko yang paling umum digunakan oleh trader adalah 1:2 atau 1:3 dengan trader yang memilih untuk trading secara aman menggunakan rasio hingga 1:5. 

Arti rasio tersebut adalah, jika trader menggunakan rasio 1:3 maka setiap kerugian yang dialami, maka trader itu harus mengalami keuntungan senilai tiga kali lipa daripada kerugiannya. 

Jadi jika toleransi kerugian yang digunakan trader adalah 3% maka keuntungan yang diambil harus dilakukan saat posisi trade sudah naik sekitar 9%. 

Untuk menghitung hal tersebut secara mudah, tradingview telah memberikan alat yang bertuliskan Long Position untuk posisi transaksi beli atau long, dan Short Position untuk transaksi jual atau short.

Daripada harus menghitung perubahan harga sendiri, trader bisa menggunakan alat seperti pada gambar di atas untuk menghitung dimana keuntungan dan kerugian sebesar persentase yang ditetapkan sehingga trader bisa memasang limit order sesuai dengan daerah harga tersebut. 

Alat ini membantu perhitungan manajemen risiko menjadi lebih cepat sehingga semua tidak perlu dilakukan secara manual, yang membuat jika ada posisi transaksi yang terlihat, trader bisa membuka posisi secara cepat namun tetap waspada. 

Cara Membaca Alat Bantu

Contoh penggunaannya bisa digunakan untuk harga Bitcoin saat ini yang terlihat pada gambar di bawah. 

Saat ini Bitcoin sedang bergerak turun keluar dari zona konsolidasinya sejak pertengahan Februari 2024, sehingga memberikan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan potensial dengan membuka posisi short di pasar derivatif. 

Terlihat bahwa dengan alat bantu Short Position yang diambil dari tools seperti pada gambar sebelumnya, trader bisa menggambar dimana kondisi harga saat kerugian mencapai 3% dan dimana kondisi harga saat mencapai keuntungan 9% atau mendekatinya.

Contoh di atas memperlihatkan potensi kerugian sebesar 3,32% berdasarkan daerah harga tertinggi sebelumnya dan potensi keuntungan sebesar 8,32% berdasarkan daerah terendah sebelumnya. 

Angka ini bisa menjadi alat bantu pengambil keputusan apakah posisi ini layak dibuka atau tidak karena rasio manajemen risikonya hanya 1:2,51 yang bisa dilihat dari angka 2,51 seperti yang tertera pada gambar di atas. 

Alat ini bisa mempercepat pengambilan keputusan berdasarkan mmanajemen risiko, karena jika rasio atau persentase tidak sesuai strategi, maka trader bisa memutuskan untuk tidak membuka posisi tersebut. 

Contoh, apa bila seorang trader memiliki manajemen risiko dengan strategi rasio 1:3 dan toleransi kerugian maksimal di 2% dan batas keuntungan di 6%, bisa saja data di atas digunakan untuk tidak mengambil posisi tersebut. 

Hal ini disebabkan dengan posisi di atas, maka potensi kerugian 3,32% sudah melewati batas toleransi dari strateginya yaitu di 2%. 

Ditambah lagi rasio di atas memperlihatkan rasio sebesar 1:2,51 yaitu rasio di bawah 1:3 sehingga dari sisi potensi kerugian, posisi tersebut tidak sesuai dengan strateginya walau potensi keuntungan 8,32% lebih tinggi dari strateginya yang memasang target di 6%. 

Secara menyeluruh alat ini hanya berperan sebagai alat bantu sehingga trader tetap harus memiliki strategi manajemen risiko masing-masing. Walau bisa membantu membuka posisi secara cepat, trader tetap harus waspada dan menjaga agar kondisi mental tidak FOMO saat membuka posisi. 

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.