CryptoHarian

Cara Melihat Potensi Koreksi dengan Death Cross dalam Analisis Teknikal Bitcoin (BTC) dan Kripto

Analisis teknikal dapat dianggap sebagai salah satu alat bantu yang bisa digunakan untuk melihat potensi pergerakan pasar. 

Dalam analisis teknikal, terdapat berbagai metode saat ingin melihat apakah harga akan naik atau turun, rata-rata dengan menggunakan indikator yang merupakan hasil perhitungan statistik. 

Salah satu yang sering digunakan adalah Moving Average dengan berbagai metodenya, salah satunya adalah dengan metode moving average untuk melihat death cross yang sering dianggap dapat memprediksi potensi koreksi. 

Apa Itu Death Cross?

Death cross, seperti golden cross, adalah pertanda saat terjadi persilangan antara dua moving average atau MA. Perbedaannya, golden cross digunakan untuk melihat potensi apresiasi harga signifikan, sedangkan death cross untuk melihat potensi koreksi harga signifikan. 

Kondisi ini umumnya digunakan untuk melihat pergerakan jangka panjang, dalam aset yang memiliki volatilitas rendah dengan kapitalisasi pasar yang tinggi. 

Dalam dunia crypto, indikator ini bisa diterapkan untuk melihat pergerakan Bitcoin, karena Bitcoin memberi pertanda potensi pergerakan untuk seluruh aset di dunia crypto. 

Dua moving average yang digunakan adalah moving average jarak pendek dan jarak panjang, dimana umumnya yang digunakan dalam grafik harian adalah moving average 50 dan 200. 

Artinya moving average yang digunakan adalah moving average rata-rata pergerakan 50 candlestick terakhir dan 200 candlestick terakhir. 

Indikator ini bisa digunakan untuk melihat potensi koreksi dalam jangka panjang, terutama mengingat Bitcoin yang memiliki mekanisme halving sehingga memberi siklus empat tahun yang umumnya datang bersama pergerakan harga. 

Contohnya adalah pada gambar di atas, bisa dilihat bahwa terjadi death cross setelah koreksi terjadi yang menandakan bahwa koreksi tersebut akan berlanjut dalam jangka panjang. 

Death cross terjadi saat MA yang dengan rata-rata candlestick lebih pendek bergerak turun melewati MA dengan rata-rata yang lebih panjang. 

Terlihat bahwa death cross merupakan indikator yang memberikan tanda setelah koreksi terjadi untuk memprediksi bahwa koreksi lanjutan akan terjadi. 

Oleh karena itu penting untuk dipahami bahwa death cross bukan merupakan indikator yang bisa memberikan pertanda sebelum koreksi terjadi, karena tidak ada indikator yang bisa memperlihatkan hal tersebut dan benar sepenuhnya. 

Pelengkap Death Cross

Indikator tersebut bisa dilengkapi dengan indikator lain untuk memberikan konfirmasi tambahan saat melakukan analisis. 

Salah satu alat bantu yang bisa digunakan adalah indikator RSI yang memberikan pertanda oversold. 

Dalam pertanda oversold umumnya akan terjadi pergerakan koreksi namun tidak selalu benar. Oleh karena itu, pertanda oversold bisa digabungkan dengan indikator lain yaitu MA death cross sehingga memberi konfirmasi tambahan. 

Ditambah lagi, konfirmasi akan lebih baik jika menggunakan metode divergence dimana saat terjadi pergerakan berlawanan atau divergence antara harga dan RSI maka umumnya akan terjadi pergerakan signifikan. 

Indikator ini lebih baik digunakan pada jangka waktu yang lebih panjang yaitu jangka waktu bulanan. Bisa dilihat bahwa RSI memberikan konfirmasi oversold di grafik bulanan sebelum harga bergerak turun. 

Konfirmasi dari bearish divergence ditambah dengan konfirmasi dari death cross memberikan pertanda yang baik bahwa harga aset tersebut akan bergerak turun. 

Metode ini dapat diterapkan saat melakukan analisis terutama dalam jangka panjang, untuk melihat potensi koreksi yang akan terjadi. 

Namun, perlu diingat bahwa konfirmasi ini belum tentu benar selamanya, karena seperti indikator lain, indikator dan metode ini hanya bagian dari perhitungan statistik dan matematik sehingga memberi alat bantu dan bukan alat prediksi yang selalu benar. 

Selalu gunakan manajemen risiko yang baik agar dapat meminimalisir kerugiann dan menjaga modal agar bertahan dalam jangka panjang. 

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.