CryptoHarian

15 Daftar dan Harga Saham Blue Chip Terbaik di BEI 2023

Cryptoharian – Bagi kalian kaum milenial yang tertarik berinvestasi di dunia saham, pasti sering mendengarkan nasihat dari beberapa broker ataupun bacaan yang menyarankan untuk berinvestasi dengan saham blue chip. 

Sejak pandemi Covid-19, saham blue chips adalah pilihan yang ideal untuk diinvestasikan, karena harga sedang anjlok dari harga tertinggi mereka. Saham blue chips juga lebih aman jika dibandingkan dengan mata uang kripto

.

Alasan di balik pertanyaan kenapa harus memilih saham blue chip di Bursa Efek Indonesia (BEI), karena saham blue chip berasal dari perusahaan ternama, mempunyai reputasi baik dan mudah diperjual-belikan di bursa saham karena peminatnya sudah banyak. Kali ini kami akan mengupas dan membahas lebih detil tentang saham blue chip dan kriteria seperti apa yang dimiliki oleh saham tersebut. 

Jika kami merasa asing terhadap dunia saham, baca panduan investasi saham lengkap disini. Kalian juga bisa menyimak tips dan pengetahuan penting sebelum berinvestasi saham disini.  

Apa itu Saham Blue Chip?

Saham blue chip adalah saham milik perusahaan yang mapan dan sehat secara finansial. Saham blue chip akan secara konsisten melaporkan keuntungan atau laba di masa ekonomi yang baik maupun buruk. Tidak hanya itum, blue chip juga memiliki kapitalisasi pasar besar dan merupakan pemimpin di sektor atau industri masing-masing. 

Sebagai contoh, saham Telkomsel (TLKM) adalah saham blue chip handal yang rendah risiko dibandingkan perusahaan baru lainnya yang berdagang di bursa efek. Mereka memberikan hasil keuangan yang kuat dan memberikan penghargaan kepada pemegang saham dengan dividen reguler.

Saham blue chip cenderung aman, ia menyediakan Anda pengembalian yang baik di masa depan. Agar dapat memenuhi kriteria saham blue chip, saham harus memiliki rekam jejak yang stabil dan mapan dalam jangka waktu yang cukup lama. 

Daftar dan Harga Saham Blue Chip Terbaik di Indonesia

Pada Bursa Efek Indonesia (BEI) sendiri sudah tercatat lebih dari 600 saham yang terdaftar. Dalam waktu beberapa bulan biasanya terdapat update mengenai daftar saham blue chip yang direkomendasikan dan bisa dicermati oleh para investor. 

Untuk saat ini, berikut adalah daftar saham blue chip yang mempunyai reputasi dan performa baik di Tanah Air:

1.Bank Central Asia (BCA) – BBCA 

Logo

Description automatically generated

BCA adalah bank swasta terbesar di Indonesia. Bank ini merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia. Jaringan ATM BCA juga adalah yang paling luas, sehingga jumlah nasabahnya sangat banyak menyentuh angka jutaan. 

Perusahaan mereka dikelola dengan efisien sehingga tercermin pada Return on Asset (ROA) yang paling tinggi diantara bank lain di kelasnya dan tingkat kredit macet yang rendah, ia merupakan yang terbaik dari kompetisinya.

Sampai dengan semester I/2022, BCA bersama entitas anak telah membukukan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 18,05 triliun. Perolehan ini meningkat 24,9 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp14,45 triliun.

Pada bulan lalu, bank ini memutuskan untuk membagikan dividen interim tunai sebesar Rp 35 per saham untuk tahun buku 2022. Keputusan ini ditopang oleh tren pertumbuhan kinerja hingga kuartal III/2022, serta permodalan yang memadai. Total dividen interim tunai yang akan dibayarkan oleh bank swasta terbesar di Indonesia tersebut mencapai Rp4.314.626.750.000 atau Rp4,31 triliun. Jumlah ini meningkat sebesar 40 persen dibandingkan dengan dividen interim tahun buku 2021.

Sampai akhir September 2022, BBCA tercatat membukukan laba bersih Rp29 triliun. Angka ini meningkat 24,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Diikuti dengan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang naik 9,3 persen yoy menjadi Rp46,1 triliun.

Harga saham BBCA saat ini berada pada Rp 8.700. Pada hari Selasa (13/12/2022), mereka membagikan dividen dengan nilai Rp 155 per saham dengan total jumlah pendapatan sebesar Rp 78,12 triliun.

2. Bank Rakyat Indonesia (BRI) – BBRI

Saham dari BRI juga cenderung diminati oleh banyak investor karena performanya yang kerap mendapat apresiasi. Tergolong aktif dalam perdagangan di bursa efek, saham BRI dengan kode BBRI menjadi pilihan utama dalam investasi.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menguat 16,79% sepanjang tahun 2022. Hingga September 2022, laba bersih BBRI melonjak 106,1% secara year on year (yoy) menjadi Rp 39,3 triliun.

Apabila disetahunkan, maka laba bersih BBRI berpotensi menjadi Rp 52,4 triliun di sepanjang tahun ini. Maka ada peluang laba bersih BBRI bisa naik 68,5% yoy tahun ini. Dengan begitu laba bersih BBRI berpotensi mencetak rekor tertingginya dalam sejarah. Pendapatan bunga bersih BBRI melonjak 16,3% yoy diakibatkan karena pertumbuhan pendapatan bunga yang mencapai 9,2% yoy dan penurunan beban bunga yang mencapai 17% yoy.

Direktur Utama BBRI, Sunarso menyatakan bahwa rasio permodalan BBRI yang kuat mampu membuat grup bisa membagikan dividen 70% dari laba bersih dalam 3-4 tahun ke depan. Hal ini berarti, jika pada 2025 laba bersih BBRI mencapai Rp 80,2 triliun, maka setoran dividen yang dibagikan mencapai Rp 56 triliun atau setara dengan Rp 370/saham.

Harga saham BBRI saat ini berada pada Rp 4.970. Pada hari Selasa (13/12/2022), mereka membagikan dividen dengan nilai Rp 174,2515 per saham dengan total jumlah pendapatan sebesar Rp 133,96 triliun.

3. Unilever Indonesia – UNVR

Korporasi consumer goods terbesar di Indonesia ini sangat terkenal, mungkin Anda pernah mendengar Royco maupun Rexona, maka itu adalah brand dari mereka. Meski sempat mengalami penurunan, namun saham blue chip satu ini masih dapat pulih secara perlahan sejak pandemi Covid-19. 

Kinerja saham UNVR pada November tercatat kurang menggembirakan, dengan grafik terlihat melemah 6,20% ke level Rp 4.540 per saham pada Jumat (4/11/2022). Akan tetapi, penurunan saham emiten konsumer ini bisa dimanfaatkan oleh para investor. Analis Investindo Nusantara Sekuritas, Pandhu Dewanto menghitung target harga UNVR untuk 12 bulan ke depan berada di level Rp 5.000. Dengan penurunan yang terjadi, opsi buy on weakness bisa menjadi pilihan.

Saham blue chip UNVR hampir dikatakan tidak mempunyai hutang Bank. Pasalnya, pendapatan mereka sangat besar dibandingkan aset perusahaan yang menunjukkan efisiensi operasi perusahaan ketika menjalankan bisnis.

Harga saham UNVR saat ini berada pada Rp 4.720. Pada hari Selasa (13/12/2022), mereka membagikan dividen dengan nilai Rp 153 per saham dengan total Rp 41.39 triliun. Tercatat juga, saham yang tersebar yakni sebanyak 38.150.000.000. 

4. Telekomunikasi Indonesia – TLKM

Perusahaan raksasa BUMN ini bergerak di jasa telekomunikasi ini sudah lama melayani masyarakat Indonesia. Kapitalisasi pasar yang dimiliki saham TLKM per 13 Desember 2022 adalah sebesar Rp 371,48 triliun dengan total saham beredar di BEI sebanyak 99.062.216.600. 

TLKM dengan konsisten berhasil memperoleh keuntungan bersih dari tahun ke tahun meskipun dalam kondisi ekonomi yang sedang tidak pasti. Telkomsel juga rutin membagi dividen kepada pemegang saham setiap tahun. Secara umum, TLKM membagikan dividen sekitar 60%-70% dari laba bersih. Pasalnya, TLKM juga perlu mempertimbangkan bisnis.

Tahun ini TLKM akan membagikan dividen jumbo. Besarannya 60% dari total laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada tahun 2021.

Perkiraan total dividen yang dibagikan adalah Rp 14.86 triliun. Dengan jumlah dividen tersebut, berarti per lembar saham yang dimiliki investor berpotensi akan mendapatkan dividen Rp 149,97 per lembar saham. Jika dihitung dengan penutupan harga 27 Mei 2022, tingkat dividen yield TINS 2022 sebesar 3,5%.

Pada Selasa (13/12/2022), harga saham TLKM saat ini berada pada Rp 3.750, dengan total pendapatan Rp 146,04 triliun.

5. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk – ICBP

Logo, company name

Description automatically generated

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk merupakan perusahaan produsen mie instan yang sangat terkenal di masyarakat lokal. Populasi penduduk Indonesia yang besar dan demografi yang akan datang membuat pasar makanan selalu prospektif. 

Pertumbuhan penghasilan dari korporasi Indofood ini tumbuh secara konsisten dari tahun ke tahun. Per 13 Desember 2022, diketahui harga saham Indofood mencapai Rp 10.300 per lembarnya. Perusahaan ini memilki kapitalisasi pasar sebesar Rp 120,12 trilun, dan pendapatan Rp 63,09 triliun. 

Pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk pada  Jumat (22/7/2022) pagi, menyetujui pembagian dividen sebesar Rp 215 per lembar saham yang dibayarkan kepada investor pada tanggal 23 Agustus 2022. Saham blue chip makanan sangat aman, apalagi Indofood karena mereka mempunyai sudah menjadi brand yang tidak bisa dipungkiri lagi.

6. Bank Mandiri (persero) Tbk – BMRI
Logo, company name

Description automatically generated

Sebagai salah satu bank dengan banyak pengguna di Indonesia, Bank Mandiri tak lepas dari lirikan para investor saham dari seluruh negeri. Hingga kuartal III 2022, Pendapatan bunga BMRI tumbuh 12,44% yoy menjadi Rp 81,3 triliun sementara beban bunga turun 8,86% yoy menjadi Rp 17,3 triliun yang berdampak pada kenaikan pendapatan bunga bersih mencapai 20% yoy menjadi hampir Rp 64 triliun.

Harga saham BMRI saat ini berada pada Rp 9.900. Pada hari Selasa (13/12/2022), dengan total pendapatan sebesar Rp 71,64 triliun. PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) tercatat menjadi emiten bank bermodal inti jumbo lebih dari Rp 70 triliun yang membagikan dividen final per saham tertinggi untuk tahun buku 2021. Berdasarkan data yang dihimpun DataIndonesia.id, Bank Mandiri tercatat membagikan dividen final senilai Rp 360,64 per saham. Pembayaran dividen untuk tahun buku 2021 itu dibayarkan pada 6 April 2022.

Rasio marjin pendapatan bunga bersih BMRI pun secara konsolidasi naik 55 bps menjadi 5,53% per September 2022. Kenaikan NIM mencerminkan bahwa BMRI sukses meningkatkan imbal hasil (yield) dari aset produktifnya serta menjaga biaya atas dana atau Cost of Fund (CoF).

Jika dibandingkan dengan kuartal III-2021, yield yang dihasilkan dari aset berupa kredit terpantau naik hingga 9 bps menjadi 7,01% per kuartal III-2022. Namun biaya atas pendanaan yang berbunga (cost of interest bearing liabilities) 16 bps lebih rendah dari tahun sebelumnya menjadi 1,46%.

Pendongkrak pendapatan bunga BMRI tidak hanya dari sisi yield tetapi juga volume. Kredit BMRI secara konsolidasi naik 14,3% yoy per September 2022. Struktur pendanaan yang berasal dari dana murah (Current Account Saving Account/CASA) BMRI juga dapat dipertahankan pada tataran yang sehat dan mampu terjaga di sekitar 70%. Ini merupakan faktor-faktor yang membuat pendapatan bunga bersih maupun NIM BMRI mengalami kenaikan.

7. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) – PGAS

Perusahaan Gas Negara (PGN), adalah perusahaan nasional Indonesia yang bergerak di bidang transportasi dan distribusi gas bumi yang berperan dalam pemenuhan gas bumi domestik. Selain itu, PGN dalam pengembangan utilisasi gas bumi agar dapat meningkatkan value creation dan distribusi gas bumi di berbagai wilayah Indonesia maupun go international. Perusahaan blue chip ini mencetak kinerja positif sepanjang sembilan bulan pertama 2022. 

Emiten pelat merah ini mencatatkan laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan ke entitas induk senilai US$ 310,5 juta atau setara dengan Rp 4,54 triliun jika menggunakan kurs Rp 14.612 per dolar AS. Sebagai perbandingan, realisasi laba bersih ini naik 8,6% dari laba bersih yang direalisasikan pada periode yang sama tahun lalu yakni US$ 286,21 juta.

PGAS telah membagikan dividen senilai Rp. 124.42 per lembar saham. Per harga tanggal 7 Juni 2022 yaitu Rp. 1650.58 per lembar saham, maka dividen yield PGAS adalah sebesar 7.54%. Sedangkan, pada hari Selasa, (13/12/2022) harga saham PGAS mencapai Rp 1.820 per lembar, dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 44,12 triliun.

8. PT. Astra International Tbk – ASII

PT. Astra International Tbk (ASII) mempunyai 6 lini bisnis yakni; otomotif, jasa keuangan, alat berat, teknologi informasi, infrastruktur dan logistic. 

Perusahaan ini juga didukung oleh anak perusahaan mereka yang bergerak di bidang perakitan dan idstribusi mobil, sepeda motor dan suku cadang terkait, penjualan alat berat dan persewaan, pertambangan dan jasa terkait, pengembangan perkebunan, jasa keuangan, infrastruktur dan teknologi informasi.

ASII mencatatkan laba bersih Grup sebesar Rp 23,3 triliun pada kuartal III-2022. Angka itu meningkat sebesar 56% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu. Peningkatan ini mencerminkan kinerja yang lebih baik dari hampir semua divisi bisnis, terutama divisi alat berat dan pertambangan, otomotif dan jasa keuangan Grup.

ASII juga telah memutuskan untuk menebar dividen interim senilai Rp 3,56 triliun. Berdasarkan tanggal keputusan direksi Astra International 29 September 2022, pembagian dividen tersebut sebesar Rp 88 per saham. 

Tercatat pada Selasa, (13/12/2022) ASII menjual sahamnya pada harga Rp 5.825, dengan dividen Rp 282,00 dan kapitalisasi pasar sebesar Rp 235,82 triliun.

9. United Tractors Tbk PT – UNTR

Perusahaan ini adalah distributor peralatan berat terkemuka dan terbesar di Tanah Air. UT adalah grup perusahaan yang bergerak di berbagai bidang usaha dari distribusi alat berat (mesin konstruksi), kontraktor penambangan, pertambangan (batu bara dan emas), bidang konstruksi sipil (industri konstruksi) dan energi. 

Perusahaan dengan kode saham UNTR ini juga menyediakan produk ternama seperti UD Trucks, Komatsu, Scania, Bomag dan Tadano. United Tractors mempunyai 183 titik layanan di seluruh Indonesia, mencakup 20 kantor cabang, 35 site support dan 25 kantor perwakilan.

UNTR melaporkan kinerja solid sepanjang semester pertama 2022. Entitas grup PT Astra International Tbk (ASII) ini membukukan laba bersih Rp 10,4 triliun sepanjang periode enam bulan pertama 2022. Jumlah ini melesat 129% dari laba bersih periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 4,5 triliun.

Mengutip laporan keuangan di laman Bursa Efek Indonesia, Kamis (28/7/2022), kenaikan laba bersih UNTR sejalan dengan kenaikan pendapatan. Sampai dengan semester pertama tahun 2022, pendapatan bersih konsolidasian UNTR mencapai Rp 60,4 triliun atau meningkat sebesar 62% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021.

Pun diketahui, UNTR membagikan dividen interim untuk tahun buku 2022 senilai Rp 3,05 triliun. Adapun jumlah dividen per sahamnya adalah Rp 818.  Sekretaris Perusahaan UNTR Sara K Loebis, dalam keterbukaan informasi dikutip Selasa (27/9/2022), menyatakan bahwa pembagian dividen interim didasarkan pada keputusan sirkuler dewan komisaris perseroan sebagai pengganti keputusan yang diambil dalam rapat dewan komisaris, di mana dewan komisaris telah menyetujui keputusan direksi perseroan untuk membagi dan membayar dividen interim untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022.

Pada Selasa, (13/12/2022) harga saham per lembar dari UNTR adalah senilai Rp 26.825, dengan total pendapatan sebesar 101, 22 triliun.

10. Aneka Tambang Tbk PT – ANTM

ANTM merupakan anak perusahaan BUMN pertambangan Inalum. Perusahaan ini mengggeluti kegiatan seperti eksplorasi, penambangan, pengolahan serta pemasaran dari sumber daya mineral. Komoditas utama Aneka Tambang adalah bijih nikel kadar tinggi atau saprolite, bijih nikel kadar rendah atau limonit, feronikel, emas, perak dan bauksit. Jasa utama ANTAM adalah pengolahan dan pemurnian logam mulia serta jasa geologi.

(ANTM) atau Antam tercatat membukukan peningkatan kinerja produksi dan penjualan komoditas utama hingga 9 bulan 2022. Produksi dan penjualan ANTM pada kuartal III/2022 tumbuh positif dibandingkan periode kuartal II/2022. 

Berdasarkan keterangan resmi, dikutip Minggu (6/11/2022), Antam mencatatkan volume produksi feronikel mencapai 18.088 ton nikel dalam feronikel (TNi). Produksi ini mencapai 95 persen dari capaian produksi unaudited periode 9 bulan 2021 sebesar 19.096 TNi. 

Sementara itu, tingkat penjualan feronikel emiten berkode saham ANTM ini mencapai 17.269 TNi hingga 9 bulan 2022. Capaian tersebut mencapai 91 persen penjualan unaudited 9 bulan 2021 sebesar 18.880 TNi.

Pada hari Rabu (14/12/2022), harga saham ANTM per lembarnya bertempat pada angka Rp 1.930, dengan pendapatan Rp 39,94 triliun. Sementara untuk harga dividen, berada pada Rp 38,7367 dengan jumlah saham yang beredar mencapai 24.030.764.725.

11. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. – BBNI

PT Bank Negara Indonesia merupakan salah satu perbankan milik BUMN di Indonesia, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk didirikan pada tahun 1946, dengan fokus pada segmen korporasi, konsumen dan ritel. Melalui anak perusahaannya, perusahaan ini juga bergerak di bidang asuransi, keuangan, dan perusahaan sekuritas.

BBNI mengumumkan bahwa mereka telah meraih laba bersih sebesar Rp13,7 triliun pada kuartal III/2022, naik 76,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan bahwa perolehan laba bersih ini tetap dapat diraih meski perseroan menjalankan fungsi intermediasi secara selektif. Hasilnya, penyaluran kredit perseroan terkerek 9,1 persen yoy menjadi Rp 622,61 triliun.

Rabu, (14/12/2022) harga saham BBNI berada pada angka Rp 9.650, disertai dengan jumlah pendapatan sebesar Rp 36,57 triliun. Baru-baru ini, target harga saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) direvisi naik dari Rp 10.700 menjadi Rp 11.500. Sedangkan laba bersih tahun 2023 diproyeksikan meningka menjadi Rp 21,6 triliun, dibandingkan proyeksi tahun 2022 senilai Rp 18,15 triliun.

Soal dividen, BBNI telah meningkatkan rasio pembagian dividen payout di kisaran 30 persen – 40 persen dari perolehan laba perseroan di tahun buku 2022. BNI memutuskan untuk membagikan dividen tunai tahun buku 2021 kepada pemegang saham sebesar Rp2,72 triliun atau Rp146 per saham. Jumlah ini mencapai 25 persen dari laba bersih perseroan. 

Saat itu, BNI membukukan laba bersih tahun 2021 sebesar 10,89 triliun, melesat 232,2 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) atau tiga kali lipat dari profit di tahun 2020. Pembagian dividen di tahun buku 2021 mengalami kenaikan hingga 3,3 kali lipat dari dividen 2020 yang sebesar Rp820,1 miliar. Pada tahun buku 2020, BNI membagikan dividen sebesar 25 persen dari laba bersih yang tercatat Rp3,28 triliun dengan nilai dividen Rp44,02 per saham.

12. PT Gudang Garam Tbk – GGRM

PT Gudang Garam Tbk adalah perusahaan rokok terkemuka di tanah air yang sudah berdiri sejak tahun 1958 di kota Kediri, Jawa timur. Nama Gudang Garam cukup terkenal baik di dalam maupun luar negeri. 

Produk mereka pun sangat bervariasi, mulai dari sigaret kretek klobot (SKL), sigaret kretek linting-tangan (SKT), hingga sigaret kretek linting-mesin (SKM). Namun, pada tahun ini GGRM masih dibayangi oleh sentimen negatif, yang mana industri rokok membuat saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) masih berada di zona merah. 

Analis Ciptadana Sekuritas Putu Chantika Putri mengubah rekomendasinya terhadap GGRM dari buy menjadi sell. Target harga untuk GGRM juga diturunkan dari Rp 34.500 per saham menjadi Rp 21.800 per saham. 

Pada kuartal kedua 2022, GGRM membukukan pendapatan Rp 32,4 triliun sehingga pendapatannya pada semester pertama 2022 mencapai Rp 61,6 triliun atau naik 1,8% YoY. Jumlah ini setara 45% dari proyeksi pendapatan Ciptadana Sekuritas untuk sepanjang tahun 2022.

Dalam riset tanggal 19 September 2022, Analis BRI Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto juga mempertahankan rekomendasi sell GGRM dengan target harga Rp 20.500 per saham. Ia juga mengatakan bahwa daya beli masyarakat belum pulih meski pembatasan kegiatan masyarakat telah dilonggarkan. Buktinya, pada semester 1 2022, volume penjualan GGRM turun sebesar 8,1% YoY menjadi 41,9 miliar batang seiring dengan berlanjutnya downtrading.

Untuk dividen GGRM, perusahaan ini membagikan dividen untuk tahun buku 2021 sebesar Rp 4,32 triliun. Setiap pemegang saham akan mendapatkan dividen senilai Rp 2.250 per saham. Tercatat pada Rabu (14/12/2022), saham GGRM berada pada harga Rp 18.950, dengan pendapatan sebanyak Rp 126,73 triliun. Selain itu, perusahaan rokok ini memiliki saham yang beredar sebanyak 1.924.008.000. 

13. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk PT – HMSP

Sampoerna adalah perusahaan tembakau terkemuka di Indonesia. Mereka memproduksi dan mendistribusikan sejumlah kelompok merek rokok kretek yang dikenal luas, contohnya adalah seperti Sampoerna A, Sampoerna Kretek, Sampoerna U, serta “Raja Kretek” yang legendaris, Dji Sam Soe. 

Sampoerna merupakan anak perusahaan dari PT Philip Morris Internatinal Inc yang merupakan perusahaan rokok internasional terkemuka dengan merek global Marlboro. Ruang lingkup kegiatan Sampoerna meliputi manufaktur, perdagangan dan distribusi rokok termasuk mendistribusikan Marlboro merek rokok internasional.

Sama seperti Gudang Garam, saham ini juga masih dibayangi sentimen negatif dari kenaikan cukai yang ditetapkan oleh menteri keuangan Sri Mulyani. BRI Danareksa Sekuritas memperkirakan tingkat pertumbuhan penjualan HMSP menjadi dari Rp 98,87 triliun menjadi Rp 112,49 triliun. Sedangkan proyeksi laba bersih diperkirakan turun menjadi Rp 6,61 triliun tahun ini, dibandingkan tahun lalu Rp 7,13 triliun. 

Hingga Desember 2022, pendapatan yang diperoleh HMSP sebesar Rp 43 triliun, dengan dividen sebesar Rp 63,30. BRI Danareksa Sekuritas memperkirakan tingkat pertumbuhan penjualan HMSP menjadi dari Rp 98,87 triliun menjadi Rp 112,49 triliun. Sedangkan proyeksi laba bersih diperkirakan turun menjadi Rp 6,61 triliun tahun ini, dibandingkan tahun lalu Rp 7,13 triliun. Hingga September 2022, laba bersih perseroan turun 11,7% dari Rp 5,55 triliun menjadi Rp 4,90 triliun.

Berbagai faktor tersebut mendorong BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan hold saham HMSP dengan target harga Rp 990 dan rekomendasi sell saham GGRM dengan target harga Rp 15.900.

14. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk – ICBP

ICBP (kode saham di BEI) adalah perusahaan raksasa yang bergelut di industri makanan. Mereka adalah produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkasi di Jakarta, Indonesia. Indofood sudah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan total food solutions dengan kegiatan operasional yang meliputi proses produksi makanan, pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang siap didistribusikan.

Data di Bursa Efek Indonesia mencatat pada penutupan perdagangan Senin lampau (24/8/2020), saham ICBP masih naik 1,24 persen di level Rp 10.225/saham dengan nilai transaksi Rp 72,20 miliar dan volume perdagangan 7,07 juta saham.

Dalam minggu terakhir trading, saham ICBP naik 0,74 persen dan sebulan terakhir menguat 9,65 persen. Secara yoy, saham ICBP masih minus 8,30 persen. 

Untuk hari ini (13/12/2022) harga saham per lembar dari ICBP adalah senilai Rp 10.300, dengan total pendapatan sebesar Rp 63,09 triliun.

15. PT Mayora Indah Tbk – MAYORA (MYOR)

PT Mayora Indah Tbk, atau disingkat Mayora adalah perusahaan makanan dan minuman Indonesia yang didirikan pada tanggal 17 Februari 1977. Perusahaan ini diakui sebagai produsen permen kopi terbesar di dunia melalui merek Kopiko. 

Mayora Indah telah berkembang menjadi salah satu perusahaan Fast Moving Consumer Goods Industry yang telah diakui keberadaan-nya secara global. Terbukti bahwa Mayora Indah telah menghasilkan berbagai produk berkualitas yang saat ini menjadi merek-merek terkenal di dunia, seperti Kopiko, Danisa, Astor, Energen, Torabika dan lain-lain.

PT Mayora Indah Tbk (MYOR) membukukan peningkatan laba bersih 10,92% secara tahunan menjadi Rp 1,08 triliun per kuartal III-2022. Realisasi ini didukung oleh penjualan MYOR yang meningkat 11,87% secara tahunan atau year on year (YoY) menjadi Rp 22,23 triliun.

Analis BCA Sekuritas Calista Muskitta mengatakan, realisasi kinerja MYOR periode Januari-September 2022 masih sesuai dengan proyeksinya meski agak di bawah. Perolehan pendapatan dan laba bersih MYOR per September 2022 setara 70,1% dan 70,4% proyeksi BCA Sekuritas.

BCA Sekuritas memperkirakan pendapatan MYOR sepanjang 2022 akan mencapai Rp 31,6 triliun (naik 13,6% yoy) didukung oleh hasil Januari-September 2022 yang kuat dan mengharapkan pertumbuhan musiman yang sama hingga akhir tahun. Caslita merekomendasikan beli MYOR dengan target harga Rp 2.600 per saham. Pada perdagangan Kamis (27/10/2022), MYOR ditutup naik 1,67% ke level Rp 2.440 per saham.

MYOR diketahui membagikan dividen sebesar Rp 21 per saham sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa (28/6/2022). Nilai deviden tersebut setara dengan Rp 469 miliar.

“Kami ada agenda lain yaitu memberikan dividen sebesar Rp 21 per lembar sebesar kurang lebih Rp 469 miliar yang akan mulai dibagikan pada 27 Juli 2022,” jelas Direksi Perseroan dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (29/6/2022).

List saham Blue chips IDX30 – Blue Chip Terunggul di Indonesia

Indeks IDX30 adalah indeks yang terdiri dari 30 saham yang konstituennya dipilih dari konstituen Indeks LQ45. 

Konstituen Indeks LQ45 dipilih karena saat ini Indeks LQ45 sudah dapat menggambarkan kinerja saham dengan likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar.

Meskipun demikian, beberapa fund manager merasa jumlah 45 saham terlalu besar sehingga jumlah konstituan indeks IDX30 yang terdiri dari 30 saham memiliki keunggulan lebih mudah dilakukan replika sebagai acuan portfolio. 

Selain itu, menurut teori portofolio, jumlah 30 merupakan jumlah diversifikasi aset yang ideal dalam sebuah portofolio. Dasar pertimbangan pemilihan konstituen Indeks IDX30 adalah faktor kuantitatif yang terkait dengan nilai, frekuensi dan hari transaksi serta kapitalisasi pasar. 

Selain faktor-faktor yang bersifat kuantitatif tersebut, BEI juga mempertimbangkan informasi kelangsungan usaha, laporan keuangan dan pertimbangan lain, misalnya sedang diberlakukan suspensi atau tidak. Secara berkala, konstituen indeks IDX30 akan dikaji ulang setiap 6 bulan, yaitu setiap akhir bulan Januari dan Juli, dan hasilnya akan diumumkan pada awal bulan berikutnya. 

Daftar saham perusahaan yang masuk dan keluar dalam perhitungan indeks IDX30 periode Februari hingga 7 Juli 2022 adalah:

• Adaro Energy Indonesia, 

• Aneka Tambang Tbk, 

• Bank Jago 

• Astra Internasional

• Bank Negara Indonesia

• Bank Rakyat Indonesia

• Bank Mandiri

• Barito Pacific

• Bukalapak.com

• Charoen Pokphand Indonesia

• Elang Mahkota Teknologi

• GoTo Gojek Tokopedia

• Harum Energy

• Indofood CBP Sukses Makmur

• Vale Indonesia

• Indofood Sukses Makmur

• Indah Kiat Pulp & Paper

• Indo Tambangraya Megah

• Kalbe Farma

• Merdeka Copper Gold

• Perusahaan Gas Negara

• Bukit Asam

• Semen Indonesia

• Tower Bersama Infrastructure

• Timah

• Telkom Indonesia

• Sarana Menara Nusantara

• United Tractors

• Unilever Indonesia

Tiga saham yang masuk IDX30 untuk periode Agustus 2022-Januari 2023 adalah:

PT Bank Jago Tbk (ARTO)

PT Harum Energy Tbk (HRUM)

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)

Sedangkan dua saham yang keluar dari IDX30 adalah:

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)

PT XL Axiata Tbk (EXCL)

PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA)

Perbedaan antara Saham Blue Chip dan Indeks LQ45

Di Bursa Efek Indonesia, beberapa investor menggambarkan saham blue chip sebagai saham yang terdaftar di Indeks LQ45. Persepsi tersebut tidak sepenuhnya salah, karena faktanya memang sebagian besar saham LQ45 merupakan blue chip.

Meskipun demikian, tidak berarti semua saham LQ45 adalah blue chip. Sampai saat ini bursa saham Indonesia tidak mempunyai kriteria dan pengkategorian jelas dan spesifik mengenai pembedaan saham blue chip dan yang tidak. Oleh karena itu, tidak semua saham yang terdaftar di LQ45 bisa bergelar blue chip, karena kriteria pemilihan saham LQ45 hanya berdasarkan likuiditas sahamnya di pasar. 

Meskipun demikian, ke-45 saham yang masuk dalam daftar LQ45 memang merupakan saham yang paling likuid di market dan memberi pengaruh terhadap pergerakan IHSG. Indeks LQ45 adalah indeks yang terdiri dari 45 emiten saham pilihan yang mempunyai kriteria tertentu.

Pergerakan indeks juga berdasarkan dari perhitungan 45 saham yang diseleksi melalui beberapa kriteria pemilihan dan tentunya selalu di update setiap 6 bulan sekali. Dengan demikian, saham dalam indeks tersebut akan selalu berubah.

NoKodeSaham
1.ADROAdaro Energy Indonesia Tbk
2.AMRTSumber Alfaria Trijaya Tbk
3.ANTMAneka Tambang Tbk
4.ARTOBank Jago Tbk
5.ASIIAstra International Tbk
6.BBCABank Central Asia Tbk
7.BBNIBank Negara Indonesia Tbk
8.BBRIBank Rakyat Indonesia Tbk
9.BBTNBank Tabungan Negara Tbk
10.BFINBFI Finance Indonesia Tbk
11.BMRIBank Mandiri Tbk
12.BRISBank Syariah Indonesia Tbk
13.BRPTBarito Pacific Tbk
14.BUKABukalapak.com Tbk
15.CPINCharoen Pokphand Indonesia
16.EMTKElang Mahaka Teknologi Tbk
17.ERAAErajaya Swasembada Tbk
18.EXCLXL Axiata Tbk
19.GOTOGoTo Gojek Tokopedia Tbk
20.HMSPH.M Sampoerna Tbk
21.HRUMHarum Energy Tbk
22.ICBPIndofood CBP Sukses Makmur Tbk
23.INCOVale Indonesia Tbk
24.INDFIndofood Sukses Makmur Tbk
25.INDYIndika Energy Tb
26.INKPIndah Kiat Pulp & Paper Tbk
27.INTPIndocement Tunggal Prakarsa Tbk
28.ITMGIndo Tambangraya Megah Tbk
29.JPFAJapfa Comfeed Indonesia Tbk
30.KLBFKalbe Farma Tbk
31.MDKAMerdeka Copper Gold Tbk
32.MEDCMedco Energi Internasional Tbk
33.MIKAMitra Keluarga Karyasehat Tbk
34.MNCNMedia Nusantara Citra Tbk
35.PGASPerusahaan Gas Negara Tbk
36.PTBABukit Asam Tbk
37.SMGRSemen Indonesia Tbk
38.TBIGTower Bersama Infrastructure Tbk
39.TINSTimah Tbk
40.TLKMTelkom Indonesia Tbk
41.TOWRSarana Menara Nusantara Tbk
42.TPIAChandra Asri Petrochemical Tbk
43.UNTRUnited Tractors Tbk
44.UNVRUnilever Indonesia Tbk
45.WIKAWijaya Karya Tbk

Adapun tiga emiten baru yang menjadi anggota LQ45 ialah, PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), dan PT Indika Energy Tbk (INDY). Dan tiga emiten yang keluar dari daftar indeks tersebut antara lain, PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT PP Tbk (PTPP), dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM).

Ciri-Ciri yang dimiliki Saham Blue Chip

Anda mungkin akrab dengan banyak perusahaan blue chip tanpa menyadarinya. Nama-nama besar seperti General Mills, Apple, Google, dan Disney termasuk beberapa saham yang dianggap aman oleh investor, dan karenanya mereka bergelar “blue chip.”. Saham-saham ini cenderung mengikuti indeks kapitalisasi besar seperti S&P 500 atau Russell 1000 dengan sangat erat.

Tetapi hanya karena sebuah perusahaan termasuk brand yang terkenal, maka tidak secara otomatis membuatnya menjadi blue chip. Misalnya, Apple tidak diberi status blue chip hingga tahun 2015. 

Berikut adalah beberapa ciri yang dimiliki saham blue chip:

• Tingkat pertumbuhan yang stabil: Saham perusahaan mapan cenderung memiliki catatan pertumbuhan jangka panjang yang kuat. Mereka tidak fluktuatif seperti perusahaan yang kurang mapan dan menguasai sebagian besar pasar.

• Kapitalisasi pasar besar: Perusahaan-perusahaan blue chip cenderung memiliki nilai pasar besar $10 miliar atau lebih. Ini menempatkan mereka dalam kategori kapitalisasi pasar yang besar, yang mengukur ukuran dan nilai perusahaan.

• Indeks pasar: Saham-saham perusahaan blue chip biasanya merupakan bagian dari indeks pasar besar seperti S&P 500 atau Nasdaq 100. Nilai mereka cenderung mengikuti naik turunnya pasar secara dekat.

• Likuiditas baik: likuiditas dipengaruhi oleh jumlah sajam yang beredar di bursa dan dimiliki publik. Semakin banyak kepemilikan saham publik, maka juga akan likuid saham tersebut. 

• Lama terdaftar di BEI: saham yang masuk dalam kategori blue chip setidaknya sudah cukup lama terdaftar di bursa efek Indonesia dengan jangka waktu minimal lima tahun. 

Banyak perusahaan blue chip juga membayar dividen kepada investor. Dividen adalah pembayaran reguler dari pendapatan perusahaan. Karena perusahaan sudah mapan, mereka tidak perlu berinvestasi sebanyak mungkin untuk pertumbuhan mereka dan sebagai gantinya dapat berbagi keuntungan dengan investor. 

Apakah Saham Saham Blue Chip Aman?

Saham blue chip lebih aman dari saham gorengan, sebagai pemula, investasi terbaik ada di saham blue-chip. Namun, semua investasi memiliki resiko. Beberapa perusahaan yang mempunyai performa baik secara global seperti Lehman Brothers dan General Motors bahkan telah berjuang keras selama masa tekanan ekstrem dalam perekonomian pada tahun 2008.

Saham-saham blue chip mungkin tidak memberikan keuntungan jangka pendek yang superior tetapi mereka jelas mempunyai rekam jejak dalam menciptakan nilai jangka panjang tertinggi karena mereka membayar dividen reguler, tumbuh dengan mantap dan pulih dengan cepat dari kejatuhan di pasar bearish (bear market adalah ketika pasar mengalami penurunan harga berkepanjangan. 

Ini biasanya menggambarkan suatu kondisi di mana harga sekuritas jatuh 20% atau lebih dari tertinggi baru-baru ini di tengah pesimisme yang meluas dan sentimen negatif investor). Seseorang pemula yang baru berlatih dapat menghasilkan keuntungan yang baik dalam jangka panjang dengan hanya mendiversifikasi portofolio di perusahaan-perusahaan blue-chip. 

Saham Blue Chip VS Penny Stock (Saham Sen/Gorengan)

Dilansir dari situs wealthsimple, Menurut Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC), satu sen saham adalah sekuritas yang diterbitkan oleh perusahaan dengan nilai pasar kecil yang diperdagangkan dengan harga kurang dari $5 per saham. 

Beberapa ahli menetapkan cut-off lebih rendah yakni $1 atau lebih rendah dari itu. Karena penny stock (saham gorengan) memiliki nilai yang rendah, mereka sering diperdagangkan di bursa utama. Sebagai contoh, Nasdaq memiliki aturan bahwa jika sebuah saham jatuh di bawah harga penawaran minimum $1 per saham selama 30 hari berturut-turut, itu berisiko dikeluarkan dari bursa.

Singkatnya, saham sen (cent) adalah kebalikan dari saham blue chip. Mereka dikeluarkan oleh perusahaan yang memiliki sedikit atau tidak memiliki sejarah keuangan atau mungkin hampir bangkrut. Investor yang membeli saham gorengan mengandalkan perusahaan membuat turnaround sehingga mereka bisa mendapatkan pengembalian uang.

Sebaliknya, saham blue chip menawarkan hasil pendapatan yang stabil tahun demi tahun. Mereka tidak akan naik nilainya dalam semalam, tetapi memberi investor pengembalian yang stabil atas uang mereka. Saham blue chip cenderung menawarkan diversifikasi yang baik selama resesi karena status nama besar mereka cenderung berarti permintaan yang terus-menerus bahkan di masa-masa sulit.

Tetapi hanya karena sebuah perusahaan dianggap sebagai blue chip yang tidak berarti itu kebal terhadap kondisi ekonomi. Saham perusahaan mana pun, bahkan yang sudah mapan, dapat menerima untung dan rugi. Sebagai contoh, meskipun perusahaan investasi Goldman Sachs (GS) dianggap sebagai saham blue chip hari ini, butuh pukulan besar selama Resesi Hebat.

Itu adalah bagian dari krisis subprime mortgage yang menyebabkan jatuhnya pasar saham tahun 2008, yang menyebabkan sahamnya kehilangan nilai. 

Haruskah Saya Membeli Saham Blue Chip?

Jika Anda ingin menyeimbangkan portofolio Anda dengan menambahkan saham yang stabil dan aman dengan sejarah panjang pertumbuhan yang stabil, saham blue chip bisa menjadi pilihan yang baik. 

Meskipun stok ini dianggap dapat diandalkan, pikirkan dua kali sebelum memiliki semua telur Anda dalam satu keranjang. Tidak ada perusahaan yang aman dari penurunan pasar atau tekanan ekonomi. Hanya karena suatu saham telah menawarkan pengembalian yang stabil di masa lalu bukan berarti itu akan terus berlanjut di masa depan. 

Lakukan riset Anda sebelum menghabiskan uang untuk membeli saham individu atau satu jenis. Kebanyakan investor melakukan investasi saham secara baik dengan campuran beragam investasi yang mencakup saham blue chip sebagai bagian dari keseluruhan portofolio dan mereka tidak sepenuhnya menjadikan blue chip sebagai fokus utama. 

Menurut libertex.org, Sangat jarang perusahaan blue chip bisa bangkrut. Ini berarti bahwa risikonya pasti lebih kecil bahwa harga saham blue chip tidak pulih setelah penurunan harga. Mereka (perusahaan establish) adalah perusahaan yang memiliki model bisnis yang sudah terbukti dan telah menggunakan laba ditahan untuk tumbuh lebih lanjut. Kebanyakan dari mereka juga memiliki keunggulan kompetitif yang besar. Ini membuat sangat sulit bagi pesaing lain untuk melanggar pangsa pasar mereka.

Tidak seperti saham blue chip, saham yang tidak dianggap blue chip sering diperdagangkan dengan harga yang mencerminkan potensi masa depan mereka dan bukan laba saldo aktual. Jika potensi ini tidak direalisasikan, harga saham harus menyesuaikan di beberapa titik.

Investor institusional besar menginvestasikan sebagian besar dana mereka dalam saham blue chip, dan mereka suka membeli ketika harga jatuh. Ini mengurangi volatilitas saham ini dan meningkatkan likuiditasnya.

Kelemahan Saham Blue Chips

Kelemahan terbesar dari blue chip adalah mereka tidak tumbuh secepat perusahaan kecil yang tumbuh dengan kilat. Setiap tahun ada sekelompok saham (biasanya saham perusahaan dalam industri teknologi) yang mengungguli blue chip, meskipun kinerja ini disertai dengan peningkatan volatilitas dan risiko.

Akhirnya, beberapa perusahaan blue chip juga ada yang bangkrut. Alasannya bisa karena perubahan teknologi atau tren konsumsi. Produsen kamera analog dan produsen mobil adalah contoh perusahaan yang tidak seperti dulu. Banyak rantai ritel tradisional saat ini berada dalam spiral ke bawah.

Untuk alasan ini, calon investor harus selalu bertanya pada diri sendiri apakah akan ada industri seperti itu di masa depan sebelum berinvestasi di perusahaan di sektor tertentu.

Tanya Jawab

  • Apa Itu Saham Blue Chips? 

Saham blue chip adalah saham perusahaan yang mapan dan sehat secara finansial. 

  • Apa Ciri-Ciri Saham Blue Chips? 

Mempunyai pertumbuhan, likuiditas, kapitalisasi yang baik.

  • Apakah Saham Blue Chips Aman? 

Lebih Aman dari Saham Lainnya.

  • Apakah Saham Blue Chips Cocok Untuk Pemula? 

Sangat Cocok, namun, semua investasi memiliki resiko.

  • Saham Blue Chips Apa Yang Paling Aman? 

Di tahun 2022, saham bank besar dan telkom lebih aman.

Komentar

Usai sudah pembahasan kami mengenai saham blue chip. Semoga bermanfaat dan salam sukses untuk Anda semua. 

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Septiady

Penggemar Cryptocurrency dan Mengembangkan Bisnis di Internet dan Percaya Bahwa Informasi Harus Disebarluaskan Secara Transparan. Tidur, Makan dan Tulis

Add comment