CryptoHarian

Mengenal Indikator Up/Down Volume di Tradingview dan Cara Membacanya

Indikator adalah alat bantu yang baik untuk menambah pandangan dan konfirmasi saat analisis teknikal, namun bukan dijadikan satu-satunya konfirmasi saat melakukan analisis. 

Dalam aplikasi analisis seperti Tradingview, terdapat banyak indikator yang bisa membantu keputusan investor atau trader saat melakukan analisis teknikal. 

Salah satu indikator baru bisa digunakan adalah indikator Up/Down volume yang merupakan indikator teknikal untuk melihat volume transaksi dan bisa digunakan untuk menambah konfirmasi saat ingin membuka posisi dalam trading.

Mengenal Indikator Up/Down Volume 

Indikator Up/Down merupakan indikator yang tergolong dalam kategori volume transaksi. Di dunia analisis teknikal, terdapat dua kategori indikator yaitu indikator untuk melihat perhitungan statistik berdasarkan rata-rata harga dan perhitungan statistik berdasarkan rata-rata volume. 

Indikator Up/Down volume ini digunakan untuk melihat pergerakan volume transaksi sesaui jangka waktu yang digunakan saat analisis teknikal. 

Contoh seperti gambar di bawah, indikator tersebut digunakan untuk melihat volume transaksi harian karena grafik yang dibuka adalah grafik harian Bitcoin. 

Indikator ini memberikan data volume transaksi beli dan jual sesuai dengan jangka waktu grafik yang digunakan. 

Contohnya, pada gambar di atas, grafik yang digunakan adalah grafik harian, sehingga satu candlestick melambangkan pergerakan satu hari. 

Indikator tersebut mengikuti data satu candlestick, sehingga untuk grafik di atas, dalam satu batang grafiknya, data yang tergambarkan adalah data harian. 

Dalam satu batang grafik terlihat ada yang berwarna merah dan berwarna hijau. Hal ini disebabkan dalam satu grafik tersebut, terdapat dua data yang disediakan yaitu data volume up atau beli dan volume down atau jual. 

Volume up mencerminkan data volume beli yang terjadi pada saat itu, sedangkan volume down mencerminkan data volume jual yang terjadi pada saat itu. 

Indikator ini memberikan datanya bukan dalam nilai Dolar Amerika atau dalam nilai uang fiat apa pun. Tapi, data yang diberikan adalah data menggunakan jumlah dari aset yang diperdagangkan pada saat itu. 

Contoh, pada grafik di atas, terdapat satu hari yang berisi volume up sebanyak 15.000 dan volume down sebanyak 7.000. Artinya dalam satu hari, terdapat 15.000 BTC yang dibeli dan 7.000 BTC yang dijual. 

Indikator ini bisa digunakan untuk melihat kondisi pergerakan pasar, apakah saat ini sedang lebih banyak volume beli atau jual, sehingga menambah kepercayaan saat melakukan analisis teknikal secara mandiri. 

Alat indikator ini bisa digunakan sebagai tambahan konfirmasi sebelum membuka posisi sehingga trader lebih yakin dengan kondisi pasar pada saat transaksi. 

Cara Membaca Indikator

Indikator ini juga bisa dijadikan pertanda karena ada dua pola yang bisa digunakan untuk melihat potensi pergerakan pasar. 

Sebelum membaca ini, perlu diketahui bahwa pol aini tidak selalu benar, sehingga ada kemungkinan pola ini salah, jadi tidak bisa dijadikan acuan sepenuhnya saat ingin membuka posisi saat trading. 

Pola pertama adalah jika trader melihat pergerakan seperti gambar di atas. Saat harga sedang bergerak naik dan Indikator Up/Down memperlihatkan pergerakan seperti di atas, ada kemungkinan harga akan bergerak turun atau konsolidasi. 

Terlihat bahwa pola yang dimaksud adalah pergerakan segitiga melebar dan kemudian diikuti oleh volume yang mendadak turun seccara drastis dan stagnan. 

Pertanda ini bisa dijadikan alat bantu potensi terjadinya reversal atau perubahan arah, terutama jika pergerakan harga sedang mendekati potensi terjadi breakout atau keluar dari suatu zona pergerakan. 

Pola kedua adalah jika trader melihat pergerakan seperti gambar di atas yaitu pergerakan mengerucut yang diikuti oleh pergerakan konsolidasi stagnan pada Indikator Up/Down. 

Pergerakan ini umumnya menandakan potensi apresiasi harga atau konsolidasi setelah terjadinya koreksi signifikan, sama seperti sebelumnya, intinya memberikan pertanda perubahan arah atau reversal. 

Kondisi ini umumnya menandakan bahwa volume jual sudah mulai jenuh dan kemungkinan besar akan terjadi volume beli yang meningkat secara drastis, memberikan apresiasi harga signifikan untuk aset yang sedang dianalisis. 

Tapi tentu, seperti indikator lain, indikator tersebut belum tentu 100% sehingga trader harus tetap menambah konfirmasi dengan aspek lain agar yakin saat membuka posisi trade. 

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.