CryptoHarian

McGlone: Emas Akan Menari Jika Resesi, Lalu Bagaimana Nasib Bitcoin? 

Cryptoharian – Dengan melayangnya harga Bitcoin (BTC) di kisaan harga US$ 23.800, para investor harus lebih bersabar dalam menentukan pilihan entri-nya. Pasalnya, dengan resesi yang membayangi Amerika Serikat saat ini, aset yang akan mendapatkan kejayaannya bukanlah BTC, melainkan emas. 

Dalam penelitian yang dia lakukan baru-baru ini terkait harga logam, menunjukkan bahwasanya tembaga mungkin condong ke US$ 3. Sementara itu, emas akan mendaki ke atas US$ 2.000 jika terjadi resesi di AS. 

“Tapi jika AS dapat menghindar dari resesi, tembaga mungkin akan mengungguli emas. Kurva imbal hasil menandakan resesi dan The Fed masih mengetat hingga saat ini,” ungkap McGlone. 

Lalu bagaimana dengan Bitcoin? Dalam hal ini, McGlone menjelaskan BTC bakal mengalami koreksi yang disebabkan oleh Halving. Akan tetapi, pasca Halving BTC akan melihat kegemilang dari kenaikan harga. Dalam postingan sebelumhnya, McGlone juga membahas lebih dalam terkait tren BTC melawan pasar bear. 

“Ekspektasi pasar pada The Fed, untuk beralih ke dovish sangat diharapkan oleh investor untuk pemulihan pada aset berisiko,” ujarnya. 

Menurutnya, data inflasi yang kuat pada bulan Februari ini merupakan alasan kuat bank sentral dan The Fed untuk tetap meningkatkan suku bunga. Selain itu, grafik penelitiannya menampilkan bahwa dana federal dalam satu tahun ini turun ke level terendah sejak 2007.

Berita Bitcoin: Bitcoin Hashrate Naik, Apa Artinya Untuk BTC?

McGlone juga telah memperingatkan, bahwa bounce terbaru Bitcoin ke resistensi di US$ 25.000 mendukung aksi short dalam jangka pendek.

Menurut Benjamin Cowen, pemilik Youtube Channel Cryptoverse, saham akan anjlok ketika FED menyetop kenaikan suku bunga jika dilihat secara historis. Dia tidak tahu apakah pasar saham akan mengulangi sejarah lagi ketika hal ini terjadi.

Dia menekankan jika pasar saham anjlok, ada kemungkinan harga Bitcoin juga akan anjlok karena mereka mempunyai korelasi positif.

Baca Juga: Cerita Trader di Surabaya yang Kerap Kali Dibully Karena Pilih Kripto Sebagai Investasi

BTC bergerak kembali di kisaran level US$ 23.800 pada hari Jumat (24/2/2023), karena pasar kripto rebound setelah risalah FOMC terbaru. 

Rebound ini juga terjadi karena indeks kekuatan relatif (RSI) 14 hari, yang memantul di 59,00. Saat ini, indeks sedang melacak pada pembacaan 59.90, dengan titik resistance berikutnya yang terlihat di zona 66.00. Jika bulls mencoba mencapai level ini, ada kemungkinan besar bahwa Bitcoin akan menembus US$ 25.000.

Pada saat pers, Bitcoin masih sideways. Harga BTC bergerak dikisaran US$23.800 hingga US$24.100 menurut Coingecko.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Cryptoharian.com ditujukan sarana informatif. Seluruh artikel yang telah tayang di Cryptoharian bukan nasihat investasi atau saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata uang kripto, senantiasa lakukan riset karena kripto adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Cryptoharian tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun keuntungan anda.

Iqbal Maulana

Penulis yang senang mengamati pergerakan dan pertumbuhan cryptocurrency. Memiliki pengalaman dalam beberapa kategori penulisan termasuk sosial, teknologi, dan finansial. Senang mempelajari hal baru dan bertemu dengan orang baru.