CryptoHarian

Kenaikan Nilai Pepecoin Bangkitkan Pertanyaan tentang Masa Depan Bitcoin

Cryptoharian – Pasar aset kripto bukanlah hal asing bagi perubahan harga yang dramatis. Akan tetapi bagi beberapa pengamat, kenaikan nilai terbaru dari koin meme bertema kodok yakni Pepecoin (PEPE), telah memunculkan pertanyaan tentang potensi pullback Bitcoin yang akan datang. Kabar ini datang dari akun X milik Cointelegraph, Sabtu (28/10/2023).

Pada Jumat (27/10/2023), Ran Neuner selaku co-founder Onchain Capital dan pembawa acara Crypto Banter, mengungkapkan di akun X-nya bahwa pergerakan harga Pepe baru-baru ini mungkin menjadi indikator pasar mata uang kripto yang sedang panas. 

“Jika anda ingin tahu kapan pullback akan datang, cukup amati PEPE. Ini benar-benar adalah indeks untuk melihat kapan pasar terlalu panas,” kata Neuner. 

Neuner menyatakan, ketika orang cukup percaya diri untuk masuk dan harganya naik, itulah tanda untuk keluar dari pasar. Selain itu, ia juga menilai bahwa performa Pepe baru-baru ini memang mengesankan, dengan kenaikan lebih dari 100 pesen dari US$ 0,00000064 pada 20 Oktober lalu menjadi US$ 0,00000134 pada 27 Oktober. 

“Di saat Pepe mencapai puncaknya, Bitcoin sudah mulai turun dari puncak tahunan yang baru saja dicapainya,” ujarnya.

Teori Neuner telah menarik perhatian trader kripto lainnya, dengan beberapa menyarankan bahwa Pepe adalah indikator yang andal untuk memprediksi penurunan jangka pendek. Misalnya, pada 23 September, trader Alex RTB mengatakan pada 60.000 followernya bahwa dia mulai menggunakan Pepe sebagai indikator yang andal.

Namun, tidak semua orang yakin dengan indikator Pepe. Seperti contoh seorang trader yang berbasis Dubai bernama Reetika. 

“Lonjakan Pepe baru-baru ini kemungkinan didorong oleh berita positif tentang perubahan dalam tim dan pengumuman pembakaran token tambahan, daripada keyakinan pasar yang lebih luas,” kata Reetika.

Data perbandingan dari TradingView juga mengungkapkan korelasi kuat antara harga Pepe dan harga Bitcoin, membuatnya mungkin sulit untuk mengandalkan Pepe sebagai indikator tunggal.

Reetika mengusulkan pendekatan alternatif, yaitu melihat SOL dari Solana sebagai prediktor yang mungkin lebih andal. 

“SOL telah menjadi indikator yang sangat baik untuk pergerakan sejauh ini. Ini telah keluar dari resistensi setidaknya sehari sebelum BTC/ETH selama pergerakan ini. Saya telah menggunakannya secara tindakan untuk memperkirakan kenaikan,” paparnya.

Meskipun demikian, Reetika mengakui bahwa SOL bukan indikator yang sempurna, tetapi telah tampil baik dalam pergerakan pasar yang paling baru.

Tidak hanya itu, seorang komentator pasar dan penggemar kripto bernama Poordart menyatakan keraguan tentang kecocokan Pepe sebagai metrik untuk memprediksi pergerakan harga masa depan mata uang kripto utama seperti Bitcoin. 

“Pepe terlalu baru di pasar untuk memiliki ‘nilai yang benar-benar tahan lama’ sebagai indikator yang dapat diandalkan untuk pergerakan harga Bitcoin dengan akurasi yang signifikan,” urai Poordart.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.