Kenaikan Harga Bitcoin Capai US$ 35.000, Bagaimana Pengarunya pada Ekosistem Kripto?

Cryptoharian – Dalam 24 jam terakhir, harga Bitcoin telah melonjak lebih dari 13 persen dengan pencapaian puncak yang luar biasa, yakni sebesar US$ 35.000.

Melansir dari Blockworks.co, kenaikan luar biasa ini sebagian besar disebabkan oleh harapan kuat bahwa Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) akan segera menyetujui dana Spot Bitcoin ETF. 

Meskipun saat ini menurun tipis, namun lonjakan Bitcoin telah memicu kenaikan pasar yang lebih luas, dengan mata uang kripto lainnya juga mendapatkan momentum.

Luke Nolan, yang merupakan seorang peneliti di CoinShares menyatakan bahwa antara tanggal 16 Oktober dan 24 Oktober, kapitalisasi pasar Bitcoin melonjak dari US$ 500 miliar menjadi US$ 650 miliar. 

“Selama periode yang sama, seluruh pasar kripto melihat peningkatan kapitalisasi pasar agregat sebesar US$ 180 miliar, naik dari US$ 1.039 triliun menjadi US$ 1.219 triliun,” ungkap Nolan.

Nolan menjelaskan, sekitar US$ 540 miliar kapitalisasi pasar telah mengalir ke pasar kripto yang lebih luas. Sama seperti pepatah ‘arus pasang mengangkat semua perahu’, sangat jarang melihat Bitcoin bergerak sendiri. 

“Dominasi Bitcoin telah meningkat signifikan dari 50.5 persen menjadi 53.9 persen antara tanggal 15 Oktober dan 24 Oktober, memberikan manfaat pada mata uang kripto lainnya,” ujarnya.

Dengan penggambaran paralel antara Bitcoin dan S&P 500, Nolan menjelaskan bahwa Bitcoin berfungsi sebagai indikator kesehatan pasar kripto yang lebih luas, mirip dengan bagaimana saham sering berkinerja baik ketika S&P 500 mengalami kenaikan, bahkan jika saham itu sendiri bukan bagian dari S&P. 

Berita bitcoin: FUD Bitcoin Baru! Drama DTCC Hingga The Fed! Bagaimana Nasib Bitcoin di Akhir Pekan?

Alasan yang lebih teknis yang turut berkontribusi pada kenaikan ini, kata Nolan, adalah kenyataan bahwa sangat umum memiliki mata uang kripto lainnya di bursa yang dipasangkan dengan Bitcoin (BTC). tambah Nolan. 

“Jadi, ketika harga BTC naik, volume perdagangan meningkat di seluruh papan sebagai pedagang beralih ke mata uang kripto lainnya menggunakan pasangan-pasangan ini,” kata Nolan.

Sementara itu, salah satu pendiri SEDA Protocol bernama Peter Mitchell memiliki pandangan yang lebih optimis.

Dia mengaitkan tindakan harga umum dengan kemajuan infrastruktur kripto, mengklaim bahwa Tren harga terkini bisa menjadi hasil dari minat yang berlanjut dari pemain yang sudah ada, serta dari pemangku kepentingan baru yang ingin bergabung dengan ekosistem kripto. 

“Saya meyakini bahwa teknologi yang dikembangkan selama beberapa tahun terakhir ini sekarang menghasilkan kasus penggunaan baru, membentuk fondasi yang kuat untuk keberhasilan jangka panjang di dunia kripto,” paparnya.

Terkait hubungan Bitcoin dengan aset keuangan tradisional, Nolan menjelaskan bahwa Bitcoin tidak berdampak langsung pada aset tradisional. Namun, perusahaan-perusahaan yang memiliki eksposur terhadap teknologi rantai blok dan kripto, seperti Coinbase, telah melihat saham mereka melonjak, dengan Coinbase mencatatkan kenaikan sebesar 7 persen dalam 24 jam terakhir.

Tidak kalah penting, ada pula korelasi antara harga Bitcoin dan emas. Nolan mengutip pandangan CEO Blackrock, Larry Fink, yang mengatakan bahwa lingkungan geopolitik yang semakin tegang dan risiko politik yang lebih luas telah membuat Bitcoin berkinerja serupa dengan emas. 

“Jika para investor semakin menganggapnya sebagai aset yang tidak mengikuti pasar tradisional, ini bisa mengukuhkan statusnya dan menjadikannya investasi yang layak selama masa risiko geopolitik atau ketidakpastian pasar yang lebih luas,” pungkas Nolan.