CryptoHarian

Kondisi Makroekonomi Amerika Memburuk! Bagaimana Nasib Bitcoin?

Kondisi makroekonomi Amerika saat ini terlihat semakin memburuk, dengan inflasi yang masih tinggi bersama dengan pertumbuhan ekonomi yang stagnan.

Dalam teori ekonomi, kondisi ini disebut sebagai stagflasi dimana jumlah uang beredar terus bertambah, namun uang tersebut tidak digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi karena banyak yang menimbun dalam rangka waspada terjadi krisis, sehingga perekonomian stagnan.

Jika mengikuti teori ekonomi, kondisi ini akan berakhir dengan krisis besar yang dapat mempengaruhi mayoritas aset keuangan, seperti crypto, yang sebagian besar volume transaksinya berasal dari Amerika saat ini. 

Kondisi Makroekonomi Amerika

Tanda pertama kondisi krisis ini umumnya dilihat dari teori yang bernama inverted yield curve yang merupakan istilah dari Tahun 1986 untuk menandakan pertanda krisis ekonomi dengan melihat kondisi keuntungan obligasi negara Amerika. 

Umumnya dalam kondisi perekonomian baik, keuntungan dari obligasi yang memiliki jangka tenggat waktu kadaluarsa lebih panjang, akan lebih tinggi dibandingkan yang lebih pendek. 

Tapi jika kondisi ini terbalik, atau inverted maka ada pertanda tidak normal dalam perekonomian yang umumnya berarti krisis akan terjadi. 

Kondisi Obligasi Amerika

Image

Saat ini, obligasi dengan waktu tenggat waktu kadaluarsa 10 Tahun, memiliki keuntungan yang lebih rendah dibandingkan 2 Tahun dengan perbedaan sekitar 0.58% yang menandakan Amerika dalam bahaya. 

Kabar baiknya, angka ini sudah turun dari perbedaan sebesar 1,07%, tapi masih terlihat buruk karena kondisi perbankan Amerika yang masih hancur. 

Angka Tabungan Bank Amerika

Image

Kondisi inverted yield curve tersebut umumnya mendorong bank untuk meningkatkan suku bunga acuan demi mengurangi jumlah uang beredar agar inflasi turun, dengan cara memberi insentif agar masyarakat mau menabung. 

Tapi sayangnya jika melihat data di atas, kebijakan tersebut masih belum berhasil, karena walau suku bunga acuan Amerika sudah naik tinggi, jumlah uang di tabungan masyarakat masih terus menurun, memperburuk kondisi inflasi. 

Jumlah Pinjaman di Amerika dan Negara G5

Image

Semakin parahnya, kondisi suku bunga acuan yang naik, telah membuat pinjaman semakin mahal sehingga memperburuk kemungkinan pertumbuhan ekonomi karena pinjaman yang umumnya digunakan sebagai modal untuk membuka bisnis atau usaha demi mendorong ekonomi, menjadi semakin mahal dan semakin jarang digunakan. 

Jika melihat data di atas, negara G5 yang umumnya masih terlibat dengan Dolar Amerika, juga mengalami penurunan dalam pinjaman, memberi tanda bahwa kondisi perekonomian Amerika bisa semakin buruk, karena negara rekannya juga mengalami penurunan dalam pertumbuhan ekonominya. 

Haislnya kondisi ini membuat masyarakat semakin khawatir, ditambah dengan banyaknya kasus bank yang hancur beberapa bulan terakhir di Amerika. 

Data Perputaran Uang di Amerika 

Image

Semua faktor ini memperburuk inflasi karena masyarakat enggan untuk menyimpan di bank, berujung pada penimbunan uang dalam bentuk kas yang membuat perputaran uang di bank terus menurun dan jumlah uang beredar di masyarakat terus meningkat. 

Pernyataan tersebut terlihat pada data perputaran uang M2 yang terus menurun. Terakhir kali kondisi ini terjadi adalah pada krisis 1930 di Amerika, salah satu krisis terbesar. 

Seluruh data ini ditemukan oleh analis di Twitter bernama CrypNuevo yang memberi pandangan sendiri terkait kondisi perekonomian ini. Namun secara keseluruhan, pandangannya dengan pandangan dalam artikel ini memiliki banyak kesamaan. 

Ia juga menyatakan bahwa untuk saat ini aset keuangan berisiko kembali berada dalam bahaya, dan mayoritas investor akan kembali ke aset pengaman seperti emas. 

Berita Bitcoin: Bitcoin Naik, Kapan Koin Lainnya Mulai Naik?

Analisis Harga BTC

Jika pernyataan tersebut benar, maka ada kemungkinan Bitcoin dan crypto sebagai aset berisiko akan mengalami penurunan drastis dalam nilainya. 

Pernyataan tersebut masih terlihat benar jika mengacu pada teori ekonomi, dimana investor umumnya lebih suka menjaga kekayaannya pada aset pengaman. Namun, apa bila melihat kondisi saat ini, potensi pergerakan sesuai teori tersebut memiliki kemungkinan untuk tidak terjadi. 

Hal ini disebabkan dengan krisis yang terjadi, daya beli masyarakat terus menurun, sehingga ada kemungkinan seluruh aset akan mengalami penurunan karena akan dijual demi bertahan hidup, sehingga seluruh aset memiliki kemungkinan untuk mengalami penurunan. 

Contohnya adalah pergerakan emas di Tahun 2022, dimana emas turun hampir 15% dalam beberapa bulan saat kondisi perekonomian Amerika semakin memburuk, membuktikan bahwa emas tidak selalu naik dalam kondisi perekonomian yang buruk. 

Pergerakan Emas April 2022 hingga Oktober 2022

Narasi yang sama juga bisa terjadi untuk Bitcoin, dimana masih ada kemungkinan Bitcoin untuk naik atau turun dalam kondisi perekonomian ini. 

Apa bila inflasi terus naik, maka ada kemungkinan suku bunga acuan Amerika akan terus naik, yang dapat berdampak buruk bagi perekonomian Amerika karena mahalnya kredit, walau bertujuan untuk menurunkan jumlah uang beredar. 

Jika ini terjadi maka Dolar Amerika dapat kembali turun karena narasi negatif di sekitarnya, yang dapat mendorong Bitcoin untuk naik karena korelasinya yang negatif. 

Tapi jika daya beli masyarakat terus menurun dan narasi krisis semakin parah, ada kemungkinan Bitcoin juga akan turun karena mayoritas volumenya yang berasal dari Amerika. 

Untuk saat ini masih ada dua kemungkinan tersebut, ditambah dengan adanya aliansi baru antara negara BRICS dengan negara arab yang memproduksi minyak besar, dominasi Amerika akan semakin hancur di dunia, yang dapat membuat ketidakpastian terus meningkat. 

Jika aliansi “timur” tersebut kembali tertarik dan melegalkan crypto, maka ada kemungkinan Bitcoin bisa kembali sehat dan Dolar Amerika akan hancur. 

Grafik Mingguan BTCUSD

Untuk saat ini, kondisi BTC masih terus stagnan selama empat pekan terakhir, tapi secara garis besar masih terus bergerak dalam zona apresiasi. Jika berhasil naik, maka target selanjutnya adalah $31,000 dengan batas bawah kuat di sekitar $24,400 jika kembali turun singkat. 

Baca Juga: Tiga Analis: Konsolidasi Bitcoin di Titik Support Munculkan Potensi Breakout

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Muhammad Syofri

Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergelut di bidang trading dari tahun 2013. Sering menulis artikel tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.